Rabu, 18 Juni 2014

Jilbab Traveller # 5: Keliling Perlis (Gua Kelam, Padang Besar, dan Masjid Terapung)

-->
13 Juni 2014

Alahai, sudah Jum’at je yah :D dan di Alor Setar ni, hari liburnya adalah Jum’at nah kalo kita yang di Medan kan hari liburnya hari Minggu. So, banyak toko yang tutup. Syukur Alhamdulillah, stok bahan pokok masih ada. Dan, tau tak, hari ni kami hendak berpelesiran ke tiga tempat, ke berapa tempat? Ya, tiga tempat :D *apaan sih*
Kami akan bertolak ke Perlis, sekitar 2 jam dari Alor Setar, disana ada Gua Kelam, Padang Besar dan Masjid Terapung \(^0^)/.

Karena hendak jalan-jalan, nah kami pun menyiapkan bekal, kami masak perkedel dan tempe goreng, hmm nyummy, dan tak lupa sambal kecapnya.

Alhamdulillah, adalah teman Nisa yang berbaik hati mau menemani kami berpelesiran, namanya Sumaiyyah, berangkat dengan mobilnya, dan kami sadar juga lah ya kan, buat bantu-bantu bayar uang BBM nya ^_^ , lumayan RM 50, untuk perjalanan keluar kota, tiga tempat pula lagi, wuihhh, kalau naik bus berapa pula? Kalau ada bus nya , bila tak ade? Dan memang untuk menuju ke beberapa tempat, ada yang tak dilalui bus X_X mestilah rent car.
Sebelum kami ke tempat yang dituju, kami menjemput Syahmi dulu, eits, Syahmi bukan perempuan loh, Syahmi ni laki-laki, adik kelasnya Nisa, sebaya dengan Sumaiyyah. Dan here we go,…

Jom, destinasi pertama adalah Gua Kelam, hati sudah seronok sangat ni, tapi sesampainya disana T_T, Gua Kelamnya tutup. Ternyata sudah disewa oleh suatu sekolah yang hendak bermalam di gua, awalnya gak ngeh juga, apaaa? Gua disewa? Tapi iyalah pulak, bila tempat wisata ini dibuka dari pagi, tentulah akan banyak pengunjung, sementara, anak sekolah ini punya program lain pula, bisa terganggu, meski begitu, kecewa juga lah, tapi tak apa,ini semua adalah pertanda, aku harus kesini lagi, suatu hari nanti #eaaak #hahaha
So, kita sempatkanlah foto-foto sekelak hahaha

1.    Foto di kawasan Gua Kelam, bersebab tutup, maka kami hanya bisa foto-foto di luarnya saja T_T. Biaya masuk ke Gua Kelam ini hanya RM 1. Nah, di luar Gua Kelam ini mengalir sungai yang ditata indah oleh pengelolanya, wisata pemandian umum gitu, dan it's for free *_*


2.    Foto di jalan masuk utama ke Gua Kelam

Tentu ada banyak perbedaan pada foto yang ini, baik itu yang atas ( 4 bidadari) dan sebiji bidadari yang di foto bawah, nah itu ceritanya, matahari terik, awak udah senyum-senyum ke arah kamera, eh tiba-tiba terdengar anjing mengonggong, agak parno langsung, secara di perjalanan pulang dari Jubli Emas kemaren, kami juga di gonggongin anjing, dan parahnya anjing itu mendekati kami bersiap-siap hendak mengigit, menerkam dan entah mau diapainnya lah kami, yang jelas, ngeri umaaaakk T_T . So, foto itu, yang lamaaaanya Kak Erna nge-shot, *ntah pun disengajanya -_-“ hey kak Er* , sehingga aku pecah focus, antara melihat progress si anjing apakah hendak mengejar kami, dengan memandang kamera, agar hasilnya cantek, dan ternyata aku tak focus ke kamera hahaha >.<

Dari Gua Kelam, kami betolak ke Padang Besar, nah Padang Besar ini adalah wilayah perbatasan antara Malaysia dan Thailand, wohooo, kalau Thailand tak lagi chaos pastilah belum tahu aku bakal ke sana atau tidak #hahaha, bersebab budget juga -_-“ tapi tak apa, ini adalah pertanda aku akan balik lagi kesini \(^0^)/ mantra kali kalimatnya hahaha.
Padang Besar adalah pusat jual beli barang-barang keperluan pokok, oleh-oleh, cemilan, semuaaa dah, dan murah pula. Aku berniat mencari payung momiji, tapi tak sempat berkeliling dikarenakan waktu juga, bagaimana tidak, kami baru berangkat dari Alor Setar itu jam 14.00, nah tiba di Perlis saja sudah jam 16.30 T_T. Tapi tak apa ini adalah pertanda aku akan balik lagi kesini #hihihihi



Tak sempat ambil foto T_T di Padang Besar

Setelah penat belanja di Padang Besar, sebenarnya kami tak penat sih, tapi si Syahmi, hahaha, mengawal empat bidadari belanja, *yang sabar ya Syahmi :p*  hari sudah beranjak malam, maka kami pun mencari masjid terdekat, nah di tengah jalan, barulah teringat bahwa di Perlis ini ada sebuah masjid terkenal, Masjid Terapung *_* dia berdiri yang di tepi laut tu, dan lokasi pelataran masjid, dijadikan tempat parkir mobil buat pelancong yang hendak ke Pulau Langkawi, pulau penghasil coklat terbesar di Malaysia *_* #ngiler gak tuh, nah lagi-lagi belum lah berjodoh dengan Pulau Langkawi, setelah ini udah tau dong mantra apa yang hendak aku tuliskan, ya bagoooss, ‘Tapi, tak apa, ini adalah pertanda aku akan balik lagi kesini \(^0^)/’

Saran nih buat kamu yang suatu hari nyampe ke Masjid Terapung, pastikan dalam keadaan pasang :D soalnya pas kami tiba lokasi sekitaran Masjid Terapung lagi surut T_T, lalu pastikan kamera kamu bisa memotret meski kurang cahaya, hiks, kamera Asro-ku hanya cantek men-shot bila ada cahaya di objek yang hendak di foto, tapi tak apa, jadi motivasi semoga bisa peroleh kamera DLSR *_* 
Foto yang atas, adalah bagian dari Masjid Terapung yang pas di pinggir pantai, sedangkan foto yang kedua adalah penampakan dari dalam Masjid Terapung, mewah euy *_* betaaah sholat disini.

Jugijagijugijagijug, sepertinya perut kami sudah minta diisi , Jom, cari makan kat sini, dan Alhamdulillah ketemu ^_^, masih di sekitaran Masjid Terapung juga, adapun yang aku pesan malam tu adalah Char Kwe Tiau sedang minumnya adalah air hangat, Kak Erna pesan yang sama juga tapi minumnya, Laicikang, nah, unik kan nama minumnya :D jadi, kalau jalan-jalan tu, selain wisata tempat yang unik dan seru, sempatkan juga wisata kuliner ^_^

Gambar 1Namanya Laicikang, jangan salah ucap tau, pertama-tama mendengar nama minuman ini aku sering mengalami distorsi *alaah apaan coba* ya, aku sempat menyebutnya Lacikang hahaha. Minuman ini adalah es campurnya Malaysia, hmm suegaarrr. Mari aku jelaskan apa-apa saja campuran dalam minuman yang bernama Lacikang eh Laicikang ini,

Selaseh, irisan agar-agar, kurma, nata de coco, manisan kulit jeruk, kacang berli (meski di campur ke dalam air, kacang ini renyah, krenyes krenyes pas digigit, tak melempem), dah itu aja. Kalau jalan-jalan ke Alor Setar, menu minuman ini ada dimana-mana, hanya saja isi campurannya yang beda, di tempat berbeda, aku pesan Laicikang juga, eh tak ada Kurma, Nata de Coco, dan manisan kulit jeruk, sedangkan campuran yang lain adalah wajib adanya. #aih udah ngalahin Pak Bondan, hahaha, pengamat kuliner :p *untuk harganya aku lupa X_X yang jelas tak sampai RM 10 


Gambar 2: Char Kwe Tiaw , gak tau persis sih kenapa dinamakan ‘Char Kwe Tiaw’ yang jelas kalau dibuat tebak-tebakan, apa yang dia dikelilingi sesuatu cairan coklat dan di tengah-tengahnya ada telur mata sapi, kemudian di dalam cairan coklat itu tersebunyi dua udang galah beserta benda yang panjang kenyal-kenyal warna putih lagi banyak :D ya jawabannya  adalah (dibaca dengan gaya Fitri Tropica membawakan kuis) Char Kwe Tiaw , yeaaayyy,  rasanya maknyus euy. Aku lupa lah berapa ringgit, kalau tak salah RM 4.80

Di Malaysia ini, waktu terasa cepat sekali, eh tau-tau sudah larut malam saja, lepas makan malam, kami bergerak pulang, dan sekitar jam 22.30 kami tiba di rumah. Penat nyeee *_* tapi happy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar