Senin, 12 Agustus 2013

The Power of Us

-->
Bukan, bukan ini bukan tagline sebuah asuransi :D the power of we , tapi ini tentang kita, kawan =)

Ini tentang obsesi yang terarah, tidak mengeruhkan tapi malah membeningkan hati dan jiwa seorang pemuda berusia 23 tahun. Satu-satunya yang dia tahu adalah hanya orang yang paling bertaqwa yang berhak mendapatkannya.Dan hanya sebaik-baik pasukan yang layak mendampinginya dalam penyerbuan bersejarah itu.

Maka, menjelang penyerbuan bersejarah itu, tepat di sepertiga malam terakhir, pemuda tersebut berdiri dan meminta semua pasukannya juga ikut berdiri.

“Saudara-saudaraku di jalan Allah” serunya, “Amanah yang dipikulkan ke pundak kita menuntut hanya yang terbaik yang berhak mendapatkannya, Tujuh ratus tahun lamanya Rasulullah menginginkan kota ini untuk ditaklukkan, namun Allah belum mengizinkan, dan sekarang Aku katakan pada kalian, yang pernah meninggalkan shalat fardhu sejak baligh, silahkan duduk!”

Sunyi, tak seorang pun bergerak

“Yang pernah meninggalkan Puasa Ramadhan, silahkan duduk!”

Lagi-lagi hening, bahkan keringat jatuh sekalipun bisa terdengar saking heningnya
“Yang pernah mengkhatamkan Al Qur’an melebihi sebulan, silahkan duduk!”

Dan kali ini segelintir orang perlahan menekuk kakinya, berlutut berurai air mata
“Yang pernah kehilangan hafalan Al Qur’annya, silahkan duduk!”

Kali ini semakin banyak calon pasukan yang menangis, khawatir bila tak ikut jadi ujung tombak pasukan. Mereka pun duduk

“Yang pernah meninggalkan sholat malam sejak baligh, silahkan duduk!”
Hanya beberapa yang masih berdiri, dengan wajah tegang, detak jantung bergemuruh, dan tubuh menggeletar.

“Yang pernah meninggalkan puasa Ayyamul Bidh, silahkan duduk!”
Akhirnya semua terduduk lemas, namun hanya satu orang yang masih berdiri gagah, Ialah sang pemimpin pasukan alias sang sultan, Muhammad Al Fatih. Kota yang menjadi obsesinya untuk ditaklukkan dan juga maklumat Rasulullah tujuh abad lalu adalah Konstantinopel.


http://www.maahadsas.edu.my/home/images/stories/Gambar11/al-fateh.jpg

Pertanyaannya sekarang, apa yang membuat Al Fatih sebegitu terobesinya, hingga rela mempersiapkan usia mudanya untuk berhak jadi pemimpin pasukan menaklukkan Konstantinopel?

Ternyata jawabnya adalah dari hadis Rasulullah yang sering dibacakan pembimbing sang sultan waktu kecil, Syaikh Aaq Syamsuddin, Mufti di istana Sultan Murad.

Isi hadis itu: Rasulullah pernah ditanya oleh salah seorang sahabatnya, “Mana yang lebih dahulu yang dibebaskan, Konstantinopel ataukah Roma?, lalu Rasulullah menjawab ‘Kota Heraclius (Konstantinopel) lebih dahulu. Yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pasukan. Dan pemimpinnya adalah sebaik-baik panglima”

Sebab isi hadis itulah, Al Fatih kecil mulai membeningkan dirinya, menjauhi kehidupan mewah istana, berguru kepada para ulama, ibadah dengan khusyu’ dan berdoa setiap hari ‘Ya Allah, jadikan aku sebaik-sebaik pemimpin atau sebaik-baik prajurit!’

Visi, kita butuh visi kawan yang membuat kita kuat, disaat kita lemah kita baca lagi visi kita, kita ingat lagi visi kita, begitupun di organisasi yang kita geluti. Kebeningan visi akan mengokohkan jiwa dan menumbuhsuburkan cinta.

Bening. Sesuatu yang mudah dibayangkan. Mudah dihayati. Mudah dirasakan. Menggerakkan, terbit inisiatif!

Tahu mengapa surga digambarkan begitu bening oleh Allah? …Dan naungan pohon-pohon surge itu dekat di atas mereka dan buahnya digampangkan memetiknya dengan semudah-mudahnya. …Mereka dikelilingi pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kau lihat mereka kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan…” (QS. Al Insaan:11-21). Karena fitrah manusia adalah diberikan sesuatu yang jelas, terdeskripsi, nyata.

Nah sekarang, kawan, jika visi dan tujuan kita dalam organisasi itu jelas, semua alam semesta yang bertasbih memuji Allah itu pasti membantu kita. Tapi jika tujuan kita kabur, maka kawan-kawan dalam organisasi itu  yang ingin membantu malah jadi bingung gak tahu mau bantu apa gak tahu mau melakukan apa, kapan harus membantu, dan bagaimana caranya membantu. =( sehingga insiatif itu kurang, kreativitas meredup,

Contoh sederhanya begini, kita tekad ‘besok saya mau bangun pagi-pagi’, nah loh, jam 10, juga masih pagi =D. Coba umumkan ke seluruh penghuni rumah besok kita mau bangun jam 03.30 WIB, nah ini jelas toh? :D, next, kita juga pasang usaha, dengan mengatur jam weker atau alarm hp, dan ucapkan beberapa kali sebelum tidur ‘saya akan bangun jam 03.30’, maka alam bawah sadar kita pun akan bekerja jika semuanya spesifik dan jelas.

Jadi, kawan, yoklah kita beningkan lagi visi dan tujuan kita di organisasi ini. Mau kayak mana pun kebaikan akan cepat menyebar kalau kita menyatu, the power of us. dalam naungan visi dan tujuan yang bening tadi. Yang hendak, merapat, yang belum hendak mendoakan dari jauh pun jadi, pintu terbuka bagi siapa saja yang mau mencapai tujuan.

6 Syawal 1434 H
#digubah seperlunya dari buku Jalan Cinta Para Pejuang, penulis Salim A. Fillah






Tidak ada komentar:

Posting Komentar