Senin, 08 Juni 2015

To Be or Not To Be



…Begitu muda kita menempelkan suatu profesi hanya karena melakukan satu-dua pekerjaan saja. Menyebut diri blogger hanya karena punya blog (padahal tidak update juga), satu dua kali menulis menyebut diri penulis, sesekali bepergian melabeli diri traveler, bikin satu-dua kali koleksi busana sudah menjadi desainer dan seterusnya. Mungkin ini urusan pribadi, namun di ranah professional hal ini sulit dibenarkan. Penghargaan terhadap mereka yang betul betul berprofesi itu menjadi terabaikan. Apalagi ketika kalah ‘pamor’ dengan para wannabe ini yang populer di ranah maya. Selalu ada proses yang dilewati untuk boleh memakai label profesi tertentu, kalau mau pekerjaan itu disandang dalam jangka waktu lama, Tidak hanya musiman atau ikut ikut terus.

Petty S Fatimah-Pemimpin Redaksi Majalah Femina

Sumber Foto dari Fesbuk Mba Ani Berta


Awal baca pernyataan tersebut sempat menggelegak juga kepala saya haha, pernyataan yang sama pernah saya dapat dari diskusi dengan kawan kawan penulis, bahwa belum disebut penulis kalau belum menerbitkan buku, heuheu. Mendengarkan hal itu saya langsung menciut ciut dan ciut.

Sementara salahsatu guru kepenulisan saya Bang Ali Murthado, redaktur Harian Analisa pernah bilang, bahwa kalau kita sudah pernah menulis, ya kita penulis, bagi saya gak ada penulis pemula apalagi manula hehe, begitu kata Bang Ali.

Kontradiktif memang, namun namanya hidup, gak bisa semuanya harus ideal sesuai ingin kita.

Sebenarnya ada dua sikap untuk merespon pernyataan Bu Petty diatas

Motivasi yang Makjleb. Bu Petty gak salah tapi gak juga benar, bagi yang mental tahan banting, pernyataan Bu Petty di atas merupakan cambukan banget. Iya yah, aku blogger, tapi blog gak up date, iya yah aku ngaku penulis tapi gak berkarya, dan iya yah lainnya, ya sebelas dua belas dengan, iya yah, ngakunya muslimah, tapi gak berjilbab, hehey.

Motivasi yang buat down, bagi yang baru mulai nge blog atau menulis, pasti pernyataan Bu Petty ini mematikan, sangat mematikan semangat kita kita yang baru memulai dunia nge blog, dunia tulis menulis, dan dunia yang katanya ‘profesi’, tapi benar juga dalam komen Bang Aswi- Blogger Bandung di fesbuk Mbak Ani Berta, blogger yang memposting pernyataan Bu Petty pertama kali, bahwa sebuah profesi dikatakan profesi apabila dalam pengakuan profesinya kita diminta sumpah untuk itu, seperti profesi dokter, pengacara, dll, nah penulis dan blogger, profesi gak yah hehe, buka kamus lagi yuk.

Jadi, sebenarnya sah sah aja sih pernyataan Bu Petty, yang penting diri kita nih, kalau kita memang passion dengan sesuatu, pasti akan diseriusin, love what you do, do what you love, sederhana bukan?

Cuma memang, saya akan mengeluarkan pernyataan yang sama seperti Bu Petty kepada kawan kawan yang memang sudah lama bergelut di dunia blogger dan kepenulisan, terlebih diri saya sendiri, biar jadi penyulut api semangat lagi untuk nge blog dan menulis.

Dan saya hindarkan sekali mengutarakan pernyataan tersebut kepada newbie dan lihat jiwa dan bahasa tubuhnya, kalau kira kira dia golongan darah B haha, kenapa jadi lari ke golongan darah, ya lihat audiens nya maksud saya, gak mau jadi pematah semangat orang, karena saya tahu rasanya semangat saya dipatahkan orang lain.

Makanya sesekali kita perlu orang orang yang mendukung kita, dan kadang kita perlu orang yang mengkritisi kita, semua itu pasti baik untuk kita, biar kita jangan terlena dengan zona nyaman, tapi ayo cari yang lebih menantang, mestilah naik level, belajar belajar dan belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar