Minggu, 25 Desember 2011

Perut yang BaikBudi


Perut, aku tau bener gimana perutku #yealah, namanya juga perut sendiri. Jadi, segala sesuatu bermula dari apa yang masuk ke dalam perut kita. Masih ingat dengan istilah you are, what you eat –kamu adalah apa yang kamu makan.  Ya, kita adalah apa yang kita makan, jika apa yang masuk dalam perut kita sesuatu yang halal, bergizi lagi baik, insyallah, perilaku kita pun tidak jauh-jauh dari apa yang kita makan, begitu juga sebaliknya.
Jadi, di Jum’at berkah nan tralalala itu, nakal dan rakusku lagi kumat. Jajan. Tidak ada larangan dalam berjajan ria, sekarang yang dilarang adalah barang apa yang jadi jajanan kita. Padahal pagi itu, sebelum pergi ke sekolah untuk mengawasi anak-anak ujian semester, aku sarapan. Dan biasanya pada jam-jam 10, perutku yang elegan dan minimalis ini minta diisi, akhirnya daku minta tolong ke anak-anak belikan Miss-nya tempe goring di kantin. Eh, ternyata tempe favoritku stoknya kosong. Oke. Perutku pun sabar. Tak lama, mataku bertemu dengan coki-coki, itu loh coklat pasta yang dikemas dalam plastic ramping nan panjang. Hadeeehh…itu cemilan akuuu banget, tak kuaseee aku menolaknyeee…terbeli juga lah 4 coki-coki sekaligus.
Disela-sela menikmati coki-coki, muridku yang lagi remedial bawa jajanan bakso yang disate, tapi kurasa bukan bakso seutuhnya, tepung goreng rasa bakso lalu disirami kuah saos yang puedaasssnya aku gak tahan #orang padang tapi lidah sunda hihihhihi. Tapi, aku seleraaaa #gak pake ngences ngences. Akhirnya aku minta tolong sama muridku untuk membelikanku bakso yang serupa, Rp.1000 dapat dua tusuk bakso bersimbah kuah saos cabe.  Saatnya menikmati. Gigitan pertama. Gak enaaakkk. Rasa plastic. Sambalnya pedaasss. Huhuhuhuh T_T. Anehnya…dua tusuk bakso itu habis juga sama akuuuhhh. Hihihihi. Lapar apa doyan sih??? ^_^.
 
PESAN SPONSOR:
Kepada penjual jajanan pasar, please jualan dengan ikhlas dong, jgn nyakitin byk orang apalagi generasi muda. Masak demi keuntungan yg gak seberapa, masak gorengan, supaya rapuh gorengnya, ntu minyak dicelupin segenggam sedotan. Celakain orang banget kan? N merusak kesehatan generasi muda. Kebayang gak sih, banyak anak2 SD yg beli gorengannya tiap kali ia jualan. Semua anak pada makan plastik bukan makan gorengan. Masyaallah :(

Sebenarnya, aku mau minta maaf sama perutku yang sudah tidak tegas memilah milih makanan yang bakal masuk ke perut. Sebenarnya juga, aku dah feelingperutku bakal ngulah kalo masuk makanan yang beginian (cokicoki berkolaborasi dengan bakso aneh tralalal itu), tapi aku malah nyantai aja makannya tanpa rasa bersalah. Akhirnya…
Malam sabtu perutku demo, antara PMS dan sakit perut yang masuk angin susah dibedakan. Asli, aku gak bisa tidur. Miring sana. Miring sini. Gelisah. Huhuhuh perutku sakiiittt. T_T. Paginya, aku melakukan ritual em em. Dan…dear diare…menyapaku. Huwaaa…tobaatt.  Seharian sabtu pagi, aku lemas, lesu, lunglai, dan mesti masih harus ke sekolah pula. Siangnya, Emak nawarin makan rujak dekat sekolah itu juga. Jadilah, makan siangku diawali dengan makan rujak, lalu dibawa tidur siang, gara2 kekenyangan makan rujak dan lupa makan siang yang sesungguhnya.  Dear Diareku makin sempurna. Malam minggu, diareee…gak bangeettt.
Aku gak selera makan malam. Aku berusaha melupakan sakitku dengan menonton koleksi film yang ada di Bluser. Namun, aku gak bisa lupa. Aku pun gak kuat. Aku bangunkan nenek pukul 11 malam minta Entrostop, ternyata gak ada, aku pun disaranin minum teh pahit. Aku pun buat teh pahit, tiga bungkus teh celup, aku celupkan ke segelas air panas. Hitam. Kelat. Pahiiitttt L.
Aku paksa makan nasi walau sedikit, lalu aku minum teh pahit tadi, trus sambil banyak minum air putih hangat, trus obat cina, andalanku kalo diare, namanya bubuk Menara Lima. Bubuk ini dituang seujung sendok makan terus dicampur air hangat seukuran sendok makan juga. Ini obat juga pahit. #kenapa gak ada obat yang semanis aku (menatap cermin). Ritual itu yang aku lakukan di malam minggu yang tralala. Akhrinya jam 12 teng, pas labu berubah jadi Cinderella, aku baru bisa tidur. Minggu pagi, Alhamdulillah aku sedikit lebih baik. Hanya saja. Aku kedinginan, bahkan menjadi keringat dingin. Gak enaakk bangeett. T_T, menjelang siang aku sudah lebih baik.
Guys, aku tobat jajan sembarangan. Tobat diserang dear diare lagi T_T. Gakgakgakgakkuat #sevenicon. Mulai sekarang, jajan yang elegan aja dah. Koleksi cemilan sehat. Biskuit sehat, Beli rujak tanpa bumbu rujak #masih adilkah ini disebut makan rujak? Beli rujak tanpa bumbu??? Merusak tatanan kuliner indonesa saja. Beli Roti sehat. Makan cokicoki secukupnya jangan sampe overdosis =D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar