Senin, 22 November 2010

'GUE GAK CUPU !'


Penulis : Nurul Fauziah

Anugrah Roby Syahputra

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan 1 : 2010

Buku yang mendidik namun ringan untuk dibaca. Cocok untuk kondisi anak muda sekarang yang mulai mengklasifikasi pergaulan. Dimana mereka mulai memilah teman yang kelihatan gaul untuk ditemenin dan menjauhi anak yang kelihatan cupu.

Dalam buku ini coba ditafsir istilah gaul dan cupu. Bagaimana ‘gaul” yang sekarang lebih bermakna negative ketimbang positif. Dan bagaimana si cupu yang kelihatan negative ternyata punya sisi positif dibalik kecupuannya

Isi buku ini coba meluruskan bagaimana ‘gaul’ yang semestinya, yang bukan ditunjukkan melalui atribut melainkan kualitas diri. Dan bagaimana si cupu harus membawa dirinya agar tak merasa terasing dari lingkungan pergaulannya.

Tips nd trik bagi si cupu untuk memperbaiki kualitas dirinya juga dibagikan disini agar para anak muda yang ngerasa dirinya ‘salah satu dari cupu-cupu yang ada’ bisa meraih sukses.

Intinya buku ini bagus untuk di koleksi siapapun yang selama ini enggan bergaul di dunia nyata dan lebih memilih tenggelam dalam buku atau jejaring social yang tak membutuhkan penampakan.

Resensor: Ratna Dw (Penulis bergiat di FLP Sumatera Utara)

Sabtu, 18 September 2010

Lebaran 1431 H: Rame Adek Sepupu


Lebaran tahun ini keluargaku banyak kedatangan keluarga baru, bayangkan saja dalam setahun ibu-ibu ku pada kompak hamil dan kompak pula melahirkan jadilah dalam tahun ini aku mendapatkan 3 adek sepupu sekaligus, dua cewek satu lagi cowok.
Pada hari lebaran kedua, berhubung nenek ku adalah orang tertua dikeluarganya jadinya setiap lebaran adalah satu hal yang wajib buat para keponakannya memasukkan rumah nenekku sebagai daftar rumah yang wajib dikunjungi pas lebaran, sehingga pas pasukan ibuku datang beserta keluarga mereka masing2, begh, suasana rumahku susah dibedakan mana rumah nenek mana pos posyandu yang lagi ngadain program imunisasi, ramenya minta ampun dengan suara tangis, jeritan, dan kehebohan yang luarbiasa saat mereka membuat dunianya sendiri. Meriah bin Seru. Mungkin tahun depan kalo mereka program hamil lagi dan melahirkan lagi tahun depan, dan mungkin juga rumah nenekku bakalan susah dibedakan mana rumah nenek mana playgroup. Whahahahah.
Benar-benar lebaran, coba klo gak lebaran mana mungkin kek gini jadinya, syukur ada lebaran, walaupun Cuma bisa ketemu sekali setahun tapi mendingan ketemu daripada nggak sama sekali. Terimakasih Allah sudah menciptakan salahsatu hari bertemu keluarga jauh sedunia. Hehehehe…

Sabtu, 11 September 2010

Sepotong Cerita di Atas Becak Mesin


Batubara, kuala tanjung, daerah kekuasaan PT.Inalum dan segala problematikanya, disinilah daku KKN ada banyak hal yang sederhana tapi ingin kubagi pada kalian.

Di lokasi kami KKN ini, becak mesin menjadi alat transportasi utama kami, sehingga tidak heran jika bermunculan banyak cerita yang terjadi di atas becak mesin.

Perkenalkan, becak mesin disini tidak jauh beda dari becak mesin yang ada di medan, yg membedakannya adalah disini becak mesinnya sekelas Mak Biaggi kalo lagi beraksi di sirkuit, wiuh, bawa becaknya kencang bukan main, wajah kita bisa mencong-mencong ditampar angin saking kencangnya mirip si komeng dalam iklan Yamaha-nya. Ini diisebabkan karena tidak adanya peraturan lalu lintas yang berarti disini, jangan harap bakal ketemu lampu merah di setiap persimpangan, sehingga tak jarang kecelakaan sering saja terjadi diakibatkan para pengguna jalan yang ugal-ugalan. Serem juga sih, temanku yang mengendarai motor saja hampir keserempet mobil saat hendak menyebrang di persimpangan, soalnya para pengguna mobil suka asyik sendiri dengan jalan yang dia lewati. Seperti jalan tol dibuatnya, bebas hambatan. Wuusssshhh…Selain itu cirri khas becak mesin di kuala tanjung ini, becaknya ada dilengkapi seperangkat alat music, alias radio, jadi bagi yang gak punya duit buat ajeb-ajeb di diskotik mentereng, ajeb2 di becak mesin yang ada di kuala tanjung bisa dijadikan alternative, gimana nggak buat ajeb2, music yang diputar volumenya bisa menembus batas maksimal dan kau tahu saudara-saudara jenis music apa yang diputar? Yup, benar, dangdut is the music of my country.

Baiklah para pembaca, tanpa memperpanjang kalam, langsung saja kita masuk kepada inti permasalahan yakni ada cerita di atas becak.

Cerita #1 Sang Peramal

Aku jadi pecinta becak mesin semenjak KKN disini, dengan pesona becak yang unik2 saat dinaiki, menambah kesan asyik saat menaiki terlebih lagi dapat sopir yang unik juga.Terkadang di atas becak apapun juga bisa terjadi. Seperti saat itu, aku, uay dan winda pulang menghadiri rapat Gebyar Ramadhan dari desa cengkring.

Becaknya sederhana saja sih, sama seperti becak mesin pada umumnya, ada roda, ada stangnya dan juga ada tempat duduknya hanya saja yang bikin daku terpelongok sambil mengedip-kedipkan mata tanda aku terpesona pada sesuatu adalah sopir becaknya.

Sekilas, bapak ini cukup berumur juga mungkin sekitar 50 atau 60-an gitu umurnya, tapi siapa sangka saat detik2 cerita sudah mulai terjadi di atas becak, bapak ini mulai menampakkan tanda2 keanehan, dan aku nyambung pula dengan keanehannya itu yakni kemampuan penglihatan yang tembus pandang, tembus pandang dalam arti seperti memiliki semacam indra keenam gitu.

Nah, daku yang langsung nyambung dengan hal begituan langsung ditanyain sama bapak itu, siapa namaku, berapa jumlah huruf namaku, dan tanggal berapa daku lahir, dengan hanya menjawab 3 hal itu, sang bapak sudah bisa menilai *Alhamdulillah, sambil mesem2 gak jelas*, aku juga orangnya keras *ya iyalah masak daku makhluk halus seperti pasir, debu dan keluarga2nya*, maksudnya keras dalam artian daku orangnya berkemauan keras, apa yang ku impikan harus diwujudkan karena klo tidak, akan ada sesuatu yng terjadi, dah gitu bapak itu melanjutkan dengan mengaitkan aku dan kehidupan cintaku *halah bahasanya, kehidupan cinta, kehidupan cinta*, masak beliau bilang bahwa daku tidak bisa menikah di tahun ini. Kan gak bener ya…hanya Tuhan yang tahu, terakhir daku jadi malah tertantang, pengen ngebuktikan, bener gak sih daku gak bisa menikah tahun ini, whahhahaha, ide gila. Sudah sampai pada tahap jodoh begini, daku langsung meng-cut nya, masalahnya bisa bahaya, daku bisa terserang virus syirik jadinya, siapa yang tahu godaan syetan, bisa saja dia menggodaku untuk menanyakan segala2nya dengan lebih dalam, lebih dalam dan lebih dalam lagi *gaya Tommy Rafael menghipnotis korbannya
*, bisa bahaya jadinya.

Berlanjut pada giliran si Uay yang diterawang, hasil penerawangan bapak yang mengaku sudah lama menarik becak ini adalah bahwa Uay tu tipe orang yang senang menunggu *menunggu apa way?, aku pun tak tahu*. Tibalah pada sesi peramalan cuaca eh maksud saya peramalan tentang jodoh Anda, menurut kacamata hati bapak ini, klo si Uay disukai oleh 2 pria, tapi ujung2nya juga bikin gak enak, masak bapak tu bilang Uay tidak bisa menikah tahun ini, tapi akan bakal menikah di usia 23 atao 24 tahun. *ada2 saja si bapak ini,benar2 menggoyah iman*.

Winda adalah teman kami yang terakhir diterawang, pas pulak seharian itu virus merah jambu di hatinya sedang kumat, bwaannya melankolis melulu, dan virus itu makin parah pada saat bapak tu menerawang di bagian akhir pembahasan, yup, lagi2 ttg jodoh, asyik bener emang ngomong beginian di masa2 menuju dewasa seperti ini, *hihihi, tua kali ya anak muda satu ni perasaan kali sedang menuju dewasa*. Berdasarkan penerawangan sang bapak yang amalan ibadahnya yang sepertinya juga kuat ini, bahwa Winda itu org yang penyimpan, jika sekali saja tidak suka dengan sifat org lain, hal itu bakal membekas di hatinya selamanya, Winda dengan reflex mengiyakan apa yang dikatakan bapak tu, lagi2 dengan ekspresifnya kami katakana pada bapak tu dengan serempak tanpa harus dikomandokan satu, dua, tiga, langsung kompak berkata “BAPAK KOK TAHU?”. Sekilas info, setau diriku orang yg byk amalan ibadahnya, dah gitu punya segudang pengalaman hidup, adalah hal wajar jika dia punya banyak pandangan ttg hidup dan kehidupan, apalagi membaca sifat orang hanya dengan memandang wajah , atau dari namanya bahkan dari umur,tapi wallahu a’lam juga lah, daku pun sekuat tenaga utk mengignorekan itu semua, bisa bahaya soalnya, sempat gara2 1o menit berbincang2 diatas becak dengan Pak Becak, 40 hari 40 malam solat awak tak diterima Sang Maha Mengetahui, Naudzubillahi min dzalik deh.

Ttg jodoh, menurut kacamata hati si bapak, bahwa Winda disukai oleh 2 pria juga sama seperti Uay hanya saja bedanya 2 makhluk pria ini sedang menunggu jawaban pasti dari Winda. Akankah Winda memilih salah satu dari mereka? Kita nantikan saja di episode berikutnya *dengan gaya pembawa acara gossip I.N.S.E.R.T*.

Tau gak, sesampainya kami di rumah, langsung kami menghebohkan apa yg baru saja kami alami di atas becak. Cerita kami pun berlanjut di dalam kamar kami, sekelompok para jilbaber sedang membentuk lingkaran untuk berbagi cerita. Kita tinggalkan mereka yoook, hyuuuk kita lanjutkan pada kisah di atas becak yang berikutnya….*layar ditutup*.

Penggemar Betor


(14 Juli 2010)
Pemandangan selama perjalanan mencari warnet ku sayang, seorang bapak pengendara bettor yg mengangkut anak sekolah pulang. Satu becak dihuni oleh mungkin lebih dari 10 org ckckckc….kasihan anak2nya, klolah ada yg jatoh…saking sempit2annya…hmmmph…
*ah, seru juga punya jiwa penulis plus hobi moto, setiap moment bisa dijadikan cerita hehehe…*

Akhirnya hari ni aku bisa ke warnet juga, wuah senengnya trus kan zee aku lgsung buka fesbuk, email, ckckckc….ada byk yang harus dibaca, puih…, setelah mengganti segala profil dan status dan cek2 imel, waktu pun telah menunjukkan pukul 11.00, waktunya daku mengajar ke skul. Betapa susahnya angkot disini, akhirnya daripada terlambat sampai di sekolah daku pun putuskan utk naik becak mesin saja. Dan dapatlan becaknya, kutawar 3000 dia gak mau ya sudahlah 5rb okelah. Naiklah aku ke becak dan kau tau zee? Aku dan bang becak cerita2, dia nanya aku org mana, trus di batubara tinggal dimana dah gitu aku tanya balik, klo abang tinggal dimana, dia jawab katanya dia tinggal di dekat pajak sore, dan sering ngetem disana trus si abang curhat begini, ah susah sekarang dek jadi tukang becak, udah sedikit peminatnya, ini aja abang baru buka dasar, bosan juga ngetem tapi gak ada sewa ya akhirnya abang keliling2 cari sewa. Dalam hati kasian juga ya zee, pdhal daerah batubara ini dikelilingi laut dan bahkan daerah industry seharusnya rakyat bisa lebih sejahtera tp tidak pada kenyataannya, dan memang keadaannya stiap rumah tangga punya speda motor paling tidak sehingga bettor menjadi sdikit peminatnya, padahal juga bettor tuh bisa meraup rejeki lebih soalnya angkot yg lewat pun satu2. Ah rejeki mah Allah yg tahu.

Dan sampailah daku di sekolah yang sejak 2 hari lalu mulai berat kaki ini melangkah karena ada problem disana sini, daku langsung masuk ke kelas uay daku malas duduk2 di kantor, ntah kenapa daku ini orgnya menghindari konflik kalo nrul dah nggak suka sama org ya udah strusnya nrul menarik diri. Sakit. Kira2 jam stgah 12 daku pun naik dan bersiap2 utk mengajar bahasa inggris di kelas 2 Aliyah, tp ternyata belum masuk dan ternyta masuknya tu jam 12, oalah klo gitu aku td masin bisa ngetem di warnet, hehehe…

Duduklah diriku sambil bercengkerama dg anak2, ish…anak2 kampung tu lugu, baik budi, polos lagi…beda sama anak kota yg ngelece tu luarbiasa, tata krama menghargai org lain ntu dah mulai luntur tp beda dg anak2 di Al-Irsyad ini. Aku bercengkrama di depan kelas 3 Aliyah, aku duduk disamping si Muhammad Yusuf, dia anak dari desa cengkring, dia cerita dah berapa skul di Al-Irsyad?, baru aja buk, lah bukannya kamu skrg kelas 2?, iya buk, lalu?, dulu saya sempat skul di STM, jurusan?, listrik buk, lalu?, kenapa pindah ke sini? Karena pergaulan buk, saya dipecat dari STM dan dipindahkan ke sini. OOO…,lalu aku ceritakan bahwa ak jg pnya adik laki2 yg seperti itu…smoga dia bisa mengerti dan tidak mengulanginya lg zee…ku lihat dari sorot matanya…hmmm…sepertinya ada beban disana tapi ya sudahlah.

Hari Terkunci Sedunia


Ada satu hal yang bikin deg-degan dari menenetap di rumah ini, yakni pintu rumah yang sedikit nakal. Jika mau bepergian kemana-mana yang membuat kami trauma selalu masalah pintu, pintunya terkadang bisa dibuka kadang tidak bisa dibuka, atau kadang hanya mau dibuka dari depan, kalo di buka dari dalam pintunya ngambek nggak bisa dibuka. Belum lagi gagang pintunya yang sudah tidak berbentuk siku2 lagi tapi sudah membentuk sudut lancip, dan macetlah jadinya, alamat tidak bisa dibuka hanya tinggal menunggu keajaiban dari yang MahaKuasa.

Puncaknya adalah hal yang selalu aku takutkan yakni pintunya sama sekali tidak bisa dibuka, pas pulang taraweh pulak tu, mana sudah malam, ngantuk, banyak nyamuk, arrrggggh gak kebayang klo harus bermalam diteras, besok pagi bakalan nggak jadi Zee lagi tapi jadi Zee saja yang bentol2, tapi Alhamdulillah ada pahlawan kemaleman yang menolong kami, maksud Zee, abang tetanggaan sebelah rumahlah yang menolong kami, bayangkan sodara2 si abang bukanya hanya sekali klek eh, terbuka, ckckckc…, detik itu juga pintu itu terbuka, wuah si abang mah sudah jadi idol sang buka pintu di mata kami para telekungers. Langsunglah kami nyerbu buat masuk rumah.

Peristiwa terkunci juga terjadi pas sahur tadi (12 Agst 2010), waktu sudah menunjukkan pukul 04.45, sementara para pria kami mau masuk utk makan sahur, waktu tersisa utk sahur tinggal 15 menit lagi, sedangkan kami masih dalam peristiwa buka membuka pintu, alhasil karena sepertinya sudah tidak mungkin lagi kami putuskanlah para prianya untuk lewat dari pintu lain. Jadi, di rumah kami tuh 3 pintu surga eh salah pintu rumah maksud saya, 1 pintu utama, 2 pintu lagi ada yang berada di belakang, pintu pertama yang berada dibelakang khusus pintu untuk keluar menjemur underwear, pintu kedua yang berada dibelakang adalah pintu untuk keluar untuk menuju halaman belakang, sempat para beliau tu kami suruh lewat pintu pertama yang ada di belakang, aaarrrggg tidaaak…nanti nasib mereka bakalan kek Aisyah, kemungkinan kepala mereka bakalan bertahtakan kolor adalah lebih besar, jadi diputuskan agar mereka masuk dari pintu kedua dari belakang, karena masih subuh ya agak gelap gitu sih, tapi ya mau gimana lagi daripada nggak makan sahur, apalagi Teh Nurul dah capek masaknya dengan penuh cinta, ish…klo nggak dimakan masakannya bakalan nangis Bombay, whoaaaaa…..

Peristiwa subuh

Karena para pria mau masuk dari pintu belakang, para akhwat sudah mulai kebakaran gamis (*karena akhwat gak punya jenggot jadinya gamisnya aja yang dibakar*), mereka grasak grusuk bingung mau ngumpet dimana soalnya para akhwat lagi bau acem, belum mandi, (* abis bangun tidur lalu ambil wudhu, tahajudan trus makan sahur deh) yah klo ditengok para ikhwan, akhwat2nya lagi meriah gitu, apa kata cicak cicak di dinding?.

Eng Ing Eng…para ikhwan pun mulai memasuki gerbang kemenangan eh mulai memasuki pintu belakang, para akhwat langsung nyerbu ke kamar masing2, dan makan sahur dilanjutkan kembali, nah masalah sekarang adalah jika makan sahur telah selesai, acara serbu menyerbu kamar akan terjadi lagi. Eh, si Ali malah nyari sensasi, si Hafiz malah pake acara ketinggalan kunci kereta pulak tuh, yang disuruh nyari ke dalam rumah adalah rakyat jelantah seperti Ali, dan ternyata saudara2 smua itu hanya sandiwara, kuncinya ternyata ada sama Hafiz, ish nih anak gak bisa nyimpen kunci yg bener apa?.

Kolor Kolor Nakal (KKN)


Senin pagi itu cerah ceria, daku gunakan waktu tuk bersih2 dan ritual terakhir dari acara bersih2 ku pagi itu adalah menggosok baju.

Setiap pagi adalah pagi yang berbeda buatku, khususnya pagi itu, saat sedang asyik2nya menggosok ditemani keheningan pagi setengah delapan waktu bagian kuala tanjung, tiba2 terdengar lengkingan suara yang merenggut kebahagian pagi milikku. Yup, benar itu suara Uay yang memanggil2 Aisyah yang sedang menyapu di halaman…Aisyah…Aisyah…Aisyah, begitu bunyi panggilannya, dalam hati ngapain si Uay ni pagi2 sudah treak treak. Tak berapa lama Uay masuk ke dalam sambil ketawa ketiwi, makin aneh aja ku pikir tingkah anak2 KKN di rumah ini, bentar treak2 bentar ketwa, rupanya Uay membawa informasi yg sangat berguna bagi nusa dan bangsa, Uay mengabarkan langsung dari TKP bahwa Aisyh nyapu di halaman dengan ditemani kolor yg nangkring dengan damainya di atas kepala si Aisyh, langsung saja ketawa kami membahana seantero rumah.

Kronologisnya begini, sewaktu Aisyah hendak keluar dari pintu samping, ruang kosong yg ada di dekat pintu samping itu sejak pertama kali kami sampe ke rumah ini langsung dinobatkan menjadi jemuran special for underwear dan kawan2nnya, nah karena Aisyah gadis yang tinggi dan ramping, terpaksalah untuk melewati rintangan yang ada di depan pintu samping itu dengan merunduk ria, karena klo tidak kain2 yg ada pada jatuh, dan naasnya pagi itu, mungkin Aisy gak terlalu merunduk sehingga nyangkutlah kolor itu tepat di kepala Aisyah dan beliau gak sadar sehingga acara nyapu menyapu di halaman pun menjadi meriah *soalnya Aisyah selain nyapu, juga seolah2 menjadi model yang memamerkan jilbab model keluaran terbaru yang diatasnya ada kolor yg keberadaannya amat sangat tidak diinginkan*. Saat itu juga berselang 10 menit setelah kejadian, Uay sang saksi mata pas pulak menyaksikan kejadian yg cukup memalukan dunia perakhwatan *Allah masih sayang sama Aisyah dan izzah akhwat diseluruh dunia, soalnya sempat sedetik saja Uay terlambat melihat kejadian itu, sudahlah runtuh seketika tembok kemuliaan para akhwat yg ada di rumah ini, wuih, malunya minta ampun, terutama sekali mental Aisyah yang mungkin saja bisa terguncang*. Parahnya lagi Aisyah menyapu di depan rumah yg posisi rumah kami tu pas kali dipinggir jalan dan di simpang tiga, yang masyarakat cukupr ramai melewati itu utk beraktivitas pagi, apalagi pagi itu pagi senin, hari pertama mengawali segala kegiatan, dapat dipastikan ada byk org yg lalu lalang dan gak menutup kemungkinan turut melihat keadaan Aisyah, Aisyah yg jilbabnya bertahtakan kolor. Gubrak!. Aisyah…aisyah, butuh waktu 3 hari bagi kami utk menertawakan kejadian yg lucu banget ini.

Sebelumnya Zee, daku dah pernah memprediksi kejadian ini, bagaimana jadinya ya jika daku melewati para jemuran ini, trus nyangkut di kepala, aih, dan kejadian itu pun terjadi pada Aisyah, pesan saya kepada anak muda sekalian, setelah melewati rintangan jemuran yang berbagai macam jenisnya itu, harap periksa kembali kepala Anda sebelum melanjutkan perjalanan untuk menyapu halaman. :p

Gara Gara SMS


Zee, kurasa awal agustus tahun ini adalah awal agustus yg memalukan bagi ku, bayangkan saja kejadiannya begini, hari minggu itu kami segenap anak2 ADK dan masyarakat mngadakan pawai longmarch untuk menyambut ramadhan, nah pas nyampe dititik kumpul, daku selonjorkan kaki dan menyenderkan diri di salah satu pilar masjid yang tampaknya di cat dengan cat murahan soalnya, catnya gak bagus gitu, berbekas di baju setelah menyenderkan diri dipilarnya, lah kenapa jadi ngomongin cat ya?,

Nah gak berapa lama, daku rehat sjenak sambil melepas dahaga dengan meminum air mineral kemasan, eh, tiba2 perutku mengulah, rasa2nya mau ee’ gitu, seketika itu juga langsung merinding bulu kudukku sangking kebeletnya, tp mau dimana dibuang pikirku, sepertinya daku btuh teman ni, langsung deh ada ide buat meng-sms Uay, lagian aku juga yg bodoh bin paok, si Uay tuh ada di samping aku, yang memisahkan kami Cuma sebiji anak yg sedang asyik menikmati jajanannya, apasalahnya daku katakan padanya langsung tnpa harus sms, tp itulah aku yg tangannya guatal bukan main dan lagi belagak kaya soalnya byk pulsa, ku sms lah Uay, padahal dalam hati sudah ngebayangin gimana jadinya jika sms ini salah kirim, ah gak mungkin pikirku dg gaya sombongnya. Nah, saat itu langsung lah kuketik huruf demi huruf, yg bunyinya seperti ini “Way…sak bokerlah..”, lalu klik send, ku cari nama KKN_Uay dan itu kupastikan sekali lg bhwa nope yg akan kutuju adalah nope Si Uay bukan nope yg lain, bisa bahaya cing dan ku klik OK, laporan pun terkirim. Tak lama kulihat ke samping, si Uay kenapa tidak bereaksi dengan getaran yg bakal ditimbulkan hpnya jika ada sms masuk?, ah gak iya nih. Lalu tak sengaja mata ku bersirobok dg mata Yudi yg tiba2 datang lalu membawa hp Uay, “Whaaaaaatttttt, Oh Nooooooo”.

Ternyata HP Uay sejak tadi sedang berada di tangan Yudi, Yudi pinjam HP Uay buat menghubungi anak2 yg telah ditunjuk untuk mengikuti perlombaan, soalnya perlombaan sudah mau mulai tp anak2 yg terdaftar blm juga datang, dan aku tak tahu bahwa HP Uay sedang berpindah tangan, langsung sja, mukaku memerah, aku langsung mengambil langkah seribu, lg pula aku sudah kebelet luarbiasa, kedua kaki ku pun langsung melangkah seribu ke rumah Ummi, salah satu rumah guru yang mengajar agama di sekolah yang aku tumpangi utk PPL, untuk sejenak kulupakan kejadian memalukan itu, skrg masalahnya bagaimana aku bisa menunaikan panggilan alam yg tak bisa ditunda2 lagi.
Pasca bertapa di kamar mandi, kejadian itupun terekam lagi, ibarat dipilem2, kejadiannya terputar lagi di atas kepalaku, dan aku pun senyam senyum sendiri, ketawa2 sendiri, tp gak sampe gila ya…wuih, rasanya seharian itu, ingin rasanya jika ada kekuatan bulan utk membuat si Yudi melupakan kejadian itu, pasti akan ku gunakan kekuatan itu, tp salahnya aku tak berdaya, jadilah seharian aku mencoba pura2 tidak ada kejadian dan berusaha utk tidak menatap si Yudi, karena bisa jadi jika mata kami bertemu, dia akan mentertwakanku. Alamaakk…dasar si nurul. Tidaaaakkk.

Minggu, 09 Mei 2010

INDEFFERENCE

Oleh: Nurul Fauziah
17 Maret 2007
Di angkot bernomor trayek 46 jurusan B.Setia-Setia Budi menuju kantorku

Tidak seperti biasanya Emak cuma mengantarkanku sampai di Jalan Serdang dekat Pajak Sentral. Setelah mendapat jatah ongkos dari Emak sebesar Rp.20.000 (maklumlah saat itu daku masih dalam masa-masa krisis ekonomi ^_^), aku pun menyetop angkot bernomor trayek 46.

Agak penuh memang, tapi syukur Alhmdulillah, aku masih dapat tempat duduk pas di depan pintu angkot. Duduklah aku yang hari ini memakai jilbab hitam dan blus warna ungu tua serta stelan rok hitam sebagai bawahan. Tidak berapa lama aku duduk—sekitar sepuluh menitan gitu suasana dalam angkot berubah jadi crowded , ramai bin bising. Soalnya di bangku paling pojok sejajar dengan pintu keluar, ada seorang bapak yang memangku bayinya yang mungkin masih berumur kurang lebih sepuluh bulan. Bayinya menangis terus-menerus tidak mau diam. Di bangku paling pojok itu, cahaya matahari menyinari wilayah itu, sehingga hawa panas membuat si bayi gerah dan berakibat reaksi yang menyebabkan si bayi rewel sebagai sinyal menyuruh bapaknya supaya pindah posisi. Lalu karena tidak tega melihat si bayi menderita, ibu si bayi pun berinisiatif untuk meminta pak sopir berhenti sebentar dan menyuruh si bapak bayi untuk pindah posisi duduk di depan tepatnya duduk di samping pak sopir yang areanya cukup adem tidak disinari cahaya matahari.

Dan angkot pun berhenti, si bapak keluar untuk merealisasikan ide sang istri. Namun sedari tadi telah ada yang duduk rapi plus manis jali di samping pak sopir, dia adalah…eng, ing eng…tunggu setelah pesan-pesan berikut ini (loh?). Di tempat duduk itu ada seorang cewek, mungkin umurnya sekitar duapuluh lima tahunan gitu deh, tapi tau gak sodare-sodare tuh cewek bawaannya jutek banget, mukanya gak ada manis-manisnya, asem dah. Jadi ceritanya cewek ini terserang sindrom cuek stadium sejuta, gak peduli berat lah sama sekitarnya, mau si bayi menangis sampai jenggotan juga mungkin dia tetap gak peduli dan gak mau pindah posisi. Akhirnya mau tak mau dia turun dan pindah duduk ke belakang, ternyata dia mikir juga “daripada aku di demo orang satu angkot, terpaksa dengan berat hati ku relakan posisi uenak ku untuk si bayi rewel ini, begh”. Masih dengan kejutekannya, dia masuk ke angkot dengan menghentakkan kaki kirinya tanda tidak senang, wajahnya dipasang sejutek mungkin, kayak habis face-off gitu deh mengalahkan wajah monster hulk saat berubah jadi ijo. Pokoknya sepanjang jalan kenangan eh sepanjang perjalanan angkot, mukanya asem banget, manyun semanyun manyunnya, hingga akhirnya password itu pun keluar dari bibirnya yang manyun “Pinggir, Bang”. Dia memilih turun di Petisah dan tak lupa masih dengan tampang yang gak ada enaknya dipandang dah. Dengan sombongnya dia turun dari angkot, terus bayar ongkos ke Pak Supir. Tak lama setelah si Miss Jutek itu turun, para ibu yang berada di angkot dan yang memang dilahirkan untuk mengomentari apa yang dilihat, dirasa, dan didengar segera menimbulkan suasana bising seperti lebah yang keluar setelah sarangnya mendapat gangguan dari pihak luar, buzz….buzzzz, berikut rekaman komentar mereka dengan gubahan seperlunya (emang apaan?):

Ibu 1: “Gak ada cantik-cantiknya pun, sombongnya minta ampun.”
Ibu 2 :”Gak ada rasa toleransinya.”
Ibu 3: “Kalo dia punya otak, seharusnya dia ngerti lah, anak bayi pula yang gak tahan panas, gerah lagi”.
Ibu 4: “ Dia kayak gitu karena dia belum punya anak. Gak dikasih Tuhan, anak, baru tahu rasa dia”.
Ibu 5: “Hahaha, saya kira tadi dia istrinya pak supir, soalnya disuruh turun gak mau turun”.

Pak Supir pun dengan secepat kilat menangkis jawaban dari pertanyaan yang sangat menohok jantungnya seketika, dengan jawaban yang singkat, padat, actual, bombastis, fantastis, prikitiw, cikicick (lebay woi!). Ini dia jawaban indah dari Si Supir “Bukan Ah, jelek aja pun, gak ada cantiknya” (emangnya kalo dia cantik Pak Supir ada rencana memperistri dia? :P).
Apa itu Indifference ?

Serpihan kejadian di angkot yang saya rekam di atas, berawal dari kegelisahan dan keserahan di hati saya tentang sikap orang modern zaman sekarang yang semakin lama semakin cuek dengan keadaan sekitarnya.
“Love me, or just hate me, but spare me with your indifference”

Pernah baca sepotong kalimat di atas?, Ya, kalimat di atas saya kutip dari novel Sang Pemimpi, kalimat di atas menggambarkan betapa semangatnya Arai mengejar cinta Zakiah Nurmala. Arai yang tidak pernah putus asa, walaupun cinta itu tidak tahu apakah akan berbalas atau tidak sama sekali, karena melihat kondisi Zakiah yang cuek luarbiasa terhadap Arai mau bagaimanapun usaha Arai untuk meruntuhkan pertahanan Zakiah, Zakiah tetap tidak bergeming sedikitpun. Arai hanya tahu bahwa ia begitu mencintai gadis pujaannya itu. Cintai aku, atau benci aku sekalian, tapi sungguh jangan sekali-kali kau acuhkan aku, begitulah kurang lebih makna dari kalimat itu. Dalem bangetkan?

Indifference adalah istilah dalam bahasa inggris, berdasarkan kamus Webster, indifference is not showing or feeling interest, without interest or concern; not caring; apathetic: his indifferent attitude toward the suffering of others sedangkan dalam bahasa Indonesia Indifference lebih diartikan kepada sikap cuek, tidak peduli dengan keadaan sekitar dan cenderung membuat orang lain menderita hanya karena sikap ketidakpeduliannya. Contohnya seperti yang saya kisahkan di awal esai ini.

Emang Enak Jadi Orang Cuek?

Kemarin saya ke mall, tempat hiruk pikuk manusia dari berbagai kalangan tumplek blek jadi satu. Biasanya saya ke mall kalau ingin nonton atau diajak sama orang tua saya. Yang bikin saya tertarik saat di mall, di sana ada berbagai macam orang. Kalau duduk di foodcourtnya, saya paling suka mengamati orang-orang yang lalu lalang atau duduk-duduk disana. Nggak ada yang sama kan dari mereka. Setiap orang punya cirinya masing-masing . Ada yang rambutnya warna-warni, ada yang pake rok mini, ada yang teriak-teriak di tengah hall, ada juga dua orang cowok dan cewek yang duduk dalam diam. Nggak tahu apakah grogi atau malah lagi berantem.
Dari semua orang itu, yang baru-baru ini menarik hati saya adalah orang-orang yang lagi jalan, melenggang sendirian, pake earphone di telinga. Kadang-kadang mereka nabrakin orang, jalan tanpa lihat kanan kiri. Nggak seperti kebanyakan orang yang jalan pelan-pelan sambil lihat etalase toko. Yang melintas di pikiran saya adalah, “Apa yang ada di pikiran mereka ketika berjalan ya?”

Tulisan curhat di atas saya kutip dari sebuah blog (shasays.wordpress.com) dengan gubahan seperlunya, saya dan Anda pasti pernah mengalami hal serupa ketika sedang duduk-duduk di suatu tempat lalu tanpa sengaja memfokuskan perhatian kepada orang-orang yang lalu lalang. Lalu kita pun siap menikmati segala keunikan mereka yang lalu lalang. Ada banyak cerita di sana dan ada banyak ekspresi yang tercipta.
Aristoteles pernah bilang manusia adalah makhluk social dan orang yang hidup di luar masyarakat itu adalah seorang malaikat atau seorang yang bukan orang (lah kok?). Sekilas orang seperti itu seperti anak autis. Asyik di dunianya sendiri. Padahal, kita hidup bermasyarakat.

Taburlah kebiasaan, tuailah karakter, taburlah karakter, tuailah nasib, kata Om Stephen R. Covey dalam bukunya yang fenomenal The 7th Habits of Highly Effective People. Mungkin kebiasaan cuek itu memang sudah tidak aneh lagi di zaman sekarang, tapi jika kita menganggap sesuatu itu tidak aneh, maka sesuatu itu akan menjadi suatu hal yang biasa meskipun sebenarnya tidak bagus juga untuk dijadikan kebiasaan. Mungkin juga karena zaman sudah berubah, semua dituntut serba cepat dan bersaing dengan ketat untuk mendapatkan apa yang diinginkan, sehingga kita terpaksa untuk tidak mempedulikan satu dengan yang lainnya karena sibuk dengan diri sendiri. Masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan lain yang membenarkan bahwa sikap cuek itu perlu dikembangkan, benarkah?

Cuek dan Cara Mengatasinya.

Tanpa bermaksud menghina diri, saya termasuk orang yang terkadang cuek dengan keadaan sekitar karena saya pikir hal itu diluar kendali saya, namun hati kecil ini sering memberontak bahwa sikap cuek itu tidak bagus untuk dipelihara dan terkadang suara hati itu kerap saya abaikan.

Jelasnya, Indifferent ini sikap yang tidak boleh dipelihara. Saat saya masih menyimpan sikap jelek bin haram ini, banyak orang yang kesal dan kecewa sama saya . Terutama orang-orang yang tidak kenal sama sekali sama saya. Katanya saya seperti orang yang suka cari musuh. Setelah itu, baru saya sadar bahwa sikap saya itu merugikan diri sendiri. Acuh pada keadaan sekitar selain membuat kita jadi kuper, juga bisa membuat orang lain tidak simpatik dengan kita. Bahkan bisa jadi karena sikap kita yang superduper cuek, malah membuat orang lain menderita. Biar pun tidak semua hal harus difokuskan, tapi paling tidak, berikanlah perhatian kepada mereka yang ada di dekat-dekat kita dulu. Orangtua kita mungkin yang selama enam hari dalam seminggu sering dicuekin, nah, gunakan momen hari libur untuk bercengkerama dengan mereka, sahabat kita mungkin, yang sudah nemenin kita selama ini dengan sabarnya atau tugas-tugas kuliah kita, yang semakin lama kok semakin menggunung. Hal-hal kecil seperti itu bisa dipakai sebagai permulaan untuk belajar meminimalis sikap cuek .

Ayo. . . tingkatkan kesadaran akan dunia dan cobalah untuk lebih memahami orang lain dengan begitu kita pun akan dipahami juga oleh orang lain. !

Minggu, 18 April 2010

PECAHAN BINTANG


“Praank…”, kaca jendela kamar Zee tiba-tiba pecah berkeping-keping. Zee terkejut bukan main. Saat itu Zee sedang terlelap di alam mimpi, memimpikan Angga yang menjadi penghuni tetap di hatinya beberapa hari ini.

Zee beranjak dari tempat tidurnya dan mencari tahu siapa pelaku yang mengusik malamnya yang indah. Zee yang pemberani, tomboy bin macho pun menyibakkan tirai kamar warna pink lembut buatan mamanya untuk memastikan keadaan di luar yang sudah mulai tidak kondusif pasca perang dunia, kenapa kayak pelajaran Sejarah ya?.
“Hei!” teriak Zee terhadap sosok yang mencoba untuk tidak menampakkan wujudnya. Namun sosok itu seketika lenyap ditelan gelap.

“Entah siapa pun, mungkin dari penggemar sejati kali ya yang mencoba meluluhkan hatiku di tengah malam bolong begini, gak laku lah yaw. Ah, sudahlah aku tidur saja lagi, hoaaa…”. Zee yang cuek beibeh sama sekali tidak peduli dengan apa yang barusan terjadi apalagi dengan serpihan kaca yang bertebaran dilantai kamarnya.

Sementara itu, Zee tidak menyadari ada benda aneh yang singgah di bawah kolong ranjangnya. Benda apakah itu?.

###
Ia terduduk lesu di atas bangku empuk berbahan dasar awan sembari memandang bumi dari kejauhan. Sejenak ia mengingat kejadian yang membuatnya seperti ini. Pertengkaran itu tidak bisa dihindarkan lagi, Ratu Bintang marah besar gara-gara Fauzanstar tidak sengaja melemparkan starkuali ke Bumi. Kontan saja Ratu marah pasalnya itu starkuali pemberian Raja Bintang agar Ratu selalu masak yang enak dengan alat itu. Tapi pagi ini Fauzanstar melemparkannya begitu saja pada saat latihan memasak Nasigorengstar. Berhubung libur sekolah Ratu berencana mengajarkan Fauzanstar cara memasak agar jika terjadi perang bintang Fauzanstar bisa dicampakkan dimana saja dan tidak kelaparan. Niat Ratu memang tulus dan suci hanya saja hal itu bertolak belakang dengan apa yang Fauzanstar sukai, Fauzanstar lebih baik mengerjakan sejuta soal matematikastar daripada harus belajar masak seperti ini tapi demi Ratu senang, semua itu dilakukan dengan setengah hati dan beginilah jadinya pada saat menumis bawangstar. Fauzanstar menyalakan tombol ke go to the earth sehingga secara otomatis starkuali terbang tidak terkendali ke arah bumi. Di Negeri Bintang segala benda yang ada di negeri ini difasilitasi dengan tombol go to the earth, ya alasannya itu tadi jika terjadi perang bintang segala benda yang ada di negeri bintang secara otomatis bisa berpindah ke bumi dengan begitu mereka bisa hidup berdampingan dengan penduduk bumi. Kembali ke Fauzanstar dengan starkuali yang bisa terbang.

“Pokoknya Ratu nggak mau tahu, kamu harus temukan benda itu, jika tidak Ratu tidak akan mau menemui kamu dan memaafkanmu”, Ratu memarahi Fauzanstar yang mukanya ditekuk sedalam-dalamnya saat dimarahi Ratu.

“Bunda Ratu, segitu amat sih marahnya, iya Fauzanstar janji bakalan nemuin benda kecintaan Bunda Ratu itu”.

“Ya itu baru anak Ratu, oya satu lagi syaratnya, kamu boleh kembali ke Negeri Bintang jika kamu pandai membuat satu hal apa saja yang bisa dimasak dan harus mengandung coklat, coklat di Bumi terkenal dengan coklatnya yang enak dan lezat, paham Fauzanstar?, waktu kamu Cuma dua hari, pada hari Rabustar pukul 12 malam waktu negeri bintang kamu harus sudah kembali lagi dengan membawakan apa yang Ratu pesankan padamu, Ok? Bunda Ratu percaya kamu bisa, nah sekarang jangan buang-buang waktu lagi, waktu kamu dimulai dari sekarang, Bunda mau pergi arisan dulu ya, dadah, mmuaah”. Bunda pun pergi sesaat setelah mendaratkan ciuman cinta ke jidat Fauzanstar yang nelangsa dan terbengong dengan tugas yang diembankan Bunda padanya, seperti misi Sun Go Kong mencari kitab suci ke Barat saja, tapi ini bebannya lebih berat dari itu.

Tanpa buang-buang waktu lagi, Fauzanstar langsung mencari dimana starkuali berada. Setelah mendeteksi dengan alat pelacak. Fauzanstar pun terbang ke Bumi.
###
Zee terbangun setelah mendengar suara ribut untuk kedua kalinya, setelah ia mengerjapkan matanya yang penuh dengan belek ia melihat sesosok makhluk yang sekarang duduk manis di depan meja belajarnya.

“Aarrghhhh…” Zee berteriak panic. Fauzanstar yang sedang serius mengerjakan soal matematika terloncat dari bangku sangking kagetnya mendengar jeritan maut di pagi hari .

“Siapa kamu, berani-beraninya masuk ke kamar cewek, belum tau siapa kepala preman di kota ini, hah?.

“Emang siapa?”, tanya Fauzanstar.

“Iya…ya, siapa ya? Aku pun nggak tahu?, ah sudahlah lupakan, kamu belum jawab pertanyaanku, kamu siapa?”, tanya Zee sambil pasang gaya kuda-kuda sebagai awal siaga satu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Oya, mampus aku, PR matematikaku belum kelar, aduh, gimana ini?, mana mau dikumpul lagi ntar siang”.

“Sudah tenang aja, PR mu sudah ku kerjakan”

“Hah, masak sih?, kamu makhluk dari mana sih, pake tato bintang segala lagi di sudut mata kanan, sok keren, beuh”.

“Ini juga mau dijelasin tapi kamunya yang dari tadi heboh sendiri gak jelas arahnya kemana, yoda sekarang kamu duduk dengan tenang dan dengarkan aku”. Zee pun duduk mendengarkan makhluk asing bin aneh yang ada dihadapannya sekarang dengan gaya seperti film yang slidenya diputar dengan cepat, Fauzanstar menceritakan asal muasal kenapa dia bisa sampai di kamar Zee di pagi buta ini dan merekapun saling berkenalan.

“Begitu ceritanya, Zee”, dengan helaan nafas berat Fauzanstar menceritakan beban penderitaannya.

“Aku sudah menolong kamu mengerjakan PR matematika itu, sekarang kamu harus bantu aku untuk mengajari aku memasak, tadi aku sudah menemukan starkuali di bawah ranjangmu, sebagai informasi starkuali berbentuk seperti kuali yang berbentuk seperti bintang jadi bentuk starkuali pada tengahnya berbentuk menjorok ke dalam mirip kuali, starkuali memang mengecil otomatis jika tiba ke Bumi, bentuknya tidak lebih besar dari tempat bedak padat punya mama Zee”.

“Oke, begini sepulang sekolah, aku akan mengajarimu membuat makanan dari resep andalanku”, mata Zee berkilat-kilat dan senyum tipis khas peran antagonis di sinetron Indonesia menghiasi wajahnya , entah resep dan rencana apa yang sudah ia persiapkan untuk membantu teman barunya itu.

Belum tahu dia, seorang Zee gitu loh, walaupun tomboy namun jago masak dan telah memenangkan beberapa even lomba masak.
###
Suatu siang di dapur rumahnya Zee.

“Tarraaa…!”, Zee mengangkat kue buatannya seperti gaya chef Farah Quinn yang selalu tampil dalam acara masak-masak di TV.

“Kamu masih ingatkan dengan resep yang barusan aku praktekkan?, Judulnya Bola-bola Kesepian, aku selalu buat kue ini jika aku kesepian karena aku selalu ditinggal pergi berhari-hari oleh mama papaku dan aku hanya ditinggal dengan Mbok Darmi. Ini ya kuberi tahu lagi resepnya apa-apa aja, pertama siapkan sebungkus biscuit lalu hancurkan, kemudian campurkan dengan mentega agar biscuitnya menyatu lalu bentuk bulat-bulat, setelah itu gulingkan bulatan biscuit ke dalam bubuk coklat dan jangan lupa sesendok bubuk cinta. Tau nggak Zan?”

“Apwahh?”

“Ya elah, kamu lapar ya?, sebenarnya kue ini belum selesai, kue ini masih harus dimasukkan lagi ke dalam kulkas, supaya bubuk coklatnya lebih meresap dan pastinya makin enak”.

“Buenner Zee, kue buatan Zee, maknyuss”, Fauzanstar masih mengunyah,”waktu ku nggak banyak, sebentar lagi aku harus balik lagi ke Negeri Bintang. Terimakasih ya Zee sudah bantu aku. Nah, aku harus bersiap-siap untuk kembali.”

“Ah, sudahlah, aku juga senang kedatangan tamu dari luar angkasa seperti kamu, aku jadi pengin ke sana, oya, sampaikan salamku pada Ibundamu, sepertinya seru ni jika aku duet masak bareng ibumu”.

Fauzanstar pun kembali ke Negeri Bintang dengan membawa Bola-Bola Kesepian. Ibunda Fauzanstar senang sekali atas ketemunya starkuali dan ia sangat menikmati Bola-bola kesepian dan Fauzanstar dibebastugaskan dari pelajaran masak-memasak, soalnya Ibunda masih menikmati kue buatan Zee dan Fauzanstar.

Senin, 15 Februari 2010

Kursus Bahasa Mandarin Membawa Jodoh


Kursus Bahasa Mandarin Membawa Jodoh
oleh Zee


Judul buku : Wo Ai Ni : Jangan Ekspor Cintaku
Penulis : Achi TM
Penerbit : Bukune
Cetakan : I, Juli 2009
Tebal : 376 hal

Judulnya unik dan mengundang rasa ingin tahu. Gambar sampulnya menggambarkan sepasang kaki yang memakai sepatu boots coklat dibelakangnya ada tas besar berwarna biru, biasanya filosofi tas dan sepatu mengisyaratkan seseorang yang ingin pargi jauh untuk beberapa lama. Mencoba menebak isi bukusepertinya saya akan di bawa ke negeri yang disebut Muhammad SAW dalam haditsnya “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”. Ternyata setelah membaca deskripsi di sampul belakang, dugaan saya benar adanya bahwa saya benar keliru ^_^, novel ini berlatar suasana pelatihan kursus bahasa Mandarin. Kisah dari dunia pelatihan kursus bahasa mandarin—bahasa yang katanya sudah menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa inggris.

Saya pun ingin tahu lebih dalam, suka duka mengikuti diklat ini selama tiga bulan, karena novel ini tidak tanggung-tanggung ditulis oleh pelakunya yang masih hidup dan saya ingin menemukan kiat-kiat mendapatkan jodoh di pelatihan kursus bahasa mandarin (lah?).

Pengalaman Achi
Di bulan Ramadhan yang sumringah ini Achi seorang gadis asal Banten tiba-tiba ditengah kegalauannya menjadi seorang pengangguran dan jomblo sejati, mendapat telepon dari temannya untuk belajar bahasa Mandarin GRATIS di Jakarta. Sepertinya gadis ini hidup hanya untuk mendengar kata gratis dan langsung mengiyakan. Bersama rombongan kontingen dari Banten, Achi pun berangkat ke lembaga kursus tersebut.

Usut punya usut Achi dan teman-temannya mau dijadikan TKI dan TKW setelah tamat dari lembaga tersebut. Benarkah? mangap: mode on.

MLC itulah nama lembaga kursus tersebut dan disanalah semuanya bermula.

Cerita pun berlanjut mengenai pengalaman Achi dan teman-temannya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selama mengikuti pelatihan di dalam lingkungan asrama banyak kejadian dan peristiwa yang penuh dengan kejadian seru, konyol, dan lucu, seperti guru atau yang dipanggil laoshi yang dikira murid, episode Achi yang kabur dari apel malam sampai mengejar bajaj untuk mengambil dompet yang tertinggal, juga di bab Congek in Love (hal.157) benar-benar membuat saya tertawa ditengah malam saking lucunya tapi juga sedih, membayangkan Achi yang kesakitan saat congeknya tidak mau dipisahkan dari Achi, hohoho. Di balik kejadian suka duka itu semua, ternyata cinta Achi bersemi di kelas D, the king of sleep itu telah memporakporandakan hati Achi seperti habis diserang tsunami. Berhasilkah Achi menaklukkan hati sang Tao Ming Tse yang terkesan cuek? Akankah perjuangan Achi direstui Gusti Allah agar cintanya tidak jadi diekspor ke Taiwan?.

Novel Pelit yang Lucu tapi Tidak Pelit Hikmah

Bukune, salah satu penerbit yang terbilang masih baru dijagad dunia penerbitan di Indonesia dan digawangi oleh sekelompok anak muda yang kreatif, walaupun masih baru tapi penerbit yang mempunyai Raditya Dika sebagai pemred, bisa dibilang cukup mumpuni dan diperhitungkan, lihat saja genre nonfikis yang diberi label halal eh maksudnya pelit (personal literature) mulai bertaburan di toko-toko buku besar di Indonesia. Ini menandakan buku-buku terbitan Bukune memang laris di pasaran. Hanya saja jujur, awalnya saya sangat anti membaca buku nonfiksi yang hanya sekedar menawarkan kelucuan semata, mengumbar-umbar aib dan dibumbui dengan kata-kata vulgar, karena bagi saya pembaca yang selektif ini, saya tidak mau mengeluarkan uang hanya untuk membeli buku yang tidak memberikan efek apa-apa pada saya setelah membacanya selain cuma kelucuan yang dilebih-lebihkan.

Pada novel yang ditulis sendiri berdasarkan pengalaman nyata penulisnya, mbak Achi TM, menawarkan sesuatu yang beda. Tak hanya lucu dan menghibur tetapi juga menyelipkan pelajaran hidup sederhana yang bermakna seperti makna kebersamaan, persahabatan (saat Teh Nur mengalami kecengklak kakinya di bab Kecengklak, Oh Dunia!) , kerja keras (saat Achi kehabisan subsidi uang dari orangtuanya dan punya ide untuk membuka jasa laundy di asramanya, tapi tidak berlangsung lama, juga hobi menulis Achi yang bisa menghasilkan uang), dan juga renungan-renungan—Achi suka sekali mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpanya, seperti yang diceritakan di bab Congek in Love, tadinya Achi begitu merasa orang terkaya di dunia gara-gara uangnya lagi banyak, dan Allah memberi cobaan dengan menimpakan penyakit pada Achi sampai harus mengeluarkan enam ratus ribu hanya untuk mengobati si congek). Oya saya suka karakter Achi itu bahwa dia cewek yang rasa percaya dirinya tinggi, dimana-mana cowok yang nembak cewek, ini malah Achi yang nembak si cowokgantengmisteriuspakepecitapijutek (hosh-hosh..., ngos-ngosan saya menulis namanya), yang pada akhirnya dengan perjuangan yang sangat, the king of sleep itu dengan si Achi yang grasakgrusuk berikrar dengan disaksikan Candi Borobudur untuk sehidup semati, lalu mereka pun menikah, hoaaaa...MAU? (*mupeng: mode on*). Saya pun berkesimpulan tak lama setelah mengkhatamkan novel yang keren ini bahwa cinta itu harus diperjuangkan jauh-jauh hari sebelum kita tahu kepastian berangkat ke Taiwan walaupun rencana bersejarah itu pada akhirnya dibatalkan juga. Uhuk...uhuk bijaksana sekali kau anak muda ^_^.

Rasa buku terbitan Bukune tidak jauh-jauh dari polesan tulisan gaya Raditya Dika—siapa yang tidak kenal dengan pemuda tukang banyol dan gokil ini. Kambing Jantan salah satu masterpiecenya yang telah dibukukan dan bahkan sudah difilmkan. Ada beberapa polesan cerita yang sepertinya Radith banget di novel ini, yang menurut saya cerita itu sudah bagus tanpa harus dilebih-lebihkan, kesannya jadi tidak lucu malahan jadi garing—cerita saat Lusi tidak sengaja membuka pintu kamar mandi asrama cowok.

Ada satu bab yang membuat saya harus membongkar laci ingatan saya, seingat saya pada Bab Memori Piring, entahlah seingat saya, saya pernah menontonnya di salahsatu FTV atau malah pernah membacanya entah di novel apa gitu, yang jelas saya tidak tahu persisnya dimana, tapi saya ingat sekali jalan ceritanya itu persis banget seperti yang ditulis dalam bab Memori Piring, kenapa itu bisa terjadi ya?.


Belajar Bahasa Mandarin lewat Novel

Ada beberapa judul bab favorit saya, tapi saya suka kesulitan menemukannya gara-gara tidak ada daftar isinya, selain itu ada juga beberapa kesalahan pengetikan dibeberapa tempat yang sedikit mengganggu kenyamanan saat membacanya.

Terlepas dari segala kekurangan yang ada, novel yang ditulis oleh ibu satu anak ini layak dibaca oleh siapa saja. Buat Anda yang kurang semangat dalam belajar bahasa Mandarin, novel ini juga bisa dijadikan pemicu agar semangatnya kembali lagi, dan buat yang menganggap bahasa mandarin itu tidak penting, baca juga novel ini agar merubah perspektif Anda yang super salah itu.

Dengan dialog-dialog yang sesekali diselipi bahasa mandarin serta tak lupa pula dengan bumbu-bumbu humornya yang menggelitik dijamin bisa menambah kamus Anda dalam bergaul.
Selamat membaca ^_^.