Kamis, 09 Oktober 2008

SILATURAHMI : FORMULA ANTI AGEING

Produk-produk kecantikan saat ini menawarkan banyak kebutuhan kecantikan dan salah satunya bagaimana agar wajah tampak lebih awet muda. Istilah formula anti ageing (anti penuaan dini), dari iklan sebuah produk kecantikan sudah banyak wara wiri di televisi, majalah, Koran dan lain sebagainya.

Tentunya produk yang ditawarkan tersebut, untuk membelinya harus merogoh dalam kantung celana suami bagi para istri yang ingin tetap tampil cantik didepan suami. Para gadis dan pemuda akan menghabiskan sebagian uang jajannya demi tetap tampil awet muda.

Saya tidak akan membahas produk kecantikan tersebut lebih lanjut tapi lebih kepada kata Silaturahmi, sebuah kata yang sedang popular jika lebaran tiba.

Asal kata silaturahmi sendiri berasal dari bahasa Arab, shilatu arrahiim, yang artinya hubungan kasih sayang. Dalam terminology orang Indonesia bisa kita terjemahkan dalam bentuk mengunjungi teman/keluarga, menelepon, mengirimnya surat, atau memberinya hadiah.

Tentunya masih dalam suasana Idul Fitri, Hari Raya Idul Fitri selalu dihiasi dengan acar saling berkunjung. Kaum muda mengunjungi orang-orang yang lebih tua, keluarga besar berkumpul bersama-sama.
Momen lebaran menjadi sangat penting karena pada hari-hari biasa kemungkinan besar sulit untuk bertemu dengan saudara dan teman karena kesibukan masing-masing. Hari itu juga menjadi momen yang paling tepat untuk saling mengunjungi dan meminta maaf.

Pada judul besar tulisan saya adalah tentang salah satu manfaat silaturahmi selain banyak mendatangkan rezeki tapi juga merupakan salah satu formula anti ageing yang murah meriah karena bermanfaat memanjangkan umur. Formula anti ageing yang satu ini tidak perlu merogoh saku yang banyak, cukup ongkos bagi yang tak punya kendaraan dan ongkos minyak bagi yang punya kendaraan.

Sebagaimana perkataan Rasulullah SAW-- pada 1400 tahun yang lalu jauh sebelum produk kecantikan anti ageing muncul baru-baru ini – yang menyebutkan bahwa silaturahim akan mendatangkan rezeki dan akan memperpanjang umur. Mungkin terkadang Anda suka bingung, mendatangkan rezeki yang bagaimana? Dan apa betul umur kita jadi panjang dengan bersilaturahim?.

Setelah ditelaah lagi, sebenarnya umur manusia sudah ditentukan oleh Allah bukan oleh silaturahim, hanya saja tidak ada seorang pun yang tahu sampai kapan ia diperkenankan hidup. Pertemuan dengan orang lain atau sahabat yang berbagi cerita dan pengalaman hidup membuat kebahagiaan, tertawa, kegembiraan yang selalu kita rasakan bahwa hidup ini masih panjang dan ternyata masih banyak orang baik yang sayang dengan Anda dan selalu mendoakan Anda. Bandingkan dengan kesedihan, kesuraman, keputusasaan yang selalu identik dengan hidup yang serba susah dan rasanya sangat sempit dan pendek.

Manfaat lain silaturahmi berdasarkan perkataan Nabi Muhammad SAW yakni mendatangkan rezeki. Rezeki tidak selalu identik dengan materi. Tapi, dengan kita kenal banyak orang, suka menyambung tali silaturahim akan mudah dan terbantu dalam berbagai hal yang tidak kita duga, seperti:

Disaat susah cari kerja, tapi kita punya kenalan orang dalam.
Disaat butuh sponsor untuk kegiatan tertentu.
Relasi yang luas buat menumbuhkan kepercayaan, kalau mereka sudah tahu siapa kita.
Tambah ilmu dan wawasan.

Sedikit meniru iklan produk kecantikan anti ageing yang ada di televise, “Ingin tampil tampak lebih awet muda, kunjungilah teman/keluarga Anda dan banyaklah menyambung tali silaturahmi.”

Semoga bermanfaat.

Kamis, 21 Agustus 2008

KETIKA KEKUATAN DOA MEMPENGARUHI SESEORANG

Judul : Catatan Hati di Setiap Sujudku
Penulis : Asma Nadia dkk.
Penerbit : Lingkar Pena Publishing House
Cetakan : I, 2008
Halaman : 204 halaman

Setelah sukses mengemas buku yang membangkitkan harapan, menuntun keluar dari keputusasaan, inspiratif, dan menyentuh begitulah jargon yang tertulis di sudut kiri bawah buku yang berwarna coklat lembut ini. Catatan Hati Seorang Istri dan Karena Aku Cemburu telah mendulang kesuksesan terlebih dahulu dan best seller di pasaran. Bisa dibilang buku yang digawangi oleh Asma Nadia ini adalah chicken soup-nya Indonesia dan La Tahzan-nya Indonesia.

Kali ini Asma Nadia dkk kembali menelurkan buku yang tak kalah inspiratifnya dan tak kalah menyentuhnya yakni mengangkat kisah-kisah tentang kekuatan do’a.

Buku ini ditulis oleh 10 penulis termasuk Asma Nadia sendiri dengan kisah yang berbeda-beda dan tergabung dalam milis pembacaanadia @yahoogroups.com. Tidak hanya itu saja, buku ini juga dilengkapi 9 Catatan Kecil dari Malam-Malam Panjang berisi catatan kecilyang benar-benar bisa buat kita merenung bahwa setiap orang dimanapun saat ini sedang membutuhkan do’a kita.

Semua tulisan, semua kisah, semua catatan dalam buku ini menyentuh dan inspiratif. Mengajak diri sendiri atau pembaca yang baca buku ini untuk lebih banyak menengadahkan wajah, menggantungkan hati, pikiran, dan diri sepenuhnya kepada Yang Maha Besar. Kepada Dia Pemegang Kunci yang mengurai setiap permasalahn. Dia yang memberikan kesembuhan. Dia Yang Maha Mengobati Hati dari setiap kejadian.
Dan bahkan Allah memeang suka untuk kita minta. Allah senang mendengarkan curhat kita sepanjang hari, sepanjang malam, setiap waktu.

Tidak demikian dengan orang terdekat sekalipun yang bias saja menjadi kesal atau cenderung tidak sabar mendengarkan masalah kita. Alhamdulillah Allah bersama kita.

Bisa saja ada salah satu kisah pada buku ini yang mirip dengan kisah yang pernah atau sedang Anda alami saat ini sehingga dapat membantu Anda mengatasi masalah Anda atau malah menginspirasi untuk lebih banyak berdo’a, meminta pada Sang Maha Pendengar do’a. Karena do’a bukan sekedar pada terkabulnya do’a tapi juga pada kemampuan do;a itu memberikan keyakinan, optimisme, dan sikap positif pada yang melakukannya. Karena hal itu, kekuatan do’a lebih dahsyat pengaruhnya untuk kelanjutan hidup manusia dari sekedar terkabulnya do’a-do’a duniawi

Membaca Catatan Hati disetiap Sujudku seperti menyusuri lorong-lorong keajaiban-Nya, membuat pembaca menangis dan bersujud lebih dalam. Selamat Memiliki!.

KRISIS ODOL

30 November 2007

Hal inilah yang dialami keluargaku. Jadi, bukan hanya uang saja yang boleh krisis, odol pun juga bisa krisis alias sama sekali tidak ada odol atau pasta gigi yang tersisa di kamar mandi rumahku walaupun odol tersebut udah jadi korban mutilasi alias dibelah dua trus sisa2 odol yang masih ada pun jadi amat sangat berharga.
Entah kenapa rasanya seperti orang yang tidak mampu beli odol. Padahal kedai sampah dilewati tiap kali mau ke kampus ataupun pulang dari kampus. Itupun tidak teringat buat membelinya, tapi buat beli jajanan teringat. Tadi siang pulang kuliah, uang 2000ku melayang ke kantong abang penjual Batagor. Nyesel aku belinya ternyata bumbu batagornya gak ada enaknya dikit pun. Tobat deh belinya. Masih mending tadi, aku beli Rujak, 2000 udah dapat semangka sama melon. Nah lo, masih sempatnya mikirin jajanan. Beli odol atuh…!

Jumat, 25 Juli 2008

PUISI : MELEMBUTKAN JIWA ANAK

PUISI: MELEMBUTKAN JIWA ANAK
Oleh: Nurul Fauziah
Dan untuk puisi
Kami memiliki ramuan ajaib
Racikan yang kami dapat
Dari negeri bidadari dan kampong kurcaci
Kami beritahu padamu: Obelix dan Asterix pun
Mengincarnya sejak lama.
Potongan puisi yang berjudul “Klarifikasi Kurcaci” di atas adalah karya Abdurrahman Faiz, seorang anak berusia 11 tahun yang sudah piawai menulis puisi sejak usianya 8 tahun dan sudah menerbitkan 2 buku antologi puisi, dengan judul buku keduanya yang terbaru adalah Nadya: Kisah dari Negeri yang Menggigil terbitan Forum Lingkar Pena Publishing.
Tidak banya anak Indonesia zaman sekarang yang mampu mengekspresikan perasaannya salah satunya dalam bentuk puisi. Hal itu mungkin dikarenakan kurangnya minat anak dalam mempelajari pelajaran sastra, terkesan membosankan atau karena lebih asyik bermain games online dan bermain playstation serta menonton televisi.
Puisi atau sastra secara umum, adalah instrument yang membhasakan kelembutan jiwa seseorang. Puisi juga membuat seseorang lebih dekat dengan perasaan, perasaan mereka sendiri, membantu mereka memahami hal yang tersirat dari alam, dan menagkap makna-makna kemanusiaan yang paling dalam yang senantiasa terlahir dari nurani manusia. Bagi seseorang, puisi juga merupakan hiburan jiwa.
Itu sebabnya Umar bin Khattab menganjurkan pengajaran sastra untuk anak-anak. Karena sastra kata Umar, dapa mengubah anak yang pengecut menjadi pemberani. Rasulullah SAW sendiri menyukai puisi dan menghapal beberapa bait puisi Arab kuno serta mengenal para penyairnya. Dikalangan sahabat juga terdapat banyak penyair. Para pahlwan perang, di zaman Rasulullah dan sesudahnya, selalu menggunakan puisi sebagai cara untuk membangkitkan semangat perang kaum muslimin. Karena itu dalam tradisi sastra Arab ada beberapa penyair yang mempunyai spesialisasi dalam bidanng “Syi’rul Hamasah” (Puisi Semangat).
Di Afganistan sendiri, anak-anak diajarkan berpuisi—dikenal dengan istilah Sherngaji (Adu Puisi). Juga di beberapa belahan dunia lain yang menjadikan puisi salah satu kebudayaan dan menjadi mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah dasar seperti di Korea, Cina, Jepang dan Amerika.

Jumat, 04 Juli 2008

BUDAYA PELECEHAN KATA PADA ANAK

Saya dan Game on-line
Tidak jauh dari rumah saya berdiri sebuah bangunan rumah yang membuka jasainternet dan menawarkan games on-line, browsing internet, rental computer dan lain-lain. Tentunya saat ini jasa yang paling difavoritkan dari warnet adalah games on-line dan kebnyakan penggunannya adalah anak-anak. Di sini saya tidak akan membahas dampak positif dan negative games on-line pada anak secara detail, hanya saja saya membahasnya dari segi moral dan akhlak anak-anak yang sedang main games on-line tersebut.

Saat saya sedang browsing internet di warnet tersebut, telinga saya suka risih dengan sahutan yang dikeluarkan anak-anak yang bermain game di sebelah kiri, kanan dan belakang saya (bentuk tata letak komputernya letter U). Ynag membuat saya risihdari sahutan mereka saat memanggil teman mereka adalah penyebutan nama bintang semisal (maaf) anjing, dan pelecehan kata lainnya yang mungkin kerapkali kita dengar.

Awalnya saya tidak tahu, kenapa anak yang di sebelah saya, menyahut temannya yang juga bermain game diseberang tempat saya duduk. Ternyata game yang mereka mainkan sama. Kalua istilah saya ‘main dua’, game yang mereka mainkan adalah game perang-perangan. Jadi ceritanya, mereka dalam game itu seolah-olah jadi tentara yang menembaki musuh-musuhnya dan singkat cerita salah satu teman mainnya tertembak musuh dan teman mainnya yang satu lagi tidak tertembak. Temannya yang tertembak musuh menyahut, “Hey (maaf) Anjing, kok gak kau tembak musuhnya?, jadi mati aku kan?. Waduh, kuping saya panas mendengarkannya. Untuk mengekspresikan rasa tidak suka saya terhadap perkataan si anak disebelah saya itu, saya langsung meloto ke ara anak itu dan berkata “Yang sopanlah dek ngomongnya”, lalu jawabnya “Oya kak, maaf ya kak”.

Pendidikan Orang Tua Di Rumah: Salah satu Penyebabnya.
Mungkin masih banyak contoh nyata lainnya di sekitar kita. Mungkin di rumah misalnya, orang tua juga suka menyahut dan memanggil anaknya dengan menggunakan pelecehan kata-kata sehingga anak pun belajar dari orang tua untuk mengatakan hal yang sama pada teman-temanya, saudaranya dan bahkan orang tuanya sendiri. Selain itu lingkungan tempat anak tinggal, teman sepermainan anak, atau juuga teman sekolah si anak. Pada saat orang tua tidak bersama si anak untuk mendampingi, maka anak dapat belajar hal apapun di luar sana.

Bahkan tanpa kita sadari, kita juga sering mendengarkan, baik itu kita mendengarkannya di televisi yang menayangkan sinetron-sinetron dengan dialog para pemainya juga mendengarkannya di film-film yang diputar di bioskop dan menggunakan kata-kata yang melecehkan, kata-kata yang tidak sopan untuk diucapkan, seperti, Bodoh, Tolol, mampus dan lain-lain.

Dan jika hal ini terus dilakukan, terus diperdengarkan pada anak akan berdampak buruk terhadap kejiwaan anak.

Menurut Dr. Dorothy Law Notte yang dikutip oleh Jalaluddin Rahmat dalam “Psikologi Komunikasi”-nya.
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar manghargai
Jika anak dibesarkan dengan dorongan ia belajar percaya diri

Jadi, jangan salahkan anak Anda yang tidak tahu apa-apa, ia hanya merekam dan mengaplikasikannya apa yang dia lihat, dia dengar dan dia rasakandari perilaku orang tuanya sehari-hariyang lebih suka mendiidk dengan teriakan, dengan memanggil anak dengan sebutan yang tidak baik akan berbalik memaki dan manghina Anda suatu hari dan itu berarti Anda tururt menghancurkan moral dan akhlak anak Anda dengan pelecehan kata-kata yang Anda ucapkan pada anak Anda.

Bagaimana Jika Anak terlanjur berkata-kata negative?
Pertanyaan ini akan terjawab bila Anda sebagai orang tua yang sebelumnya mendidik anak dengan menggunakan teriakan pada anak yang tidak mematuhi Anda, dan mengucapkan kata-kata negative terhadap anak yang adalah suatu hal yang mungkin bahwa kata-kata negative yang Anda tujukan pada anak Anda sendiri adalah mengandung doa buat anak Anda alias mendoakan anak Anda sesuai seperti yang Anda ucapkan pada anak Anda, adalah menyadari efek negative kepada jiwa anak sampai dia beranjak dewasa jika ucapan-ucapan negate Anda pada anak tidak dihentikan. Tapi, bila Anda bukan tipe orangtua yang seperti itu, namun anak Anda mengucapkan kata-kata negative saat dia emosi, berarti anak Anda yang perlu dididik, diajarkan dan diarahkan untuk idak mengucapkan kata-kata negative itu lagi.

Terkadang orang tua terlalu keras dalam mendidik anak. Dalam kasus mengatasi anak yang suka berkata negative, orang tua suka mengancam dengan akan memasukkan cabe rawit ke dalam mulut anak Anda dan ada juga orang tua yang rinagntangan dengan melayangkan tanan Anda dan mendarat keras di mulut anak supaya anak jera. Tapi hal itu, tidak akan menyelesaikan masalah dalam jangka panjang, tapi hanya menyelesaikan masalah pada saat itu jga, artinya bahwa anak Anda memang tidak mengucapkan kata negative di depan Anda atau di dekat telinga Anda tapi, anak akan mengucapkanya di luar pengawasan Anda dan tentu solusi-solusi seperti memasukkan caber rawit ke mulut anak atau memukul dan menampar, adalah tidak mendidik tapi menyakitkan buat anak dan tidak membuat efek jera jangka panjang, bahkan komunikasi antara Anda dan anak akan rusak, anak seolah-olah merasa orang tua telah menciptakan jarak yang sangat jauh antara anak dan orangtua karena tindakan Anda yang seperti itu.

Menurut buku yang berjudul “Disiplin Tanpa Teriakan dan Pukulan” yang ditulis oleh Jerry Wyckoff, Ph.D dan Barbara C. Unell.

Yang harus dilakukan saat anak Anda membantah atau mengucap kata-kata negative:

Suruh anak Anda mengucapkan kata-kata itu secara berulang-ulang hingga lelah.
Suruh ia mengulang-ulang perkataan salah itu selama 3 menit (jika usia si anak 3 tahun) untuk tiap-tiap tahun usia. Katakan: “Ibu prihatin kamu mnegucapkan kata-kata itu. Ibu akan menyetela pengatur waktu. Kamu harus mengucapkan kata-kat itu sampai pengatur waktu berbunyi, setelah pengatur waktu berbunyi, kamu boleh berhenti mengucapkannya”. Hal ini akan membuat efek jera pada anak bahwa apayang diucapkannya berulang-ulang benar-benar tidak enak diucapkan, tidak enak didengar, sehingga anak enggan mengucapkannya lagi.
Pujilah perkataannya yang baik. Pujian adalah hal yang disukai anak-anak. Dengan memuji perkataannya yang baik, ia belajar bahwa dengan berkata baik lebih disukai, lebih sopan dan lebih enak didengar.

Penulis adalah seorang guru mengaji di sebuah majlis ta’lim, biasanya kiat penulis untuk mengatasai anak untuk tidak berkata negative yakni Jika anak kedapatan oleh telinga saya telah berkata negative, saya akan menyuruhnya berdiri dan beristigfar 15 kali dengan suara keras dan terdengar oleh saya, dengan begitu anak belajar memohon ampun pada Allah karena telah khilaf berkata negative kepada temannya, begitu setiap kali anak murid saya kedapatan berkata negative atau juga solusi lain yang saya dapat dari dosen saya saat mendidik anaknya yang berkata negative yakni dengan menyuruh si anak memukul mulutnya sendiri dengan begitu si anak belajar menghukum diri sendiri tanpa harus orangtua yang memukul mulut si anak yang terkadang menyakiti si anak.

Memang universitas yang membuka jurusan Parenting atau jurusan Menjadi orangtua yang baik, tidak ada, tapi bukan berarti kita sebagai orang tua menutup diri untuk terus belajar untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya. Sekarang ada banyak media yang membahas tentang parenting, seminar parenting, konsultasi dengan psikolog anak dan lain sebagainya. Anak kita hidup di zaman yang berbeda dengan zaman waktu para orangtua menjadi anak-anak dan satu hal lagi anak kita bukan duplikat kita saat menjadi anak-anak, anak kita adalah anak-anak, untuk itu pola pendidikan pun juga sedikit banaykanya memiliki perbedaan denga pola pendidikan orangtua zaman dulu.

Selasa, 29 Januari 2008

ATAS NAMA PROFESIONALISME

Jika melihat pelaku-pelaku actor, aktris di Indonesia dalam melakonkan perannya didalam adegan sinetron atau film pastinya atas dasar keinginan sutradara dan tuntutan scenario.

Adegan berciuman misalnya, mungkin bukan suatu hal yang tabu lagi untuk dilakukan di Indonesia yang kental dengan budaya ketimurannya. Atas nama profesionalisme, seorang actor dalam kehidupan nyatanya adalah seorang suami misalnya dituntut untuk beradegan ciuman dengan seorang aktris yang mungkin juga telah bersuami dalam kehidupan nyatanya. Bagaimana perasaan suami atau istri mereka melihat adegan itu?. Kadang saya berfikir seperti itu, apa si suami atau si istri di rumah tidak cemburu?, walaupun itu semua hanya dalam sinetron atau film, tidak dalam kehidupan nyata. Atau atas nama profesionalisme juga, seorang actor atau aktris harus beradegan mesra, berpelukan, berciuman, adegan ranjang dan lain sebagainya.

Sebegitu agungkah profesionalisme di dunia perfilman dan pesinetronan atau di dunia hiburan tanah air sehingga hukum agama, hukum Allah disingkirkan sejauh mungkin dmi popularitas, demi uang, dan demi dunia?.

Atas nama profesionalisme juga, pekerja seni di bidang tarik suara dituntut untuk buka-bukaan mengumbar aurat, berjoget, bergoyang, menari, di depan para penonton yang tidak semuanya layak untuk menonton, ada anak-anak, remaja yang juga ikut menonton.

Bagaimana nanati diakhirat mereka mempertanggungjawabkan semua itu?. Gara-gara acting mereka, gara-gara sifat, tindak tanduk, gaya berpakaian, gaya hidup mereka yang tidak lepas dari sorotan kamera jurnalis infotainment ditiru banyak orang, ditiru anak kecil, ditiru remaja.

Lihat saja sepulang sekolah banyak anak-anak SMP-SMU berbondong-bondong menonton bioskop yang isi filmnya hanya memikirkan sisi komersil tidak memikirkan sisi kualitas. Kemana Lembaga Sensor Film Indonesia? Kok bisa-bisanya film-film murahan, yang setiap adegan filmnya mengandung maksiat, yang seharusnya tidak layak tonton untuk para generasi muda.
SSedih gak seh !!!

KODE BABI PADA MAKANAN BERKEMAS

Assalamu'alaikumOleh Dr.M. Anjad Khan

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib, bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya,mencatat semua merk barang, makanan & obat-obatan. Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran,bahan-bahan produk tesebut harus terlebih dulu mendapat ijin dari BPOM Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di bagian QC. Tak heran jika ia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah, namun ada juga beberapa yang dituliskandalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.
Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis, dia penasaran lalu menanyakan kode matematis tersebut kepada orang Prancis yang berwenang dalam bidang itu. Orang Prancis menjawab, Kerjakan saja tugasmu, dan jangan banyak tanya ...! Jawaban itu, semakin menimbulkan kecurigaan Sahib, lalu ia pun mulai mencari tahu kode matematis dalam dokumen yang ada. Ternyata, apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslimin dunia. Hampir di seluruh negara bagian barat, termasuk Eropa pilihan utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi sangat banyak terdapat di negara- negara tersebut. Di Perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000 unit.Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkandengan hwan lainnya. Namun, orang Eropa & Amerika berusaha menghindari lemak-lemak itu. Yang menjadi pertanyaan dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? Babi-babi dipotong di rumah jagal yang diawasi BPOM, tapi yang bikin pusing POM adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi. Dahulu sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi itu dibakar. Kini mereka pun berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal uji cobanya, mereka membuat sabun dengan bahan lemak babi, dan ternyata berhasil. Lemak-lemak itu diproses secara kimiawi, dikemas rapi dan dipasarkan. Negara di Eropa memberlakukan aturan yang mewajibkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Karena itu, bahan dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya. Agar mudah dipasarkan, penulisan lemak babi dalam kemasan diganti dengan lemak hewan. Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam, maka dijawab lemak tersebut adalah lemak sapi & domba. Meskipun begitu, lemak-lemak itu haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam. Label baru itu dilarang keras masuk negara Islam, akibatnya produsen menghadapi masalah keuangan sangat serius, karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produk ke negara Islam, mengingat laba yang dicapai bisa mencapai miliaran dollar.
Akhirnya, mereka membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti BPOM, sementara orang lain tak ada yang tahu. Kode diawali dengan E ? CODES, E-INGREDIENTS, ini terdapat dalam produk perusahaan mutinasional, antara lain :pasta gigi, pemen karet, cokelat, gula2, biskuit, makanan kaleng,buah2an kaleng, dan beberapa multivitamin serta masih banyak lagi jenis makanan & obat2an lainnya. Karena itu, saya mohon kepada sesama muslim dimana pun, untuk memeriksa secara seksama bahan2 produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES, berikut ini karena produk dengan kode- kode di bawah ini, positif mengandung lemak babi : E100, E110, E120, E-140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252,E270, E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434,E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482,E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.
Adalah tanggungjawab kita bersama untuk mengikuti syari'at Islam danjuga memberitahukan informasi ini kepada sesama muslim lainnya.

Semoga manfaat,

M. Anjad Khan
Medical Research Institute United States

LASKAR PELANGI YANG MENGINSPIRASI SANG PEMIMPI

Pertama kali saya direkomendasikan untuk membaca tetralogi ini adalah dari seorang pelanggan dimana tempat saya bekerja sebagai salah satu staf di sebuah jasa sewa-menyewa buku dan CD Edukatif di Medan.
Saya memanggilnya Kak Husna. Dia merekomendasikan, bahwa dia telah membaca novel yang menceritakan perjuangan beberapa anak, bagaimana agar bisa terus bersekolah dalam keadaan sesusah apapun, walau di sekolah yang tak layak di sebut sekolah karena memang mirip seperti kandang kambing, yang memang pada saat petang tiba sekolah tersebut dijadikan kandang kambing.

Saya mendengar ceritanya saja sudah tertarik dan sudah tergambarkan dipikiran saya. Ini Novel pasti menginspirasi dan bakalan banyak pelajaran yang dapat saya ambil.

Terbukti Laskar Pelangi telah membuat saya terharu, menangis, salut dan terinspirasi terhadap tokoh-tokohnya dan jalan ceritanya.

Beruntung saya telah membaca novel ini dan nyambung banget dengan keadaan saya sewaktu membaca novel ini. Keadaan yang dilematis, di satu sisi keinginan yang besar untuk melanjutkan study lagi setelah tamat Aliyah tapi disisi lain saya juga tidak bisa egois, saya mempunyai adaik-adik yang masih sekolah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Desperate bangetlah waktu itu…!

Belajar dari kisah Lintang dan semangat si Ikal untuk meneruskan perjuangan si Lintang yang gagal melanjutkan sekolahnya padahal dia punya potensi otak yang luar biasa jenius tapi harus kalah dengan keadaan yang menuntut Lintang untuk memilih antara sekolah atau menjadi tulang punggung keluarga setelah bapaknya meninggal. Si Ikallah yang meneruskan perjuangan Lintang. Saya sangat terinspirasi, saya jadi lebih banyak merenung, berpikir dan menangis bahwa saya masih lebih beruntung dari Lintang bahwa saya tidak boleh seperti Lintang, saya harus berjuang saya harus kejar mimpi dan cita saya, saya harus semangat. Saya hanya diberi kesempatan hidup di dunia hanya sekali dan saya harus melakukan yang terbaik yang saya bisa dengan yang saya punya.

Semangat untuk melanjutkan pendidikan semakin menggebu-gebu setelah melanjutkan sequel novel yang kedua berjudul Sang Pemimpi. Ada sebuah kalimat bijak yang sangat saya suka, kalimat ini dilontarka Arai saat menasihati si Ikal yang hampir putus asa:

Orang seperti kita memang tak punya apa-apa, kecuali semangat dan mimpi-mimpidan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu.

Waduh…!kalimat itu benar-benar membuka pikiran saya, saya termasuk orang yang hanya punya semangat dan mimpi-mimpi. Dan saya juga harus bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu.

Dan itu memang saya buktikan. Saya berhenti mengejar impian yang tidak saya suka yang hanya untuk menyenangkan orang tapi saya tidak nyaman dengan mimpi itu. Saya putuskan untuk mengejar apa yang menjadi impian saya. Kuliah di PTN tepatnya di IAIN SU di Fak. Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Saya jalani prosedur USM dengan penuh semangat, tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang, masuk IAIN itu gampang tidak ada tantangannya, IAIN itu gampang cari nilai, di IAIN itu mahasiswanya kampungan, udik, ndeso….Bla…Bla. I don’t care. Keep Move out…Keep Fight!. Everything is depend on me. My Future is My mine. 

Saya lakukan seperti yang Ikal lakukan saat mengejar beasiswa S2nya di Osborne, Perancis. Saya merinding kalau membaca bagian yang menceritakan itu semua. Kurang apa lagi mengusahakan itu semua. Kepala di kaki kaki di kepala. Ternyata semangat yang tinggi dapat mengalahkan rintangan apapun.SemangaaaaaaaaaaT!!!!!