Senin, 26 November 2012

Yusuf Mansur: Ustadz Digital

“Saya tidak bangga dengan pejabat yang rajin mengunjungi rakyatnya secara langsung…“
 
dok.pribadi
 

Itulah pernyataan Ustadz Yusur Mansur atau yang akrab disapa Ustadz YM. Minggu(25/11), Ustadz YM singgah ke Medan dan berkesempatan mengisi ceramah di Ruang Kuala Deli Gedung BI Perwakilan Medan, Jl. Balai Kota No.IV yang bertemakan Up Your Life: Sholat, Ilmu, Amal Sholeh, Bisnis,Bekerja.
Acara dihadiri oleh sekitar tiga ratusan jama’ah, ada dari kalangan perbankan, keluarga besar BI di Medan, pelajar, dan masyarakat umum. Tak banyak yang Ustadz sampaikan, diantaranya Ustadz YM yang berpenampilan sederhana ini mengemukakan tentang amalan agar murah rezeki, kemudian memperkenalkan gerakan Sahabat Yusuf Mansur dan juga memperkenalkan konsep ceramah gaya baru versi Ustadz YM, serta di lima belas menit terakhir Ustadz mengemukakan masalah ekonomi islam. Seperti apa?
Baca terus ya :D
Tahun 2008, saya ke Medan, ketika hendak ke Siantar, ban mobil saya bocor, saya pun singgah ke tukang tambal ban, tukangnya cakep, dari tampangnya dia gak cocok banget jadi tukang tambal ban. Cerita demi cerita, mendengar kesulitan anak muda ini. Saya pun memberi amalan rahasia agar murah rezeki.
Amalan agar murah rezeki:
1.       Baca Surat Al-Waqi’ah setiap selesai sholat shubuh dan setiap selesai sholat Ashar
2.      Sebisa mungkin jangan sampai tinggalkan sholat berjama’ah
3.      Seharinya tukang tambal ban itu berpenghasilan 15.000, sedekahlah uang yang didapat, jangan dibawa pulang
Tanpa berpikir panjang lagi, si tukang tambal ban itu langsung mengamalkan nasihat sang Ustadz. Tak sampai hitungan tahun, tukang tambal ban itu sukses dengan  usaha supermarket.
Wow, cukup menginspirasi, silahkan buktikan ^_^
Gerakan Sahabat Yusuf Mansur (SYM)
Apa itu Gerakan Sahabat Yusuf Mansur? Berdasarkan situs resminya http://sahabatyusufmansur.com/. Gerakan Sahabat Yusuf Mansur (SYM) adalah  Gerakan dakwah satu untuk semua. Dalam gerakan ini dan di situsnya juga disampaikan bahwa kita akan mendapatkan buah pemikiran Ustadz Yusuf Mansur Melalui Ebook, Video dan media lainnya.
Belum nyambung juga ya? Jadi begini, Ustadz YM hendak mewakafkan dirinya untuk umat. Dalam ceramahnya Ustadz mengatakan bahwa ia tidak mungkin berceramah dari satu daerah ke daerah lainnya, Indonesia terlalu luas, untuk dikunjungi satu persatu. Untuk itu, Ustadz YM berinisiatif mengubah gaya ceramahnya.
Melalui gerakan SYM, ustadz akan merekam semua materi pengajian, seolah-olah ia memang ceramah secara langsung, namun itu hanya rekaman, tapi ustadz juga mengatur agar walaupun ia tidak secara fisik berada ditempat pengajian, namun sebisa mungkin ustadz tetap memunculkan aura interaktif dan tidak kaku layaknya ia berceramah secara langsung dan bertemu secara fisik.
Manfaatnya, pengajian bisa dilakukan kapan saja, tidak terikat waktu dengan adanya rekaman yang disimpan dalam cakram DVD. Kita pun bisa buat pengajian tanpa harus mengundang Ustadz YM secara fisik, cukup dengan memutar cakram DVD berisi materi pengajian.
Ustadz juga menyampaikan kritik tajamnya bahwa ia tidak bangga dengan pejabat negeri yang begitu rajin mengunjungi rakyatnya, kenapa tidak dilakukan secara digital saja, toh kunjungan langsung tak berarti memunculkan kedekatan dengan rakyat dan tidak mengubah banyak keadaan, justru kunjungan yang terlalu sering malah membuang banyak waktu, kapan lagi seorang pemimpin dapat berpikir, mengevaluasi kinerja jika rajin melakukan kunjungan kesana sini.
Ekonomi Islam di Lima Belas Menit Terakhir
Pada lima belas menit terakhir, Ustadz mulai masuk ke persoalan inti dari kunjungannya ke lingkungan perbankan. Ustadz YM selain dikenal sebagai da’I ia juga seorang pengusaha sukses.
Sebenarnya daku, agak cupu juga masalah saham, setahun lalu diajak ikut seminar tentang Garuda Indonesia yang hendak melemparkan sebagian sahamnya dibeli masyarakat umum. Awalnya gak ‘ngeh’ apaan sih nih seminar, lama kelamaan, walau belum banyak juga mengerti, tapi sedikit nyambung lah. Kemudian, pernah diajak emak untuk bermain saham, beuh…gak nyangka emakku ini ngerti juga soal saham -_-“, berapa sih nilai matematikaku mak waktu SD? Hehehe, anak gadis yang payah berhitung ya begini nih, *jadi ingat masalah uang 2000 waktu di Labat bersama kawan-kawan ATTIK hehehe, mahaph ya om Budi dan inang Manna*
#Edisi curcol, *abaikan saja* :D
Terkait perusahaan raksasa Indonesia yang saat ini sudah hampir dimiliki dan dikuasai Negara lain, perusahaan emang di Indonesia berdirinya tapi sahamnya boooo….kepemilikan saham paling besar tu bukan orang Indonesia yang beli tapi pengusaha luar -_-‘, apa gak dijadikan budak terus nih Indonesia?
Salahsatu perusahaan telekomunikasi di Indonesia juga hampir bernasib sama, saham terbesarnya dimiliki oleh Negara asing yang rakyatnya itu Cuma berjumlah 6 juta orang, namun pelanggan provider dari perusahaan telekomunikasi tersebut mencapai 40juta orang, pegimane ceritanya Negara 6 juta orang mampu membiayai perusahaan yang pelanggannya mencapai 40 juta orang? Kata Ustadz YM, nah loh kebengongkan gue @_@. Iya juga ya? Kemudian salahsatu perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, hampir bernasib sama juga.
Hadeh, bentar lagi kalau SDM negeri ini tak mampu lagi mengelola negerinya sendiri, bersiaplah akan dijajah lagi, karena negeri ini akan ada yang berniat buat membelinya. WOW!
Itulah kata Ustadz YM bila ekonomi dipegang oleh para kapitalis, semua keinginan berdasarkan keinginan kapitalis, tapi tidak dengan prinsip ekonomi Islam. Misalnya kita punya rumah kontrakan dan kita berniat menjual rumah tersebut, dalam Islam, kita harus menanyakan orang yang sedang mengontrak rumah kita tersebut apakah ia mau membelinya atau tidak, jika ia tentu kita menjual padanya tapi jika tidak barulah kita mencari pembelinya dengan tidak semena mena pada pengontrak pertama.
Penutupnya Ustadz menantang jama’ah untuk beranikan diri pergi ke showroom, beli mobil, walau uangnya sekarang belum ada, namun bermodalkan doa dan yakin pada Allah serta berani, tentu mobil tersebut akan kita miliki. Tertantang?

Hehehehe…

Intinya DUIT, Doa Usaha, Ikhtiar, Tawakkal, satu lagi dah, SEDEKAH :D
Wallahu’alam, Semoga bermanfaat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar