Kamis, 29 November 2012

Ketika Imam Syaikh Hasan Al Banna Hidup (Lagi)

Judul                 : Sang Pemusar Gelombang
Penulis              : M.Irfan Hidayatullah
Penerbit           : Salamadani
Cetakan            : I, Juli  2012
Halaman          :500 Halaman

Ketika Imam Syaikh Hasan Al Banna Hidup (Lagi)
Oleh: Nurul Fauziah
Fitrahnya, masa muda adalah masa-masa optimal, dimasa itulah terjadi proses kematangan jasmani, perasaan dan akalnya. Saking masih fresh-nya wajar sekali jika seorang pemuda memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan. Pemikiran kritisnya sangat didambakan umat.
Adalah M. Irfan Hidayatullah, dosen Sastra Indonesia di Universitas Padjajaran, dan juga penulis yang pernah memegang amanah sebagai ketua umum sebuah komunitas penulis terbesar di Indonesia, Forum Lingkar Pena, eksis kembali dengan karya monumentalnya di tahun 2012 ini berjudul Sang Pemusar Gelombang.
Novel ini mencoba mengangkat dunia generasi muda dengan segala polemiknya. Randy, sang mahasiswa Fakultas Hukum, dari keluarga kaya raya nan moderat, pelan menjadi aktivis dakwah kampus yang militant, lalu seorang Superstar, Cikal, ujung tombak dari grup band The Soul mendadak mundur dari posisi vokalis ditengah-tengah puncak karir yang menanjak, Cikal merasa jiwanya kosong apalagi sejak dihantui sms bernada sarkastis dari gadis yang ia namai Najwa, kemudian ada Hasan, pelanggan setia Sam & Jack Café yang juga mahasiswa nyantai namun fans berat dengan rakyat kecil yang tertindas serta memiliki pemikiran radikal.
Dinamika hidup ketiga pemuda dan seorang pemudi serta perjalanan pemikiran merekalah yang pada akhirnya menjadi pencerahan buat mereka bahkan mempersatukan mereka, terutama dipertemukan oleh takdir dalam sebuah aksi bertajuk, aksi Zaitun, aksi membela Palestina.
sumber gbr: http://bit.ly/ILrnZ2
Untuk pertama kalinya pesona kepribadian pemuda Hasan Al Banna hidup kembali dalam novel ini dengan begitu semua mata terbuka bahwa kondisi pemuda hari ini miskin teladan terhadap tokoh perubahan, seperti Imam Syahid Hasan Al Banna.
Siapa yang tak kenal Imam Syahid Hasan Al Banna? Ia adalah seorang tokoh pendiri pergerakan Islam Mesir Ikhwanul Muslimin sebuah organisasi yang aktivitasnya berfokus pada amal saleh. Penjelasan lebih gamblangnya silahkan baca novel yang mengemas secuil biografi dan pemikiran Hasan Al Banna.
Menanggapi isu pemuda kita yang miskin respon dan teladan tokoh perubahan, maka mengutip penjelasan Masyhuri NIQ, ia membagi empat kelompok  pemuda berdasarkan pemahaman dan kecenderungan mereka secara umum jika diperhatikan dari apa yang terjadi di kampus-kampus di negeri ini.
Kelompok pertama, adalah mereka yang merasa tidak puas dengan kondisi sekarang, lalu melakukan berbagai perubahan. Mereka melihat bahwa sistem kehidupan yang berlaku sekarang hanya melahirkan penderitaan dan kesengsaraan yang berkepanjangan.
Kelompok kedua adalah mereka yang cuek terhadap kondisi kehidupan masyarakat. Yakni, mereka yang tidak peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan masyarakat.
Kelompok ketiga adalah mereka yang ‘terbius’ sehingga terjerat dan terjerumus dalam bejatnya sistem kehidupan masa kini. Sistem kapitalis yang mengagung-agungkan materi, telah mencabut nilai-nilai kehidupan lainnya ( akhlaq, kemanusiaan, dan kerohanian (agama)). Korban-korban sistem ini sudah cukup bergelimpangan.
Kelompok keempat adalah kelompok pemuda-mahasiswa yang peduli lingkungan dan sadar akan kerusakan dan kebrobokan sistem yang ada akibat tidak diberlakukannya aturan Islam dalam realitas kehidupan. Dengan pemahaman terhadap kenyataan seperti itu, disertai pendalaman terhadap tsaqofah Islam, mereka melakukan perjuangan dakwah, menyeru umat untuk kembali kepada Islam.
Pemuda kita hari ini, di kelompok yang mana ya? Jangan sampai Imam Syeikh Hasan Al Banna harus bangkit dari kubur untuk memperbaiki kualitas pemuda kita.
Sang Pemusar Gelombang, sebuah novel rasa dakwah namun tak seperti mendakwahi, justru mengajak pembaca berpikir dan perlahan menjadi mengerti.  Ditulis dengan gaya bahasa yang mengalir dan kisah hidup tokohnya dekat banget dengan realita kondisi pemuda kita. 
Buat yang segan membaca buku memoar  Hasan Al Banna versi aslinya, dan terjemahan pula, maka novel ini alternatif dari pengganti buku memoar yang asli dan menjelaskan siapa Hasan Al Banna sebenarnya (hal 67-75). Kemudian, pada beberapa paragrap narasi, penulis menyelipkan kata Bahasa Indonesia yang jarang digunakan, seperti repih (hal.109), kolofon(hal. 171), berbaur bancuh (hal.115), cukup menambah kosakata baru nih. Terlepas dari semua  itu, yang jelas Sang Pemusar Gelombang is a must read novel. Layak dibaca siapa saja baik yang pemuda,  berjiwa pemuda dan peduli pada pemuda.
Sebuah penutup berupa syair yang menohok dari pujangga Mesir ternama, Syauqi Bek, bahwa “Sungguh hanya di tangan pemudalah terletak kejayaan ummat, dan dalam derap langkah merekalah hidup matinya suatu bangsa.” Selamat Membaca!

#Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Resensi Novel Sang Pemusar Gelombang



Senin, 26 November 2012

Yusuf Mansur: Ustadz Digital

“Saya tidak bangga dengan pejabat yang rajin mengunjungi rakyatnya secara langsung…“
 
dok.pribadi
 

Itulah pernyataan Ustadz Yusur Mansur atau yang akrab disapa Ustadz YM. Minggu(25/11), Ustadz YM singgah ke Medan dan berkesempatan mengisi ceramah di Ruang Kuala Deli Gedung BI Perwakilan Medan, Jl. Balai Kota No.IV yang bertemakan Up Your Life: Sholat, Ilmu, Amal Sholeh, Bisnis,Bekerja.
Acara dihadiri oleh sekitar tiga ratusan jama’ah, ada dari kalangan perbankan, keluarga besar BI di Medan, pelajar, dan masyarakat umum. Tak banyak yang Ustadz sampaikan, diantaranya Ustadz YM yang berpenampilan sederhana ini mengemukakan tentang amalan agar murah rezeki, kemudian memperkenalkan gerakan Sahabat Yusuf Mansur dan juga memperkenalkan konsep ceramah gaya baru versi Ustadz YM, serta di lima belas menit terakhir Ustadz mengemukakan masalah ekonomi islam. Seperti apa?
Baca terus ya :D
Tahun 2008, saya ke Medan, ketika hendak ke Siantar, ban mobil saya bocor, saya pun singgah ke tukang tambal ban, tukangnya cakep, dari tampangnya dia gak cocok banget jadi tukang tambal ban. Cerita demi cerita, mendengar kesulitan anak muda ini. Saya pun memberi amalan rahasia agar murah rezeki.
Amalan agar murah rezeki:
1.       Baca Surat Al-Waqi’ah setiap selesai sholat shubuh dan setiap selesai sholat Ashar
2.      Sebisa mungkin jangan sampai tinggalkan sholat berjama’ah
3.      Seharinya tukang tambal ban itu berpenghasilan 15.000, sedekahlah uang yang didapat, jangan dibawa pulang
Tanpa berpikir panjang lagi, si tukang tambal ban itu langsung mengamalkan nasihat sang Ustadz. Tak sampai hitungan tahun, tukang tambal ban itu sukses dengan  usaha supermarket.
Wow, cukup menginspirasi, silahkan buktikan ^_^
Gerakan Sahabat Yusuf Mansur (SYM)
Apa itu Gerakan Sahabat Yusuf Mansur? Berdasarkan situs resminya http://sahabatyusufmansur.com/. Gerakan Sahabat Yusuf Mansur (SYM) adalah  Gerakan dakwah satu untuk semua. Dalam gerakan ini dan di situsnya juga disampaikan bahwa kita akan mendapatkan buah pemikiran Ustadz Yusuf Mansur Melalui Ebook, Video dan media lainnya.
Belum nyambung juga ya? Jadi begini, Ustadz YM hendak mewakafkan dirinya untuk umat. Dalam ceramahnya Ustadz mengatakan bahwa ia tidak mungkin berceramah dari satu daerah ke daerah lainnya, Indonesia terlalu luas, untuk dikunjungi satu persatu. Untuk itu, Ustadz YM berinisiatif mengubah gaya ceramahnya.
Melalui gerakan SYM, ustadz akan merekam semua materi pengajian, seolah-olah ia memang ceramah secara langsung, namun itu hanya rekaman, tapi ustadz juga mengatur agar walaupun ia tidak secara fisik berada ditempat pengajian, namun sebisa mungkin ustadz tetap memunculkan aura interaktif dan tidak kaku layaknya ia berceramah secara langsung dan bertemu secara fisik.
Manfaatnya, pengajian bisa dilakukan kapan saja, tidak terikat waktu dengan adanya rekaman yang disimpan dalam cakram DVD. Kita pun bisa buat pengajian tanpa harus mengundang Ustadz YM secara fisik, cukup dengan memutar cakram DVD berisi materi pengajian.
Ustadz juga menyampaikan kritik tajamnya bahwa ia tidak bangga dengan pejabat negeri yang begitu rajin mengunjungi rakyatnya, kenapa tidak dilakukan secara digital saja, toh kunjungan langsung tak berarti memunculkan kedekatan dengan rakyat dan tidak mengubah banyak keadaan, justru kunjungan yang terlalu sering malah membuang banyak waktu, kapan lagi seorang pemimpin dapat berpikir, mengevaluasi kinerja jika rajin melakukan kunjungan kesana sini.
Ekonomi Islam di Lima Belas Menit Terakhir
Pada lima belas menit terakhir, Ustadz mulai masuk ke persoalan inti dari kunjungannya ke lingkungan perbankan. Ustadz YM selain dikenal sebagai da’I ia juga seorang pengusaha sukses.
Sebenarnya daku, agak cupu juga masalah saham, setahun lalu diajak ikut seminar tentang Garuda Indonesia yang hendak melemparkan sebagian sahamnya dibeli masyarakat umum. Awalnya gak ‘ngeh’ apaan sih nih seminar, lama kelamaan, walau belum banyak juga mengerti, tapi sedikit nyambung lah. Kemudian, pernah diajak emak untuk bermain saham, beuh…gak nyangka emakku ini ngerti juga soal saham -_-“, berapa sih nilai matematikaku mak waktu SD? Hehehe, anak gadis yang payah berhitung ya begini nih, *jadi ingat masalah uang 2000 waktu di Labat bersama kawan-kawan ATTIK hehehe, mahaph ya om Budi dan inang Manna*
#Edisi curcol, *abaikan saja* :D
Terkait perusahaan raksasa Indonesia yang saat ini sudah hampir dimiliki dan dikuasai Negara lain, perusahaan emang di Indonesia berdirinya tapi sahamnya boooo….kepemilikan saham paling besar tu bukan orang Indonesia yang beli tapi pengusaha luar -_-‘, apa gak dijadikan budak terus nih Indonesia?
Salahsatu perusahaan telekomunikasi di Indonesia juga hampir bernasib sama, saham terbesarnya dimiliki oleh Negara asing yang rakyatnya itu Cuma berjumlah 6 juta orang, namun pelanggan provider dari perusahaan telekomunikasi tersebut mencapai 40juta orang, pegimane ceritanya Negara 6 juta orang mampu membiayai perusahaan yang pelanggannya mencapai 40 juta orang? Kata Ustadz YM, nah loh kebengongkan gue @_@. Iya juga ya? Kemudian salahsatu perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, hampir bernasib sama juga.
Hadeh, bentar lagi kalau SDM negeri ini tak mampu lagi mengelola negerinya sendiri, bersiaplah akan dijajah lagi, karena negeri ini akan ada yang berniat buat membelinya. WOW!
Itulah kata Ustadz YM bila ekonomi dipegang oleh para kapitalis, semua keinginan berdasarkan keinginan kapitalis, tapi tidak dengan prinsip ekonomi Islam. Misalnya kita punya rumah kontrakan dan kita berniat menjual rumah tersebut, dalam Islam, kita harus menanyakan orang yang sedang mengontrak rumah kita tersebut apakah ia mau membelinya atau tidak, jika ia tentu kita menjual padanya tapi jika tidak barulah kita mencari pembelinya dengan tidak semena mena pada pengontrak pertama.
Penutupnya Ustadz menantang jama’ah untuk beranikan diri pergi ke showroom, beli mobil, walau uangnya sekarang belum ada, namun bermodalkan doa dan yakin pada Allah serta berani, tentu mobil tersebut akan kita miliki. Tertantang?

Hehehehe…

Intinya DUIT, Doa Usaha, Ikhtiar, Tawakkal, satu lagi dah, SEDEKAH :D
Wallahu’alam, Semoga bermanfaat.




Selasa, 20 November 2012

Jangan Mau Jadi Pengusaha Gak Melek Digital Seumur Hidup


Agak sedikit menyeramkan ya judulnya, tapi tenang, itu semua belum terlambat kok. Kalau kata orang bijak, tidak ada kata terlambat untuk belajar, long life education #eaakk.

Yang pengusaha mana suaranyaaa???  Ya, terkait dengan judul maka saya memanggil Anda semua, tapi tidak hanya saya seorang tokoh pengusaha properti yang cukup sukses di Indonesia, Ir. Ciputra juga turut memanggil dan mencari, pengusaha Indonesia mana? Mana pengusaha Indonesia?

Ir. Ciputra menyatakan bahwa dari 240 juta penduduk Indonesia, baru sekitar 400ribu yang memilih profesi sebagai pengusaha atau sekitar 0.18% dan kabar terbaru dari data BPS presentasinya meningkat menjadi 1.56%, masih ketinggalan jauuuuhhh dengan Negara tetangga kita, Singapura yang telah mencapai 7,2 %. Padahal salahsatu cara mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran di negeri ini, kata Ir. Ciputra lagi, Indonesia perlu 4 juta pengusaha baru. Berarti untuk mencapai angka 4 juta pengusaha baru Indonesia butuh, 3,6juta lagi dari 400ribu pengusaha yang ada. Untuk itu izinkan saya bilang, WOW!

Presentase pengusaha di negeri ini kalah tinggi dibanding presentase para pengguna jaringan sosial yang mencapai 17% atau sekitar 40 juta pengguna. Lonjakan angka tersebut didukung dengan maraknya gadget baru yang bermunculan sehingga memudahkan akses internet dimana pun berada apalagi didukung harga paket mobile internet yang cetar membahana murah meriah tralalala.

Nah, bila kita pengusaha dan mampu mengoptimalkan piranti digital serta internet demi melebarkan sayap usaha kita, saya yakin pengangguran akan segera teratasi. Siapa sangka keberadaan internet, mampu menciptakan lapangan kerja baru. Hari ini, ada orang yang digaji untuk meng-update status di akun facebook atau twitter sebuah perusahaan, ada orang yang hidup dari jasa membuat website, dan lain sebagainya.

Gimana? Sudah open mind  belum bahwa pengusaha harus melek digital?

Mungkin bagi yang awam ada belum tahu tentang kekuatan dunia maya khususnya jaringan sosial sebelum nonton film dokumenter pertama bertajuk sosial media yang berjudul Linimas(s)a . Ada 4 bagian cerita dalam film ini termasuk kisah Blasius Haryadi.

Blasius Haryadi, beberapa tahun terakhir namanya santer terdengar di dunia maya. Ia terkenal karena kemampuannya menggunakan jaringan sosial untuk menarik pelanggan. Bingungkan pelanggan seperti apa? Yap, Blasius Haryadi yang terkenal disapa Harry van Yogya ini adalah seorang tukang becak di depan Wisma Gajah dan Airlangga hotel, Jln Prawirotaman. Ia bukan tukang becak biasa. Harry mempromosikan jasanya via facebook dan twitter. Bila pelanggan membutuhkan jasa becaknya tinggal mention di twitter @becakcitytour atau via BlackBerry Messenger (gila men, panggil becak via BBM, canggih beneerrrr ).

Dan ada 3 kisah berikut lainnya dalam film berdurasi 45 menit tersebut, inti dari film linimas(s)a bahwa internet dengan jaringan sosialnya mampu mengubah hidup banyak orang, menyuarakan keadilan, menyelamatkan nyawa, serta membangun kerajaan bisnis, bila dioptimalkan dengan baik, dan malah menjadi malfungsi ketika disalahgunakan.

Masih belum melek juga?
Bayangin tukang becak saja sampai seperti itu untuk cari pelanggan, bagaimana dengan kita pengusaha, apakah sudah yakin dengan kejayaan usaha kita di dunia nyata saat ini?saya malah kok gak yakin ya?

Andy Sjarif yang merupakan CEO SITTI mengatakan kebanyakan penggiat UKM atau Usaha Kecil Menengah di Indonesia masih belum melek internet. Menurutnya ada 7000 produk UKM dicari sebanyak 1.200.000 kali di internet. Perbandingan yang jomplang sekali. Itu sebab banyak opini berseliweran bahwa rakyat Indonesia itu melek internet gara-gara facebook. *thanks Mark Zuckerberg :D* tapi jangan pesimis. Indonesia pasti BISA!

Sepertinya saya harus beri 4 alasan kenapa pengusaha harus melek digital nih:

Alasan #1 karena hidup tak sekadar di dunia nyatA
Sepertinya semenjak kehadiran jejaring sosial yang mempesona, seolah kehidupan drastis berpindah ke layar netbook, layar smartphone. Duduk semeja saat dinner, eh para penghuninya malah asyik BBM-an pesan sepatu Pre Order, asyik dengan angry bird di playbook, malah serius baca koran di tablet.

Nah, loh daripada asyik yang tidak jelas, para pengusaha bisa memanfaatkan waktu luang dengan promosi dagangan secara online ketika sebelum tidur, menunggu antrian ATM. Ya, karena hidup juga ada di dunia maya.

Alasan #2 karena Xangat efektif dan efisien
The world is in your hand, dunia ada dalam genggaman, tinggal klik, kita bisa beli baju, beli sepatu, pesan buku, sedangkan diwaktu bersamaan kita juga bisa menyelesaikan pekerjaan yang lain.

Manusia hari ini dituntut cakap melakukan banyak hal dalam satu waktu dan internet mempermudah segalanya. Bisnis anda pun bisa lancar jaya. Tidak perlu sebar brosur produk, tidak keluar biaya banyak untuk pemasangan iklan di media cetak dan radio, kita cukup upload poto produk di akun jaringan sosial perusahaan kita. Gampangkan?

Alasan #3 Ingat! pembeli adalah raja
Akibat perkembangan dunia, banyak penyakit bermunculan sepertu Agorapobia, ketakutan yang berlebihan terhadap tempat yang tak dikenal bahkan sangat menghindari untuk bertemu orang dan anti dengan tempat ramai.

Penyakit lainnya adalah macet *penyakit apa ini? Anggap sajalah, setiap yang menganggu adalah penyakit*, mungkin ada pelanggan kita yang anti sama macet, hendak pergi ke pasar, dari rumah butuh waktu 2 jam hanya gara-gara macet di jalan.

Hal inilah yang membuat beberapa perusahaan jasa penyedia kebutuhan sehari-hari membuka fasilitas pesan-antar atau delivery. Itu semua bisa dilakukan hanya jika kita para pengusaha melek digital. Bagaimana agar pembeli kita menjadi raja yang senang dengan hasil pelayanan kita dan penyakit Agorapobia dan anti macet segera teratasi.

Alasan #4 perubahan itu Sesuatu
Oke bisnis kita berjaya untuk saat ini, namun siapa yang tahu 10 atau 15 tahun ke depan jika kita tidak segera ambil langkah memperkuat bisnis di dunia maya. Kita akan dilindas oleh zaman dan teknologi.

Artikel  ini akan menjadi sia-sia, jika pengusaha atau pembaca tidak open mind dan tetap konservatif memandang sebelah mata kemajuan IPTEK. Sekali lagi hanya Tuhan dan kita sajalah yang mampu menekan tombol open mind di salahsatu sudut saraf otak kita. Perubahan itu mutlak dan kata Newton, sesuatu tidak akan berubah jika tidak ada yang memaksanya untuk berubah. Sejatinya berubah menuju grafik yang naik bukan sebaliknya.

Saatnya Shut Up dan Action untuk mulai Startup Business
Awalnya gak ngeh dengan istilah startup business ternyata manusia memang gak keren jika tanpa istilah baru *hehehe*. Startup itu adalah web company perusahaan yang bergerak dibidang IT atau teknologi informasi, contohnya, sudah tidak asing lagi di dunia IT ada perusahaan Apple, Microsoft dan yang paling fenomenal Facebook. Awalnya sekadar bisnis kecil yang dibangun dari  diskusi di kampus seperti halnya facebook, namun malah mendunia.

Sekarang, istilah StartUp sudah turun gunung, istilah tersebut tidak lagi khusus untuk malah menjadi umum dan menyentuh dunia bisnis. StartUp adalah perusahaan baru atau rintisan diperuntukkan bagi UKM atau Usaha Kecil Menengah yang baru dirintis atau malah sudah lama dirintis dan menggunakan IT sebagai alat marketingnya.

Berikut beberapa StartUp Business Lokal alias asli 100% anak Indonesia yang buat dan punya, siapa tahu bisa jadi bahan rujukan untuk merintis StartUp Business kita

Start dari mana untuk StartUp Business?
Untuk pemula mungkin akan susah-susah gampang, apalagi buat Om dan Tante yang punya keterbatasan dalam hal mengoperasikan piranti digital, walaupun begitu keinginan untuk melek digital harus ada jadi bukan berarti usia menghalangi untuk tidak mengetahui atau belajar  sesuatu.

-->
1.      Gunakan Jasa Pembuat Akun Buat para Om dan Tante yang mungkin merasa sudah terlambat melek digital jangan pesimis, tetap semangat belajar harus ada dan solusinya Om dan Tante bisa minta jasa membuat akun Facebook, Twitter, Blogspot, Kaskus, Toko Bagus dan situs khusus buat dagang online lainnya. Di internet ada yang menyediakan jasa pembuatan akun, tapi harus selektif.

2.     Buat Tim Khusus Bisnis Online, Om dan Tante bisa juga minta tolong ke anak, keponakan, sepupu untuk membuat akun yang saya sebutkan tadi. Ya, sekali lagi ini memang kerja tim.

Tim ini nantinya bisa meringankan tugas kita selaku pemilik perusahaan, dengan adanya tim atau kelompok yang memegang bisnis online kita, maka tugas kita tinggal mengontrolnya saja, karena disisi lain kita harus menguatkan bisnis yang nyata atau toko sebenarnya sedangkan di sisi lain ada tim yang melaporkan perkembangan toko online kita juga, sehingga sambil menyelam, dapat mutiara, ikan tuna, salmon, dan harta karun dari kapal yang karam *apaan sih?*

3.     Punya Alat Tempur, berasa mau perang yah, yah ini memang perang, perang bisnis di dunia maya. Kita para pengusaha bisa terlindas jika memulai sesuatu tanpa alat perang. Alat yang digunakan tentu piranti digital. Misal: HP Smartphone yang sekarang punya variasi merk, kebanyakan rakyat Indonesia masih menjatuhkan hati pada piranti bermerk Blackberry, nah mulailah belajar memiliki Blackberry atau piranti digital yang kita butuhkan. Ingat! yang kita butuhkan, bukan sekadar menuntut pemenuhan gaya hidup.

4.     Jaringan Internet yang Cetar Membahana Murah Meriah Tralala
Punya alat sudah, lalu apalagi. Piranti Digital yang kita miliki sih keren-keren bahkan keluaran terbaru lagi, tapi apalah arti piranti digital tanpa pulsa internet? *mendadak haru*

Saat ini ada banyak internet service providernamun belum tentu semua providermendukung aktivitas bisnis kita. Namun, salahsatu internet service provider layak kita coba, dengan tagline GSM yang baik, AXIS selalu memberikan pelayanan terbaik yakni internet murah buat rakyat dan kualitas memuaskan, bisnis pun lancar jaya.

5.     Silaturahmi, Senyum, Sapa, Salam
Berbisnis tak lepas dari yang namanya membutuhkan oranglain, untuk itu seorang pengusaha harus banyak bergaul dan silaturahmi.

Biar lebih mantap lagi, berikut beberapa tips memasarkan produk di social media dari Hermas Puspito, pemimpin dari ELC Consulting, sebuah perusahaan Konsultasi Marketing dan Sosial Media.
Ada 3 jurus dalam memasarkan produk kita di social media:
 

Jurus #1 Preparation ( PERSIAPAN)
  • Lakukan benchmarking. ATM » Amati, Tiru, Modifikasi. Buat pembandingan dengan perusahaan yang marketingnya sudah oke dalam memasarkan produknya di dunia maya, kemudian jadi bahan buat kita untuk buat marketing yang oke juga.
  • Tentukan tim yang akan mengurusi akun social media perusahaan kita
  • Pilih akun social media yang paling banyak digunakan misalnya: facebook, twitter serta blogspot atau multiply


Jurus #2 Execution (EKSEKUSI)
Bukan, ini bukan eksekusi tahanan koruptor hehehe, tapi eksekusi persiapan yang sudah kita lakukan

  • Content : selalu update info bermanfaat di akun social media perusahaan
  • Conversation :  bangun kedekatan dengan para follower di akun social media perusahaan kita, rajin ikut percakapan mereka, respon kritik dan saran mereka, buat pertanyaan-pertanyaan seru, libatkan follower dalam tiap rencana yang perusahaan hendak buat.
  •  Creative Campaign : buat kuis-kuis, tampilkan ide-ide kreatif perusahaan.
  •  Consistent : akun sejatinya harus selalu aktif, buat hari khusus untuk kuis, tentukan berapa kali sehari posting status bermanfaat, jangan sampai follower bosan.
  • Community : Hermas sampaikan bahwa follower itu calon konsumen, lakukan pertemuan offline.
  • Connect: ikut komunitas dengan akun-akun perusahaan besar.
  •  Consumer :jadilah akun yang bersahabat, ramah, rajin respon setiap pertanyaan follower,  beri semangat, focus layani konsumen.


Jurus #3 Evaluasi
Lakukan analisa pasar, follower lebih ke arah mana keinginannya, monitor selalu konten yang masuk ke akun kita.
Nah, bagaimana? Siap melek digital untuk Startup Business? Siap gak Siap harus SIAP!!!
Karena setiap pengusaha memang harus AXIS dimana saja termasuk di dunia maya ^_*