Senin, 30 Juni 2014

8 Strategi Taklukkan Hati Pria


Judul                 : Love, Interrupted
Penulis              : Maya Lestari GF
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan            : I,  Mei  2014
Halaman          :272 Halaman

8 Strategi Taklukkan Hati Pria
Oleh: Nurul Fauziah
Sederhana, ya kata itu yang mampu menggambarkan novel ini. Dan bukan sederhana yang biasa, tapi sederhana yang kereeen :D. Membaca Love, Interrupted saya jadi teringat film komedi percintaan Bollywood berjudul Rab Ne Bana Di Jodi, film yang diperankan Shahrukh Khan dan Anushka Sharma serta rilis 12 Desember 2008 ini berkisah tentang perjodohan pula.
Tak pernah terpikirkan oleh Taani untuk dijodohkan oleh Ayahnya untuk menikah dengan Surinder, mantan mahasiswa terbaik sang Ayah di kampus. Kisah diawali ketika Taani hendak menyelenggarakan pesta pernikahan dengan pria yang ia cintai, namun dihari bahagianya, dalam perjalanan, rombongan pengantin pria malah kecelakaan. Pesta bubar sebelum dimulai, sang Ayah jatuh sakit dan kritis, disaat seperti itulah Ayah Taani, menjodohkan Taani dengan Surinder. 
wikipedia.com

Bisa dibayangkan kondisi Taani, yang hatinya masih dipenuhi cinta pada sang kekasih yang baru meninggal dan harus menjalani perjodohan dengan pria yang baru sehari ditemuinya. Bagi Surinder juga tak mudah, ia harus berjuang membuat Taani jatuh cinta padanya. Cerita berlanjut dengan perjuangan Surinder menaklukan hati Taani.
Oke, kita tinggalkan kisah Surinder dan Taani, lebih lanjut, tonton filmnya aja, saya udah 5 kali nonton tapi gak bosan hihihi. Now, kita beralih ke kisah Aisha dan Axel.
Kalau dalam Rabb Ne Bana Di Jodi, yang berjuang adalah Surinder, sedangkan di Love, Interrupted, yang berjuang adalah Aisha.
Aisha adalah wanita pilihan orangtua Axel untuk dijadikan istri, sementara Axel diwaktu yang sama masih menjalin hubungan dengan Amelie. Axel yang tidak mau dicap sebagai anak durhaka akhirnya memilih menerima perjodohan tersebut.

Bagi Aisha perjodohan ini adalah surga karena Axel adalah pria impiannya, sejak pertama kali jumpa di masa masih memakai seragam SMP (hal.19) dan kini betapa beruntungnya ia di usia 22 tahun, ia menikah dengan pria impiannya. Dan setelah dijalani, pernikahan Aisha juga serasa neraka. Masalah terbesarnya adalah Axel terlanjur cinta dengan Amelie (hal.9) Bersebab Ibu Axel merasa Amelie dianggap bakal tidak becus mengurus rumah tangga, maka dijodohkan dengan Aisha, anak dari teman baik ibu Axel.
Nah, dua minggu sebelum lamaran, Axel tiba-tiba menghubungi Aisha dan mengajak ketemuan. Tak disangka dan diduga, itu adalah pertemuan membuat kesepakatan. Dari pertemuan itu terbitlah tiga butir perjanjian pranikah. Di awal bab ini, saya langsung tak ingin berhenti membaca kelanjutan kisah Aisha dan Axel :D dan saya penasaran dengan butir perjanjian ketiga, solanya hanya ada di ending cerita :p Perjanjian itu berlaku setahun pernikahan mereka yang untuk selanjutnya mereka akan bercerai. Nyesek gak tu T_T pernikahan jadi ajang permainan belaka #Huwaaa
Singkat cerita Aisha menjalani pernikahannya dengan rasa yang nano-nano, memang tinggal satu atap, tapi pisah ranjang, rumah hanya tempat Axel numpang mandi dan tidur saja. Lambat laun, Aisha tidak tahan dengan kondisi seperti itu, maka ia ciptakan kondisi yang ia nyaman menjalankannya.
Bermodalkan keinginan bahwa pernikahan yang sah itu layak diperjuangkan, maka Aisha mulai melakukan 8 strategi untuk menaklukkan hati Axel. Apa saja 8 strategi itu? Silahkan baca novelnya yah, yang jelas berdasarkan postingan tentang novel ini di web pribadi Mbak Maya , gara-gara baca Love, Interrupted, bahwa ia akan lebih ‘aware’ bila ada cewek yang menerapkan 8 strategi itu untuk menaklukkan hatinya hihihi.
Love, Interrupted : Penuh Pesan Moral tentang Perjodohan dan Pernikahan
Saya berkesan sekali dengan novel ini, benar-benar gak nyesal beli dan membacanya, wajar sekali bila novel ini juara pada lomba menulis novel Amore oleh Gramedia Pustaka Utama.
Aisha selaku tokoh utama dalam novel ini, merupakan tokoh sentral yang menurut saya cukup manusiawi bila ia diawal pernikahan yang tak diinginkan suaminya, merasa nyesek, dan hopeless, tapi Aisha mengajarkan untuk tidak cengeng dengan keadaan. Dengan modal kecerdasan yang Aisha miliki. Aisha perlahan tapi pasti bisa menaklukkan hati Axel.
Selain itu, tak hanya melulu soal lika liku persoalan rumah tangga Aisha dan Axel, tapi disela-sela Aisha merebut perhatian Axel, Aisha memancingnya dengan mendekati teman Axel yang hobi foto dan menjelajah hutan. Bagian ini aku suka, karena memaparkan lokalitas dari wisata di Sumatera Barat yang tersembunyi, salahsatunya Hutan Lembah Harau (hal. 103) tapi pemaparan deskripsi tentang Lembah Harau hampir tidak ada (hal. 104) eh udah pindah adegan aja, udah selesai aja berburu poto di air terjun yang ada di Lembah Harau. Padahal berharap pengarang memaparkannya sehingga pembaca bisa mengenal tempat wisata tersembunyi yang ada di Sumatera Barat.
Oh ya, aku suka dengan pemaparan Aisha bagaimana ia memperhatikan makanan Axel, jadi pembelajaran juga buat para cewek yang akan memasuki gerbang pernikahan #ehem
Dan ada juga sih kesan yang terasa dipaksakan, makin mendalami kisah, Aisha itu makin dibuat oleh pengarang sosok yang sempurna, eh tiba-tiba dia jago main piano setelah keahliannya yang lain (fotografi, menulis, meronce, memasak ) perfect! *rugi mah Axel menceraikan Aisha sebenarnya hihihi* :P
Novel itu kereen kalau bertebaran quote, dan quoteandalan yang aku suka di novel ini adalah if you love somebody, let them go, for if they return, they were always yours, and if they don’t, they never were (Khalil Gibran)
Pada halaman pertama quote nya juga keren ‘Hanya butuh satu momen untuk jatuh cinta, tapi butuh ribuan momen untuk mempertahankannya’ , dan masih banyak lagi :D
Finally, sampailah kita di ending, masih penasaran dengan ending nya Mbak Maya, kenapa Axel dengan mudahnya mengingkari perjanjian pra nikah? T_T padahal sikap Axel selama ini dingin terus ke Aisha, nah ketika Aisha berusaha logika, memutuskan meninggalkan Axel bersebab sudah tidak tahan dengan sikap keluarga Axel yang ternyata tahu bahwa Axel masih mencintai Amelie, eh ternyata Axel … *gak boleh spoiler, ntar didemo fans Mbak Maya* :D
Overall¸Novel ini high recommended buat dibaca dan dikoleksi, two thumbs up, Selamat ya Mbak Maya ^_^, terus menginspirasi dengan karyanya.








Kamis, 26 Juni 2014

The Most Controversial Wedding Ever This Year

#Uhuk baca judulnya berasa headline di majalah Time aja ya kan HAHAHA. Udah ngalahin berita pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton.

Tulisan ini adalah tulisan  yang sangat ingin daku tulis sebulan belakangan, dan baru sempat sekarang, Sebulan Sepuluh hari pernikahan. What?! Pernikahan? Ente dah nikah, Rul?

Ya, daku dah nikah, hal itu terjadi begitu saja #eaaak :D  Juni 2014 adalah bulan yang sesuatu sekali, pertama dapat kesempatan jalan-jalan ke Malaysia selama 12 hari, tanggal 9 berangkat, dan tanggal 21 pulang.
Dan yang tercetar adalah 4 hari setelah sampai di Medan, aku menikah. Surprise! :D
Rencana menikah beserta prosesnya, dan memang tak seorang pun teman mengetahuinya *siap-siap ditimpuk para teman  :D *sudah sejak akhir April 2014, kemudian proses demi proses dilalui dan Alhamdulillah memang ambil jalan ta’aruf.
Mei 2014 kami bertemu di acara liburan bareng teman-teman Mbakku. Nah, disana kami gak ada ngobrol, aku pun agak gak sempurna melihat sosoknya, secara gak pake kacamata hahaha, yang penting nikmati liburan. Cuek mah, secara belum halal juga, ngapain curi-curi pandang #sihiiiyyy
Akhir Mei 2014, biodata kami masuk dimasing-masing guru mengaji, dan kuserahkan via Mbakku yang luar biasa telah menjodohkan kami ini, dan  aku tetap menjalani hidup enjoy, sambil juga terus istikhoroh.
Awal Juni 2014 keberangkatanku ke Malaysia semakin dekat, akhirnya sebelum berangkat, Mbakku membantuku untuk cerita ke Mak Ayah, bahwa anaknya ini sebentar lagi akan ada yang melamar. Dan surprise lagi, Mak Ayah, langsung ACC, What?! Gak nyangka juga :D Subhanallah sampai disini aku merasa, kayaknya memang sudah jalannya deh, lempeng aja begitu.
Oke, aku pun berangkat jalan-jalan ke Malaysia. Setiap hari Mbakku sayang menyampaikan progress dari proses kami, hahaha, kasian juga sebenarnya, kami yang mau nikah, mbak yang dihebohin hahaha *peluk cium buat Mbak* sedang aku malah asyik dan menikmati jalan-jalan di Malaysia #parahkan :D
Sedangkan si calon suami berdasarkan info Mbak Comblang, dia lagi berpusing ria, merampungkan thesisnya :P di Padang sana.
Tanggal 21/6 pagi aku touchdown di Medan, selepas berpetualang hahaha, dan di 5 hari sisa waktu penantian, aku ngapain aja ya? X_X oh ya merampungkan program Tadarus Sastra FLP, rapat dan rapat, persiapan dan persiapan, secara Ramadhan segera tiba, sempat tak terpikir lagi untuk urusan lamaran, ckckc
Waktu terus bergulir cepat, bersebab kesibukan guru mengajiku, barulah sempat perkenalan si calon ke guru ngaji itu di tanggal 25/6 dan itu terjadi di Masjid Ibnu Sina RS. Pirngadi, kebayangkan ta’aruf di masjid rumah sakit? :D
Malam Kamis (25/6) saat aku masih melipat kain, membersihkan kamar yang udah 12 hari aku tinggal, ah sawang dimana-mana -_-“ aku ditelepon sama Mbakku.
‘Besok, langsung nikah ya, Dek’
Seolah waktu berhenti *kayak di film Matriks gitu* aku berhenti melipat kain, sedetik aja, dan langsung teriak, APPAAAA MBAAK? NIKAH?
Sempat gak bernafas juga, ya yang akhirnya menyebabkan sesak napas hahaha mendengar kabar kilat itu.
“Emak dan Ayah gimana Mbak? Setuju mereka? Mbak yang telepon mereka yah?”
‘Emak dan Ayah sudah setuju’
Aku? Aku? *masih dalam keadaan sebenar-benarnya syok
‘Oh oke’
Malam itu aku berusaha untuk menyenyak-nyenyakkan tidurku, hahaha, bayangkan acara besok itu diperkirakan jam 2 siang, sedangkan aku dapat kabar tentang perubahan rencana dari lamaran menjadi akad saja , jam 9 malam, berarti dalam waktu 17 jam aku akan jadi ISTRI, ISTRI, ISTRI X_X
Ah ini semua seperti adegan Rapunzel keluar dari menara untuk pertama kalinya, dia berguling-guling tak percaya bahwa ia bisa menginjakkan kakinya di tanah. Arrrgghh.
Malam itu juga aku dan calon suami BBM an soal Mahar, bahkan Maharku aja belum terpikirkan olehku meski ada 3 pilihan, si calon membaca surah Ar Rahman, memberi makan 10 anak yatim dan terakhir, Al Qur’an, dan keputusan jatuh pada Al Qur’an ya Maharku Al Qur’an. Untung aku gak minta dibuatkan masjid hihihi #ngelirik si Aa :P
Selain BBMan tentang Mahar, aku juga mengabarkan beberapa sahabat dekat, mahaph kan aku yang tidak mengabarkan semuanya, karena memang situasi dan kondisi yang mendadak tralala. T_T
Kamis Pagi, 26/6
Woaaaamenyemenyem, ini hari apa sih? Hari pernikahanmu, Nurrruuulll, wake up.
Sebaik subuh aku melanjutkan membantu memasak di dapur, bahkan pagi itu aku masih sempatnya membersihkan kulit udang hahaha :D
Lalu, sahabat mulai berdatangan, aku sibuk milih pake baju apa, aishh, kebaya putih pun gak ada disiapkan, X_X akhirnya jam 11.30 baru nyari kebaya, dan jadilah aku pakai kebaya yang di display  di butik adikku, Sarah.
Saatnya dandan, entah berapa orang make up artist mulai dari Ririn, lalu Sarah dan terakhir ibuku hahaha, dan sesi ini juga paling heboh, aku gak mau menor, sedangkan Mbakku yang satu lagi, Mbak Ratna, ‘Elo itu mesti menor, biar bagus pas di foto’ alamaakk T_T
Oke, satu jam berikutnya aku selesai didandan, tapi kok calon pengantin pria belum datang?
Jam 2 sudah lewat, tuan kadi udah datang. Nah loh, heboh sesi kedua pun dimulai. Emakku sibuk nelponin Mbak Comblang, guru ngaji pun sudah datang, tapi karena hendak pulkam, dia tak sempat menyaksikan prosesi akad, namun aku senang beliau bersedia hadir.
Oke, udah jam 3, calon pengantin pria masih belum tiba juga, hahaha, aku? Mulai meleleh, dandananku. Kamarku udah entah macam apa, kami para cewek kumpul membentuk Girl Band eh membentuk lingkaran maksudnya sambil ngobrol-ngobrol. Ririn, Dewi, Fitri, Ucha, Mba Ratna, Thank you for coming, dear ^_^ Mau menghubungi sahabat yang lagi di luar kota juga gak mungkin, menghubungi sahabat yang satu lagi juga mikir dia mesti jaga toko, ah siap siap aja aku kena semprot sama mereka, benar saja seminggu pernikahan mereka marah habis-habisan di telepon. :D #ampuuunn woi ampuuun T_T
Lalu jam 4 pun tiba, calon pengantin pria tiba juga, ah syukurlah tuan kadi hari ini gak banyak job, hehehe, jadi masih bisa sabar menunggu T_T #maaf ya tuan :D
Bersebab ashar sudah masuk, akhirnya aku rombak dandanan, aku sholat dan kalian tahu, memperbaiki dandananmu butuh setengah jam berikutnya dan Bu Fitri adalah make up artist ku yang keempat hahaha, yang bikin ribet itu pakai khimarnya, Aarrghh. jadilah jam 4 lewat 45 acara dimulai.
Pembukaan 5 menit oleh Om, ia sesepuh di lingkungan rumah kami, ia sudah berusia lanjut, dan bersebab giginya Ompong, maka itu dipanggil Om, biar keren :D
Akad pun dimulai, aku gak tau apa yang aku rasakan, hampir mati rasa, melepas kacamata cukup mengurangi rasa grogi ku, menghindari jutaan pasang mata *sok artis hihihi* yang menatapku.
Proses akad pun tiba, aih cepatnya ya Allah T_T, gak sampai 10  menit janji itu terucap. Subhanallah. Aku resmi menjadi istri Alfa Saleh. Saat proses salam-salaman ke orangtua dan saudara, aku tak henti menangis. Jadi flashback juga, bagaimana beberapa bulan lalu, aku dan segala problemaku #eaak tapi kini,kini, kini, aku udah gak sendiri lagi, Jendral? Aku udah gak ikut uji nyali lagi :D *soalnya uji nyali di tipi-tipi itu kita mesti menjalaninya sendiri hihihi* dan Ramadhan kali ini bakal gak dibangunin petasan ataupun teriakan nenek lagi, tapi pemuda masjid via toa nya hahaha soalnya si Aa aku juga yang bangunin :P dan aku sudah punya jawaban kalau-kalau Lebaran tahun ini ditanyain ‘Kapan nikah?’ :D

Begitulah konkawan, The Most Controversial Wedding Ever This Year. Jadi bila ada yang bertanya-tanya, kok bisa Nurul tiba-tiba nikahnya, sudah daku ceritakan disini yah :D
InsyaAllah resepsi kalau gak akhir September 2014  maka awal Oktober 2014, mohon berhadir ya bila luang waktu dan dekat jarak yang ditempuh, bila tidak, kiriman kadonya aja pun jadi #loh kok? :D
Pesanku buat konkawan yang mau nikah:
1.       Bacalah buku Jodoh Dunia Akhirat (Mizan, 2013) , Allah, Inilah Proposal Nikahku (Mizan, 2014) Barakallah Merayakan Cinta (Salim A Fillah Pro U Media) dan Married Because of Allah ( Noura Books, 2014)
2.      Cari jodoh sendiri okeh, dijodohkan lebih mantap lagi, :D maka carilah Mak Comblang yang track record dan jam terbangnya tinggi *melirik Mbak Ani hihih*
3.      Sholat Isitkhoroh dan Tahajud, rutin, dan diteruskan pasca nikah, selamanya pun kalau bisa.
4.      Baca Qur’an (diawali gabung dengan ODOJ juga sangat membantu)
5.      Persiapkan diri dari awal (daku sendiri siapa sangka secepat itu T_T bila jadi lamaran, maka ada waktuku sebulan menuju akad, untuk belajar masak dan belanja di pasar serta ke salon buat perawatan, hahaha
6.      Hindari semua maksiat, (yang pacaran, maka putuskan pacarnya dari sekarang, pacarmu belum tentu jodohmu, dan maksiat lainnya) Nikah itu ibadah, men, maka proses menuju pernikahan juga mesti bersih dari maksiat, setujuuu? ;)
7.      Selebihnya, baca buku Married Because of Allah, dan buku-buku yang saya recomendasikan di nomor 1 hahaha, balik lagi ke nomor 1 ya kan :D karena menikah juga butuh elmu, :D
Salam Pengantin Baru #Uhuy





Rabu, 18 Juni 2014

Jilbab Traveller #11 : Bye Bye Alor Setar


19 Juni 2014

Sebentar lagi akan meninggalkan Alor Setar, Kedah, Malaysia Utara. Banyak sangat kenangan disini hehehe.

Aku, Nisa dan Sumaiyah akan bertolak ke Kuala Lumpur dengan menggunakan Bus dari stasiun Sabah jam 11.30. 

Dari jauh hari Aku dan Nisa merencanakan agar kami berpuasa saja selama perjalanan, sekalian juga puasa sunnah Sya’ban ^_^, dan misi penghematan juga hihihi.

Sesampainya di stasiun, eh tunggu-tunggu, mau lihat betapa banyaknya bawaanku, dan ini dia hahaha :D

Alhamdulillah stasiun dekat dari kos Nisa, dan Alhamdulillah lagi, kami ke stasiun di antar oleh Abah dan Emak  beserta adik bungsu Sumaiyah.

Sesampainya di stasiun, wuaaa, aku baru sadar, jaketku tinggal di kos Nisa -_-“, ish, bukan aku kayaknya bila pergi ke suatu tempat tidak meninggalkan sesuatu T_T”, Ikhlaskan sajalah :D

Well, perjalanan panjang 8 jam ituuuu, dihabiskan dengan, tidur, tidur dan tidur #eh, sesekali tengoklah pula pemandangan tu yak an, canteeekk, bukit-bukit kapur menjulang tinggi menghiasi daratan Malaysia ni.

Dan, sebenarnya selama perjalanan, diriku tak nyaman, Umaaakk T_T Amandel dan gusi bengkakku yang berkolaborasi semakin menjadi -_-“, terpaksalah aku pakai pasmina, dan kulilitkan agar pipi kiriku yang gembung tidak terlalu nampak bersebab lagi bengkak. Dah macam wanita berkalung pasmina, akulah hahaha, hanya saja tak pernah tayang di bioskop mana pun :p

Akhirnya *ecek-eceknya udah 8 jam kemudian, karena kalau diceritakan detil, ngapain aja aku di dalam bus selama itu, gak siap-siap aku nge-blog :P* kami nyampe di stasiun Puduraya. Satu hal, berwaspadalah di stasiun ini, karena bermacam orang kan transit disini.
Kami pun berbuka puasa di ruang tunggu stasiun sambil menunggu jemputan Yusuf. Kuala Lumpur kalau sudah sore, macet parah. Sebab itulah Yusuf menyuruh kami untuk naik LRT saja ke PWTC, dan dia akan jemput kami dari sana.

Sesampainya di PWTC, kami mestilah nunggu Yusuf lagi 1 jam T_T, ya duduk-duduklah kami sambil bercerita dan minum-minum *kesannya apa gitu ya kan hahahah* pun yang diminum 100Plus :D Pocari Sweat-nya Malaysia gitu deh.

Setelah sekian jam menunggu, Yusuf tiba juga, mobil pun melaju ke flat keluarga Yusuf di Damansara. 

Betapa inginnya aku membeli obat untuk mengurangi denyut gusiku yang bengkak T_T, ketika kusampaikan ini kepada Yusuf untuk singgal ke apotek, eh dia bilang begini, 'udah makan kerupuk aja, sembuh itu' -_- , 'Yusssuuuufff' >.< dengan santainya dia sambil ngunyah kerupuk, huwaaaa T_T

Pada akhirnya gak jadi ke apotek, udah pada tutup. Eh pas mau nyampe Damansara, Yusuf singgah ke Pom Bensin yang Supermarketnya masih buka, dan dia tau-tau beli Panadol pereda rasa sakit, oh noo, i hate, hate, eat medicine T_T tapi ini demi kesembuhan, demi bisa foto-foto besok di Petronas Hahaha, walau pahit lidah, tetap dah diminum, toh efek tidurnya membantuku untuk istirahat lelap malam ini.

Sesampainya di Damasara, taraaa…Mak cik alias Mak Yusuf udah memasak makan malam buat kami. Subhanallah dan akuuuu T_T aku tak bisa makan dengan normal, untuk buka mulut saja susah sangat, Alhamdulillah udah mulai bisa nelan. Ampuun kali lah ya Allah. Tapi kupaksakan makan, gak boleh manja, ntar badanku nge-drop, makin nyusain orang banyak, sementara, Sabtu aku harus dah nak balek ke Medan.

Mari kita tutup malam Jum’at di Damansara dengan do’a sebelum tidur, yeaaah ^_^