Minggu, 06 Mei 2012

SEBERAPA PANTAS

-->
            Bukan, ini bukan ngebahas lagunya Sheila on 7, tapi membahas hal yang begitu menggalaukan buatku dan kaumku—sesama kaum hawa.
            Beberapa waktu lalu, aku dan Sahabatku saling bertukar cerita. Kali ini ceritanya begitu mengejutkanku, Sahabatku menjadi tempat curhat salahsatu temannya yang di kampus, temannya curhat tentang rahasia yang begitu besar. Teman sahabatku itu seorang cewek yang seperti cewek pada umumnya, namun dibalik keumumannya itu tersimpan masalah yang luarbiasa menggalaukan hatinya. Ia selama ini telah berpacaran dengan seorang cowok bahkan sering bertandang ke warnet dan terjadilah kegiatan maksiat itu, hampir beberapa kali. Kini cowok itu telah tamat kuliah dan pergi keluar kota, mereka putus hubungan begitu saja, dan sekarang si cewek merasa berdosa, merasa ‘kotor’, ia menyesal. Terlepas dari keluarganya yang terpelajar dan cukup dibilang harmonis, namun…siapa sangka? Allah, pergaulan zaman sekarang T_T. 

            Cerita kami pun berlanjut, sahabatku pernah cerita bahwa ia pernah diskusi dengan seorang cowok dan kurang lebih diskusinya sama dengan status fesbuk temannku hari ini.
Keanehan pertemanan antara laki-laki dan perempuan. Begini : jika ada laki-laki yang mengaku menghormati dan menjaga reputasi baik temannya yang perempuan, tapi dengan cara bercanda yang berlebihan, memakai kalimat yang tidak sepantasnya, membicarakan topik yang entahlah, di forum umum pula, pikiran saya bertanya-ta...nya.:
1.      Apakah dia akan menikahi dan menjadikan perempuan seperti itu sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya?
2.      Apakah dia rela jika adik perempuannya diperlakukan begitu?
3.      Bagaimana jika ibu yang melahirkannya dulu diperlakukan begitu?
o.O
Ketika kutanya, "tapi kenapa?" Dia bilang, "Za, ada perempuan yang cuma pantas dipacari. Bukan untuk dinikahi. Perempuan yang dinikahi itu adalah ibu untuk anak2, jadi tidak boleh sembarangan."
Well, yang terakhir saya sepaket. Tapi yang pertama? oh. Gosh! Dia memacari perempuan-perempuan bahkan sudah lintas tahun tapi mengatakan mencari ibu untuk anaknya bukan dari jenis itu :
hey, Ladies! andai kalian melihat apa yang kulihat. Ckckck!
Dan ini tidak terbatas soal pacar-memacari. tapi juga pertemanan secara umum. Oh, boy, Jika mengaku kalian adalah teman baiknya dan peduli padanya, maka jagalah dia untuk menjaga dirinya.
            Sedih T_T, semoga kita dilindungi dari kejahatan Jin dan Manusia. Aamin ya Allah.
            Bentar ya narik napas dulu nih, semua ini membuatku sesak napas. Oke, aku jadi bertanya seperti ini seberapa pantas seorang cowok membuat ukuran cewek mana yang pantas hanya buat pacaran ,diputuskan seenaknya dan cewek mana yang pantas untuk dijadikan istri, ibu dari anak-anak mereka? #tepuk jidat deh
            Ah, tak guna aku emosi disini #sambil minum teh manis dingin.  Yang jelas, mau cowok mau cewek pasti punya ibu kan, atau adik perempuan, sepupu perempuan, keponakan perempuan kan? Memang lagu Coklat Band ‘Karma’ itu beda dengan Kurma *apaan sih? =D*, jadi gini, hukum timbal balik itu nyata adanya, hari ini kita mencubit orang, suatu saat kita bakal dicubit, ibu kita bakal dicubit, saudara kita bakal dicubit, so, hukum ini berlaku buat kita, orang-orang yang teramat dekat dengan kita, atau keluarga. Nah, jika sayang sama keluarga kita, ya perlakukan sesama selayaknya kita juga ingin diperlakukan dengan baik, insyallah, bukan pun kita yang merasakan buah dari kebaikan kita, tapi keluarga kita bakal merasakannya juga. Indahkan? =)
 
            Sebenarnya bukan maksud hati hendak menyudutkan makhluk bernama cowok, (Laprico, laki-laki, pria, cowok *punya arti beda, menurutku*), terkadang yang cewek pun juga ada melakukan hal sama, berpacaran dengan banyak cowok, dengan niat yang kurang baik.
            Ah, kawan, cinta memang kata kerja yang luarbiasa indah, tapi bisakah bersabar sebentar saja? *self reminder. Kekasih kan datang sesuai dengan iman di hati, laki-laki baik untuk perempuan yang baik. Jodoh di tangan Tuhan. Hampir semua teori terkait hubungan lawan jenis berkali-kali diputar di kepala kita seperti kaset. Jika kita bersabar sedikit saja, untuk kenikmatan seumur hidup, Allah Maha Tahu yang terbaik untuk hambanya. Please, jangan merusak diri untuk kenikmatan sesaat, dan mengabaikan kesabaran. Semua ada waktunya. Kesedihanku mendalam kepada remaja saat ini yang cuek tentang virginitas, wajar jika Tuhan kerap murka pada kita, maksiat dimana-mana.
            Kepada, temannya teman sahabatku, jika sedikit banyak sudah terlanjur bergelimang dosa, yakinlah Allah adalah dzat penerima taubat. Setinggi apapun dosa seseorang, selama nyawanya masih belum sampai tenggorokan, maka taubat apapun pasti diterima, tak ada kata terlambat.
            Untuk cowok-cowok yang masih berpikiran seperti yang aku ceritakan di atas, please, gak kayak gitu cara menjemput istri dan ibu dari anak-anakmu, ada cara yang jauuuuuuuuuuuuuuhhh lebih baik dan lebih terhormat.  Untuk para cewek, please kita memang makhluk yang gampang terpedaya, maka perkuat benteng pertahanan dengan iman yang membaja, isilah masa-masa kesendirian dengan cara yang lebih bermanfaat, ingat, suatu saat kita menjadi awal hidup bagi banyak manusia-manusia lain, ia bernama rahim. Sesuatu yang baik tentu berasal dari yang baik pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar