Minggu, 11 September 2011

Libur Lebaran Menggebrak Barus: Negeri 44 Aulia #1

-->
Malam Keberangkatan
Libur lebaran tahun ini adalah libur lebaran yang termahal yang pernah aku habiskan ^_^. Yah, aku sengaja mempersiapkan budget dan segala halnya demi perjalanan ini. Oke langsung saja.
Kamis, pukul 21.30 WIB, tim ekspedisi Barus, ada Kk Fad, Molen, Cipta dan Ririn, berangkat menuju Barus. Alhamdulillah perjalanan berlangsung lancar, aman plus menegangkan. Pasalnya jalan yang kami lalui saat 2 jam lagi menuju Barus, turut menguji adrenalis, yah perjalanan kelok-kelok, belum lagi melewati sisi yang berbukit polos, lebar jalan yang kecil hanya cukup untuk satu mobil dan di sisi lain jurang menganga.  Menegangkan bukan?
Tapi Alhamdulillah terlewati juga, pukul 08.10 kami sampai di Barus. Hmm…aroma pantai menyeruak ke hidungku. Barus I’m coming ^_^
Rumah kak Lia, sederhana, namun hangat =).  Rumah papan, panggung, sama seperti kebanyakan gaya rumah di daerah pesisir. Oh ya, jendelanya banyak, karena rumah panggung, dan jendela yang terbuka lebar, dari rumah bisa leluasa lihat anak-anak pesisir bermain masak-masakan dari dalam rumah atau anak pesisir yang main patok lele. Asyiikk banget. Jauh dari kesan kota, ih…I really miss this situation ^_^.
 Hokeh, tuan rumah begitu bahagia melihat kedatangan kami, langsung saja kami disajikan makan siang dan merencanakan perjalanan sore nanti.
Ke Makam Papan Tinggi lalu ke Makam Mahligai and the last destination mandi di Sungai yuhuuu…
Petualangan Hari 1:
Menaklukkan Papan Tinggi
What? 700 anak tangga? Yang bener aja J. Wuokelah, percuma bidadari diturunkan ke bumi kalau tidak bisa menaklukakkan 700 anak tangga.
Selesai makan siang dan solat Jum’at serta solat Zuhur, dan mandi *soalnya dari semalam belum mandi hihihih. Kami pun pergi ke TKP.
Dengan mengendarai sepeda motor teman-temanya kk lia, kami berangkat ke Makam Papan Tinggi. Dari daerah rumah kk lia, mungkin sekitar 15 menit ke tempat bersejarah itu.
Untuk menuju ke papan tinggi, kita disambut oleh tugu papan tinggi  di sebelah kiri jalan. Selain itu kita harus berjalan sejauh ½ km untuk menuju anak tangga. Dan saudara2, petualangan menggemporkan kaki pun di mulai.

tugu makam papan tinggi
Hosh..hosh..!, tips menaiki anak tangga adalah kalau sekiranya sudah letih jangan dipaksakan, istirahat 3 menit baru mulai jalan lagi. Oh ya, jangan lupa bawa bekal minum dari rumah yah, emang sih disetiap ujung tangga ada yang jual minum tapi mahal bo..Aqua sedang aja di jual Rp. 10.000, coba di darat mah Cuma Rp.3000. Harga Aqua di langit dan di bumi beda yah hahahah.

sebelum naik, poto2 dulu ah ^_^

Makam ini banyak didatangi oleh masyarakat setempat bahkan masyarakat di luar Barus seperti warga dari Aceh Singkil, Sibolga, bahkan dari luar pulau Sumatera. Ckckcckc. Bahkan saudara-saudara, anak-anak juga ada loh yang semangat banget naik tangga, belum lagi ibu hamil, 9 bulan bo’ usia kandungannya, namun semangatnya luarbiasa, malah daku yang panik, bagaimana jika anaknya brojol disini. Gak kebayang deh @_@.

700 anak tangga *soalnya dihitung =)

Yup inilah dia makam Syaikh Mahmud Al-Yamani yang berada di 200m dpl daerah Barus Pananggahan.  Menurut berita yang beredar, Syaikh Mahmud al Yamani adalah sahabat nabi yang menyebarkan islam melalui perdagangan di daerah Barus.
 
Sesampainya di makam, pengunjung diharuskan melepas alas kaki.
Biasanya pengunjung makam melakukan doa yang dihadiahkan untuk syaikh dan murid-muridnya, ada juga pengunjung yang berfoto menikmati keindahan alam Barus dari ketinggian. 
Hah ini lah pemandangan Barus dari ketinggian, terlihat ulat bumi di ujung sana? itu namanya Pulo Karang, ikutin catatan ini yah, kita juga bakal menaklukkan Pulo Karang yg kata warga Barus, pulo yang eksotis  gak pake erotis ^_^

Wedew..kalau sudah bercerita sejarah pasti passwordnya gak jauh-jauh dari konon katanya:
1.    Ukuran makam syaikh mahmud selalu tidak konsisten, kalau diukur dari kepala-kaki  7 m, tapi kalau diulang dari kaki-kepala bisa 6 m. Nah loh? Bawa meteren yah kalo mau ke makam ini hehehe
2.   Ada sebuah sumur di dekat makam, konon sumur kecil ini tidak pernah berhenti mengalirkan air, namun seiring perkembangan zaman nan edan ini, sumur kecil itu kering.

sumur kecil

3.   Makam ini dijadikan peziarah sebagai tempat melabuhkan keinginan. Keinginan yang hendak dicapai ditulis lalu dibungkus dalam sapu tangan dan digantungkan di pohon yang tumbuh disekitar makam. Jika keinginan tercapai, maka wajib dating ke makam lagi dan melepaskan saputangan itu dari pohon. Wew…believe it or not dah ^_^
4.   Makam ini selalu terlihat bersih dan rapi, padahal tidak ada orang khusus yang bertugas merawat makam.
Seeppphhh apapun mitosnya, yang jelas, ketika kamu pulang dari manapun pastikan gak meninggalkan sampah kalau bisa pun kutip sampah yah. Jiwa go green-nya di munculkan dong. Kalau bukan kita siapa lagi?.

poto2 dulu sebelum turun tangga =)


 Ikuti perjalanan Zee terus yah... =)

Up Next -Makam Al-Mahligai-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar