Sabtu, 11 September 2010

Penggemar Betor


(14 Juli 2010)
Pemandangan selama perjalanan mencari warnet ku sayang, seorang bapak pengendara bettor yg mengangkut anak sekolah pulang. Satu becak dihuni oleh mungkin lebih dari 10 org ckckckc….kasihan anak2nya, klolah ada yg jatoh…saking sempit2annya…hmmmph…
*ah, seru juga punya jiwa penulis plus hobi moto, setiap moment bisa dijadikan cerita hehehe…*

Akhirnya hari ni aku bisa ke warnet juga, wuah senengnya trus kan zee aku lgsung buka fesbuk, email, ckckckc….ada byk yang harus dibaca, puih…, setelah mengganti segala profil dan status dan cek2 imel, waktu pun telah menunjukkan pukul 11.00, waktunya daku mengajar ke skul. Betapa susahnya angkot disini, akhirnya daripada terlambat sampai di sekolah daku pun putuskan utk naik becak mesin saja. Dan dapatlan becaknya, kutawar 3000 dia gak mau ya sudahlah 5rb okelah. Naiklah aku ke becak dan kau tau zee? Aku dan bang becak cerita2, dia nanya aku org mana, trus di batubara tinggal dimana dah gitu aku tanya balik, klo abang tinggal dimana, dia jawab katanya dia tinggal di dekat pajak sore, dan sering ngetem disana trus si abang curhat begini, ah susah sekarang dek jadi tukang becak, udah sedikit peminatnya, ini aja abang baru buka dasar, bosan juga ngetem tapi gak ada sewa ya akhirnya abang keliling2 cari sewa. Dalam hati kasian juga ya zee, pdhal daerah batubara ini dikelilingi laut dan bahkan daerah industry seharusnya rakyat bisa lebih sejahtera tp tidak pada kenyataannya, dan memang keadaannya stiap rumah tangga punya speda motor paling tidak sehingga bettor menjadi sdikit peminatnya, padahal juga bettor tuh bisa meraup rejeki lebih soalnya angkot yg lewat pun satu2. Ah rejeki mah Allah yg tahu.

Dan sampailah daku di sekolah yang sejak 2 hari lalu mulai berat kaki ini melangkah karena ada problem disana sini, daku langsung masuk ke kelas uay daku malas duduk2 di kantor, ntah kenapa daku ini orgnya menghindari konflik kalo nrul dah nggak suka sama org ya udah strusnya nrul menarik diri. Sakit. Kira2 jam stgah 12 daku pun naik dan bersiap2 utk mengajar bahasa inggris di kelas 2 Aliyah, tp ternyata belum masuk dan ternyta masuknya tu jam 12, oalah klo gitu aku td masin bisa ngetem di warnet, hehehe…

Duduklah diriku sambil bercengkerama dg anak2, ish…anak2 kampung tu lugu, baik budi, polos lagi…beda sama anak kota yg ngelece tu luarbiasa, tata krama menghargai org lain ntu dah mulai luntur tp beda dg anak2 di Al-Irsyad ini. Aku bercengkrama di depan kelas 3 Aliyah, aku duduk disamping si Muhammad Yusuf, dia anak dari desa cengkring, dia cerita dah berapa skul di Al-Irsyad?, baru aja buk, lah bukannya kamu skrg kelas 2?, iya buk, lalu?, dulu saya sempat skul di STM, jurusan?, listrik buk, lalu?, kenapa pindah ke sini? Karena pergaulan buk, saya dipecat dari STM dan dipindahkan ke sini. OOO…,lalu aku ceritakan bahwa ak jg pnya adik laki2 yg seperti itu…smoga dia bisa mengerti dan tidak mengulanginya lg zee…ku lihat dari sorot matanya…hmmm…sepertinya ada beban disana tapi ya sudahlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar