Rabu, 18 Juni 2014

Jilbab Traveller # 9 : Should I Finish This Trip, Alone? T_T


17 Juni 2014
Perjalanan kali ini luar biasa, kalah dari perjalanan ku sewaktu berpetualang ke Barus T_T
Aku, aku sih baik-baik saja sebenarnya, tapi ya kurang lebih mirip di Trave(love)ing, namun kan gak mungkin aku buang ransel ku dari puncak Petronas, hahaha, kenangan ya kenangan saja, dan bukan bagian dari perjalanan #nah bingungkan hihihi , skip aja :p
Sedangkan Kak Erna, tak mudah baginya melakukan perjalanan ini, bersebab dia meninggalkan ayah yang sedang tidak stabil kondisi kesehatannya, meski pun banyak kakak dan abang kak Erna yang menjaganya, tapi tetap saja kak Erna membawa itu sampai disini, pikiran dan hatinya tidak disini, tapi lebih mengkhawatirkan kondisi sang ayah.
Nah, malam itu kak Erna dapat telepon dari Mbak kami, bahwa kondisi ayah makin melemah, ya sedih, sedih juga kak Erna, tapi apa yang hendak bisa dilakukan dengan kondisi jarak Kedah-Medan sekian kilometer?
Namun,pikiran tetap dibawa positif, berharap kondisi ayah stabil kembali, pun sampai kak Erna balik ke Medan hari Sabtu.
Tapi takdir Allah tak bisa dimajukan, Allah memanggil ayah Kak Erna sekitar pukul 11 malam, dan di Kedah itu pukul 12 malam, Mbak kami pun sibuk menelepon ke Kedah, baik itu ke no hp ku maupun ke no hp Nisa, dan Nisa pula yang terbangun, beruntung malam itu hp tak di silent kannya.
Sempat kami menyimpan ini untuk Kak Erna, kabar bahwa ayahanda telah meninggal, meski dia bertanya tanya, ‘Kenapa kakak harus pulang cepat?’ aih cemana aku menyampaikannya, ya amanah Mbak, bahwa Ayah kritis, itu sebab mesti pulang pagi ini juga.
Heboh lah Nisa meminta bala bantuan untuk memesan tiket online
Tak berapa lama, Mbak nelpon lagi, memang menurutku tak baik kabar pahit itu disembunyikan, tentu sebelum berangkat kak Erna sudah jauh hari memprediksikan ini, sikap bijak untuk ikhlas lah yang dipertaruhkan, meski tetap harus berurai air mata, anak mana yang tak sedih bila ayahanda tercinta pergi selamanya, dan tentu berkirim doa pula.
Akhirnya Mbak pun menyampaikan kabar yang sebenarnya, dan menangislah kak Erna, aku? Aku bingung harus apa T_T ? aku rasa bahu ku bisa meredakannya, sebab dia pernah memberikan bahu nya untukku. #Love you Kak Erna, bahumu itu tak akan pernah ku lupa, dan kolam renang nya juga
Setelah Kak Erna tenang, maka aku dan Nisa terus bergerilya mencari umat yang masih melek jam segini, terutama sekali travel agency, dan travel agency ku tidur T_T mati lampu disana adalah obat bius luar biasa untuk tidur tak terbangun sampai subuh, tapi tak apa, ada hikmahnya.
Untuk berangkat ke Kuala Lumpur tak mungkin, maka diambillah opsi untuk terbang via bandara internasional Penang, sekitar 2 jam dari Kedah.
Sudah 2 jam dari jam 1, travel agency tak ada yang berhasil dibangunkan, akhirnya kami call Sumaiyyahuntuk bawa mobil dan pergi langsung ke bandara, Alhamdulillah Sumaiyya diizinkan Walid untuk pergi, tapi siapa pula ini laki-lakinya sementara perjalanan ke bandara Sumaiyyah tak tahu. Syukur Alhamdulillah, Nisa punya kawan yang ready  untuk dimintakan tolong, Subhanallah, balaslah kebaikan mereka ya Allah, Nazam, ya Nazamlah pria itu, dia yang jadi driver kami untuk berangkat ke Penang. Thank you Allah, thank you Piala Dunia, ya Nazam belum tidur, bersebab menonton bola.
Yang paling logic adalah pesan tiket langsung di bandara, dan Alhamdulillah jam setengah 5 pagi, kami sudah tiba di Bandara, sementara loket belum buka, travel agency tak ada harapan lagi. Satu-satunya harapan adalah loket di bandara, Alhamdulillah sekitar jam setengah 6 loket buka, dan Kak Erna pun bisa berangkat pagi itu juga, bersebab kak Erna sesampai di Medan mesti bertolak ke Dairi, dan itu sekitar 5 jam dari Medan X_X sungguh perjalanan, benar-benar perjalanan.
Dan, Syukur kepada Allah lagi, Kak Erna sempat menyolatkan ayahanda tercinta, meski sebaik dia datang, jenazah telah pula dimandikan dan dikafankan.
Innalillahi wa innailahi rooji’un, Allah lebih sayang dengan Ayah Kak Erna, pun kita belum tahu kapan menyusul beliau. Kematian adalah sebaik-baik peringatan.
Dan, aku, aku akan menyelesaikan perjalanan ini sendiri, sebaik Kak Erna pulang, amandelku kambuh T_T semoga segera sembuh dan dikuatkan menyelesaikan perjalanan ini *melirik bawaan yang berjubel*  Semangat Sailormoon Uul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar