Kamis, 03 Mei 2012

Dunia Kita Beda, tapi Tetap Satu Jua


       Beberapa waktu lalu aku silaturahmi ke rumah sahabat karibku. Kami sudah lama tak bertemu, lama tak saling bertukar cerita. Terakhir kali bertemu saat ia aku menjenguknya pasca melahirkan anak pertamanya. Tujuh bulan kemudian, barulah aku bisa menemuinya kembali, telah menggumpal rindu itu disini hehehehe.
          Rasanyaaa gimana gitu jumpa sahabat lama, banyak cerita, banyak keadaan yang sudah jauh berbeda. Ia dah emak-emak, awak masih saja single fighter hehehe. Aku, jika sudah berjumpa dengannya, adalah paling banyak dengerin cerita dia. Dulu zaman masih sekolah, yang diceritakan adalah segala mantan-mantan pacar dan pacar yang waktu  itu jadi pacarnya, tiga bulan tak bertemu sahabat karibku itu, eh tau-tau udah ganti gandengan lagi =D. Sekarang, tiba ia telah menikah dan punya anak, hal dominan yang ia ceritakan ya seputar anaknya dan yang paling buat aku senyum-senyum adalah provokasinya saat ia menyuruhku untuk segera nikah, heheheh, dalam hatiku, ia bu, mohon doanya ^^.
          Rul, nanti ko rasakanlah, begitu katanya disela-sela obrolan kami sambil ia mengawasi anaknya bermain.
          Sesekali ia menceritakan perkembangan anaknya dari hari ke hari. Ia juga cerita gimana rasanya telah hidup berumah tangga. Wuaah…apa gak makin panas nih si single fighter hihihihi.
          Hal positif yang aku peroleh dari silahturahmi singkatku hari itu, karena di hari itu pula aku dapat kabar mendadak tralalal dari kampus bahwa esok harinya aku siding skripsi, terpaksa aku mengakhiri pertemuanku dengan sahabatku secepat kilat. Jadi, aku semakin sadar, halloooo rul, dirimu dirinya dah beda dunia, tapi memang banyak pengalaman hidup yang aku dapat dari cerita-cerita dia ^^, saluut lah ma dia yang berani ambil keputusan nikah muda, salut sama kedua duanya =D. Lalu, sahabatku itu memang pantas dikarunia Allah seorang anak, tiga bulan pasca nikah langsung divonis hamil, apa gak girang trilili =D. Dan memang, gak mudah jadi ibu muda, banyak ilmu yang harus dikuasai buat jadi emak-emak T_T, aku ja jadi The Nanny selama 10 hari aja, amboi, mau nangis aja, ternyata kek gini emak awak ngurus awak waktu kecil ya, ruaaarrrrrr biasa sabar, kalo gak sabar, mungkin aku gak bakal hidup sampe sekarang ^^.
          Jadi, kapan wisuda? (dah punya jawabannya), kapan nikah? #menatap langit ^_^


         Sob, mau gimana pun keadaan kita nanti, kita tetap sahabat yah, mau jadi nenek-nenek pun kita, tetep yah jadi sahabatku =D, aku kan siap menjadi telinga buat cerita-cerita seru mu ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar