Sabtu, 11 September 2010

Sepotong Cerita di Atas Becak Mesin


Batubara, kuala tanjung, daerah kekuasaan PT.Inalum dan segala problematikanya, disinilah daku KKN ada banyak hal yang sederhana tapi ingin kubagi pada kalian.

Di lokasi kami KKN ini, becak mesin menjadi alat transportasi utama kami, sehingga tidak heran jika bermunculan banyak cerita yang terjadi di atas becak mesin.

Perkenalkan, becak mesin disini tidak jauh beda dari becak mesin yang ada di medan, yg membedakannya adalah disini becak mesinnya sekelas Mak Biaggi kalo lagi beraksi di sirkuit, wiuh, bawa becaknya kencang bukan main, wajah kita bisa mencong-mencong ditampar angin saking kencangnya mirip si komeng dalam iklan Yamaha-nya. Ini diisebabkan karena tidak adanya peraturan lalu lintas yang berarti disini, jangan harap bakal ketemu lampu merah di setiap persimpangan, sehingga tak jarang kecelakaan sering saja terjadi diakibatkan para pengguna jalan yang ugal-ugalan. Serem juga sih, temanku yang mengendarai motor saja hampir keserempet mobil saat hendak menyebrang di persimpangan, soalnya para pengguna mobil suka asyik sendiri dengan jalan yang dia lewati. Seperti jalan tol dibuatnya, bebas hambatan. Wuusssshhh…Selain itu cirri khas becak mesin di kuala tanjung ini, becaknya ada dilengkapi seperangkat alat music, alias radio, jadi bagi yang gak punya duit buat ajeb-ajeb di diskotik mentereng, ajeb2 di becak mesin yang ada di kuala tanjung bisa dijadikan alternative, gimana nggak buat ajeb2, music yang diputar volumenya bisa menembus batas maksimal dan kau tahu saudara-saudara jenis music apa yang diputar? Yup, benar, dangdut is the music of my country.

Baiklah para pembaca, tanpa memperpanjang kalam, langsung saja kita masuk kepada inti permasalahan yakni ada cerita di atas becak.

Cerita #1 Sang Peramal

Aku jadi pecinta becak mesin semenjak KKN disini, dengan pesona becak yang unik2 saat dinaiki, menambah kesan asyik saat menaiki terlebih lagi dapat sopir yang unik juga.Terkadang di atas becak apapun juga bisa terjadi. Seperti saat itu, aku, uay dan winda pulang menghadiri rapat Gebyar Ramadhan dari desa cengkring.

Becaknya sederhana saja sih, sama seperti becak mesin pada umumnya, ada roda, ada stangnya dan juga ada tempat duduknya hanya saja yang bikin daku terpelongok sambil mengedip-kedipkan mata tanda aku terpesona pada sesuatu adalah sopir becaknya.

Sekilas, bapak ini cukup berumur juga mungkin sekitar 50 atau 60-an gitu umurnya, tapi siapa sangka saat detik2 cerita sudah mulai terjadi di atas becak, bapak ini mulai menampakkan tanda2 keanehan, dan aku nyambung pula dengan keanehannya itu yakni kemampuan penglihatan yang tembus pandang, tembus pandang dalam arti seperti memiliki semacam indra keenam gitu.

Nah, daku yang langsung nyambung dengan hal begituan langsung ditanyain sama bapak itu, siapa namaku, berapa jumlah huruf namaku, dan tanggal berapa daku lahir, dengan hanya menjawab 3 hal itu, sang bapak sudah bisa menilai *Alhamdulillah, sambil mesem2 gak jelas*, aku juga orangnya keras *ya iyalah masak daku makhluk halus seperti pasir, debu dan keluarga2nya*, maksudnya keras dalam artian daku orangnya berkemauan keras, apa yang ku impikan harus diwujudkan karena klo tidak, akan ada sesuatu yng terjadi, dah gitu bapak itu melanjutkan dengan mengaitkan aku dan kehidupan cintaku *halah bahasanya, kehidupan cinta, kehidupan cinta*, masak beliau bilang bahwa daku tidak bisa menikah di tahun ini. Kan gak bener ya…hanya Tuhan yang tahu, terakhir daku jadi malah tertantang, pengen ngebuktikan, bener gak sih daku gak bisa menikah tahun ini, whahhahaha, ide gila. Sudah sampai pada tahap jodoh begini, daku langsung meng-cut nya, masalahnya bisa bahaya, daku bisa terserang virus syirik jadinya, siapa yang tahu godaan syetan, bisa saja dia menggodaku untuk menanyakan segala2nya dengan lebih dalam, lebih dalam dan lebih dalam lagi *gaya Tommy Rafael menghipnotis korbannya
*, bisa bahaya jadinya.

Berlanjut pada giliran si Uay yang diterawang, hasil penerawangan bapak yang mengaku sudah lama menarik becak ini adalah bahwa Uay tu tipe orang yang senang menunggu *menunggu apa way?, aku pun tak tahu*. Tibalah pada sesi peramalan cuaca eh maksud saya peramalan tentang jodoh Anda, menurut kacamata hati bapak ini, klo si Uay disukai oleh 2 pria, tapi ujung2nya juga bikin gak enak, masak bapak tu bilang Uay tidak bisa menikah tahun ini, tapi akan bakal menikah di usia 23 atao 24 tahun. *ada2 saja si bapak ini,benar2 menggoyah iman*.

Winda adalah teman kami yang terakhir diterawang, pas pulak seharian itu virus merah jambu di hatinya sedang kumat, bwaannya melankolis melulu, dan virus itu makin parah pada saat bapak tu menerawang di bagian akhir pembahasan, yup, lagi2 ttg jodoh, asyik bener emang ngomong beginian di masa2 menuju dewasa seperti ini, *hihihi, tua kali ya anak muda satu ni perasaan kali sedang menuju dewasa*. Berdasarkan penerawangan sang bapak yang amalan ibadahnya yang sepertinya juga kuat ini, bahwa Winda itu org yang penyimpan, jika sekali saja tidak suka dengan sifat org lain, hal itu bakal membekas di hatinya selamanya, Winda dengan reflex mengiyakan apa yang dikatakan bapak tu, lagi2 dengan ekspresifnya kami katakana pada bapak tu dengan serempak tanpa harus dikomandokan satu, dua, tiga, langsung kompak berkata “BAPAK KOK TAHU?”. Sekilas info, setau diriku orang yg byk amalan ibadahnya, dah gitu punya segudang pengalaman hidup, adalah hal wajar jika dia punya banyak pandangan ttg hidup dan kehidupan, apalagi membaca sifat orang hanya dengan memandang wajah , atau dari namanya bahkan dari umur,tapi wallahu a’lam juga lah, daku pun sekuat tenaga utk mengignorekan itu semua, bisa bahaya soalnya, sempat gara2 1o menit berbincang2 diatas becak dengan Pak Becak, 40 hari 40 malam solat awak tak diterima Sang Maha Mengetahui, Naudzubillahi min dzalik deh.

Ttg jodoh, menurut kacamata hati si bapak, bahwa Winda disukai oleh 2 pria juga sama seperti Uay hanya saja bedanya 2 makhluk pria ini sedang menunggu jawaban pasti dari Winda. Akankah Winda memilih salah satu dari mereka? Kita nantikan saja di episode berikutnya *dengan gaya pembawa acara gossip I.N.S.E.R.T*.

Tau gak, sesampainya kami di rumah, langsung kami menghebohkan apa yg baru saja kami alami di atas becak. Cerita kami pun berlanjut di dalam kamar kami, sekelompok para jilbaber sedang membentuk lingkaran untuk berbagi cerita. Kita tinggalkan mereka yoook, hyuuuk kita lanjutkan pada kisah di atas becak yang berikutnya….*layar ditutup*.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar