Jumat, 12 Juni 2009

LASKAR PERS

KUMPULAN BERITA
Diajukan sebagai kelengkapan tugas seorang anggota magang Dinamika Pers
Disusun oleh:
Nurul Fauziah (Zee)
Medan, 27 Desember 2008

Berita Minggu I
Konsep Kebangkitan: Ahsanu Amalan
Refleksi Pasca Dies Natalis IAIN SU

Zuhur itu hari Rabu, 3 Desember 2008 di masjid Al-Izzah IAIN SU kedatangan al-ustadz Drs. H. Ahmad Zuhri M.A, beliau salah satu Dosen di fakultas Ushuluddin.

Taushiyah ba’da sholat Zuhur berjama’ah itu dibuka olaeh Pak Abu Bakar untuk kemudian langsung mempersilahkan l-Ustadz untuk menyampaikan taushiyahnya.

Beliau mengawali taushiyahnya yang berjudul Refleksi Pasca Dies Natalis IAIN SU dengan sebuah pertanyaan: “Untuk apa kehidupan itu ada?” lalu beliau membacakan sebuah ayat alqur’an Surah Al-Mulk ayat 2—sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut, yang artinya, “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang terbaik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.

Agar Allah menguji siapa diantara kamu yang paling ahsan amalan-nya. Maksud dari konsep ahsanu amala disini menurut beliau;
1. Keinginan / kemauan yang kuat untuk maju.
2. Kemampuan yang sangat maksimal (professional).

Konsep yang pertama diistilahkan beliau dengan Al-Qirodattuttammah—keinginan yang sangat luar biasa untuk mencapai sesuatu. Hendaknya konsep ini dimiliki oleh kita selaku manusia khusunya dalam hal ini oleh para lulusan sarjana. Tanpa keinginan yang sangat luar biasa ini mustahil kita akan mencapai sesuatu.
Perguruan tinggi yang setiap tahunnya menghasilkan para sarjana yang tentunya para sarjana yang dihasilkan ini sudah punya keinginan bagaimana memanfaatkan ilmu sesuai bidangnya di masyarakat.

Konsep yang kedua yakni diistilahkan Al-Qudrotuttammah—kemampuan yang sangat maksimal (professional). Salah satu penyakit kita adalah berbuat sesuatu sekedarnya . Sekedar jadi, sekedar siap atau kata-kata “yang penting siap”, yang penting kerja”, yang penting jadi”. Kemampuan yang sangat maksimal atau istilah modernnya professional, bekerja secara totalitas mutlak harus ada pada setiap diri individu. Profesional dalam bidangnya masing-masing, berkompetensi dalam kecakapannya masing-masing,totalitas dalam berbuat sehingga apapun yang dihasilkan InsyaAllah juga akan sempurna.

Semoga taushiyah ini yakni ahsanu amala dapat dijadikan konsep kebangkitan para sarjana lulusan IAIN SU setiap pasca Dies Natalis begitulah Ustadz Zuhri mengakhiri taushiyahnya.
Zuhur itu di masjid Al-izzah IAIN SUsetelah selesai diadakan. Mahasiswa yang ada segera kembali keperaduannya ada yang kembali ke ruang kelas untuk melanjutkan jadwal kuliah selanjutnya, dan ada yang bergegas untuk segera solat zuhur, semuanya kembali dengan urusannya masing-masing.

Reported by: Zee

Berita Minggu ke II
Menyerahkan Diri Sepenuhnya Pada Allah

“Kekuatan seorang mukmin terletak pada imannya”

Kembali lagi Zuhur itu, Rabu, 10 Desember 2008, di Masji Al-Izzah IAIN SU, taushiyah ba’da sholat Zuhur berjama’ah dibawakan oleh Ust. Drs. H. Zuhri, M.A. Kali ini beliau membawakan taushiyah berjudul: Menyerahkan Diri Sepenuhnya Pada Allah.

Masih berkaitan dengan suasana Idul Adha, beliau membahas makna hari raya umat Islam tersebut dari perspektif yang berbeda yakni tentang kemusyrikan.

Ustadz yang Zuhur itu memakai baju koko warna putih ini membuka taushiyahnya dengan mengatakan bahwa misi pertama dari Nabi Ibrahim allaihissalam adalam membasmi kemusyrikan.

Kata beliau, menurut Imam Qurthubi syirik pada seorang mukmin ada 3:
Yang pertama,syirik dalam masalah aqidah, kedua syirik dalam masalah amal, dan terakhir syirik dalam qolbu atau hati atau yang sering kita sebut dengan Riya’.

Ustadz yang fasih berbahasa Arab ini menjelaskan satu persatu pembagian dari syirik tersebut. Yang pertama bahwa syirik dalam masalah aqidah ialah masalah keyakinana, tidak mempercayai Allah sepenuhnya dan seyakin-yakinnya, masih percaya kepada dukun, bahkan menurut beliau, sekarang banyak bermunculan syirik modern khususnya merebak di televise yang meniklankan jasa paranormal dengan menggunakan fasilitas provider HP dan menarik pemirsa bahwa jika ingin meramal kesuksesan, kepastian jodoh dan lain sebagainya tinggak ambil HP dan punya pulsa lalu keti REG spasi Ramal, Reg spasi Jodoh dan lain sebagainya banyak macam dan ragamnya. Terhadap hal yang satu ini kita dan kelurag kita harus berhatihati jangan sampai terjebak. Syirik yang kedua adalah syirik dalam masalah amal yakni seseorang yang mengharamkan yang halal dan yang menghalalkan yang haram. Dan ketiga, Syirik khofi ataau Riya’, penjelasan untuk syirik jenis ini Al-Ustadz tamatan S-3 di Universitas Khourtoum, Sudan ini mengutip penjelasan dari Imam Qurthubi kembali bahwa yang termasuk Syirik Khofi ada 3 yaitu:
  1. Berbuat karena manusia bukan karena Allah.
  2. Bebrbuat sesuatu dengan bersemangat tapi karena banyaknya orang dating / berkumpul, contohnya: seorang Imam solat yang bersemangat menjadi imam jika ma’mumnya banyak.
  3. Ikhlas dari awal sampai akhir (totalitas), namun ketika dipuji, terbesit di hati rasa senang. Untuk itu berhati-hatilah dengan syirik yang tersembunyi ini yang tanpa sadar dapat menyerang kita sewaktu-waktu.  Selanjutnya beliau menutup taushiyahnya dengan nasihat bahwa agar kita melakukan kesyirikan dalam bentuk apapun karena kita tahu bahwa syirik termasuk dosa besar yang sulit mendapatkan ampunan dari Allah jika tak benar-benar bertaubat dan nasihat ustadz yang sering juga berwara-wiri meyebar da’wah di radio di kota Medan menasihatkan bahwa laksanakan segala sesuatu dengan ikhlas.
Reported by: Zee

Berita Minggu III
KEGIATAN DAD IMM SE-IAIN SU

IMM (Ikatan Mahasiswa muhammadiyah) adalah salah satu organisasi ekstra kampus di IAIN-SU yang bergerak dibidang pengkaderan dan perbaikan moral serta ilmu pengetahuan. Dengan niat fastabiqul khoirot dan amar ma’ruf nahi mungkar serta mottonya yang anggun dalam moral dan intelektual, IMM melakukan aktifitasnya di IAIN SU seperti pengajian, diskusi dan pergerakan-pergerakan lain yang membangun mahsiswa menuju lebih baik deri segi moral dan intelektual.

Sama seperti organisasi ekstern lain, IMM juga melakukan pengkaderan yang memiliki tahapan-tahapan, yang dimulai dari MASTA (Masa Ta’aruf), DAD (Darul Arqam Dasar), DAM (Darul Arqam Madya), dan yang terakhir DAP (Darul Arqam Pusat). Darul arqam adalah wadah pengkaderan IMM untuk membentuk kader yang militan dan memiliki wawasan yang luas. Darul arqam artinya ‘rumah Arqam(salah seorang sahabat rasul)’ istilah ini diambil karena pada masa Rasulullah SAW dulu rumah Arqam dijadikan untuk tempat diskusi-diskusi ilmu dan strategi-srtategi perang melawan kaum kafir. Dan IMM merngambil istilah ini untuk melakukan pengkaderan.

Acara DAD dilaksanakan pada tanggal 21-23 Novemebr 2008 di Mesjid Taqwa Muhammadiyah di Jalan Demak No. 3 Medan. Dengan Ketua Panitia Pelaksana acara: Immawan Fikri Arif (FU/TH/07) dari PK IMM fak. Ushuluddin, sekrtarisnya : Immawan Samsul Anwar Lubis (FT/PAI/07) dari PK IMM fak.Tarbiyah, dan Bendaharanya : Nurdiana (FD/MD/07)dari PK. IMM fak. Dakwah serta MoT (Master of Training) acara : Immawan Zefri Ar-Rizky (FT/PAI/05) dari PK IMM fak. Tarbiyah yang mengusung thema: ‘Mewujudkan kader yang progresif, militan, dan loyal terhadap ikatan dan anggun dalam moral serta unggul dalam intelektual untuk melanjutkan perjuangan “persyarikatan”, bangsa dan negara.

DAD yang dilaksakan Imm se-IAIN SU ternyata mendapatkan banyak perhatian dari civitas akademika. Terbukti lebih dari 100 orang yang mengambil formulir dan yang terdaftar berjumlah 96 pendaftar. Sebelum menjadi peserta DAD, pendaftar wajib mengikuti Screening Test. Yaitu test yang menggukan sistem interview atau tanya jawab, yang dimulai dari pembacaan ayat Al-Quran, karena kader IMM harus mampu membcaA-Quran dengan baik dan benar, sehingga dapat dijadikan pedoman hidup. Selanjutnya pertanyan-pertanyan mengenai ke-Muhammadiyah-anatau ke-IMM-an, serta yang terpenting motivasi peserta dalam dalam mengikuti DAD serta berkecimpung di IMM. Para penguji terdiri dari perwakilan Pimpinan Cabang IMM Kota Medan dan beberapa panitia pelaksana. Melalui Screening Test yang dilakukan 2 hari pada tanggal 19-20 November 2008, tercatat bahwa ada 86 pendaftar yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti DAD IMM se- IAIN SU. Pengkaderan ini terdiri dari materi-materi yang memperluas pengetahuan pesrta seperti ke-muhammadiyah-an, ke-IMM-an, ke-IMMawati-an, ibadah praktis serta beberapa materi pendukung mengenai kepemimpinan, dll.

DAD yang bertujuan sebagai momen perekrutan kader baru untuk regenerasi IMM kedepan serta membentuk kader yang militan, progresif dan loyal terhadap ikatan serta anggun dalam moral dan unggul dalam intelektual. Dan itu terbukti dengan diadakannya Diskusi Kritis (Diskrit) mengenai ‘Pernikahan Dini’ dipandang dari Perspektif Islam, Hukum Perkawinan Indonesia, Kesehatan, Psikologi, serta sosiologi. Materi disajikan oleh peserta DAD sendiri yang telah lulus mengikuti pengkaderan DAD sebagai follow up yang wajib mereka laksanakan.

Reported by: Zee


PORSENI TENNIS MEJA DI IAIN SU

Salah satu pertandingan yang diadakan dalam rangka Porseni (Pekan Olah Raga dan Seni) yang diadakan di lingkungan IAIN SU dari tanggal 10 Desember samapai dengan 24 Desember 2008 adalah Tennis Meja.
Pertandingan tennis meja yang diadakan berlangsung lancar, para peserta tampak antusias untuk turut ambil bagian dalam meramaikan semarak PORSENI yang jarang-jarang diadakan oleh BEM selaku panitia ini.
Berikut hasil akhir pertandingan tennis meja beregu putra:

Juara I : Fakultas Dakwah
Juara II : Fakultas Syari’ah
Juara III: Fakultas Ushuluddin

Beriku juga hasil akhir pertandingan tennis meja beregu putri:
Juara I : Fakultas Tarbiyah
Juara II : Fakultas Syari’ah
Juara III: Fakultas Dakwah

Melalui, kegiatan positif seperti ini dapat memunculkan atlet-atlet yang selama ini tenggelam dalam kegiatan perkuliahan yang padat serta membuktikan bahwa pemuda Islam tidak loyo tapi semangat dan hebat. Bravo porseni IAIN SU!. Selamat kepada para pemenang!.

Reported by: Zee


Berita Minggu IV
Dari Talk Show Hari Ibu
Kekuatan Cinta Seorang Ibu

Bulan Desember menjadi bulan istimewa para Ibu-Ibu di seluruh Indonesia. Untuk itu Lembaga Dakwah Kampus Al-Izzah IAIN SU dari Departemen Keakhwatan turut merayakan dan menyemarakkan Hari Ibu dengan serangkain kegiatan antara lain pada tanggal 22 Desember yang merupakan tanggal yang ditetapkan pemerintah sebagai Hari Ibu, LDK Al-Izzah IAIN SU, mengadakan tebar bunga yakni membagikan setangkai bunga kepad para dosen yang juga berprofesi sebagai Ibu yang berada di kampus pada hari senin tersebut, selain itu mengisi talkshow on air di radio simfoni fm, dan mengadakan perlombaan menulis Surat Cinta untuk Ibu.

Dan puncak acara menyambut Hari Ibu diadakannya Talk Show Hari Ibu engan tema: “ The Great Power of Mother pada Selasa, 23 Desember 2008 di lt.II IAIN SU pukul 08.30.

Dengan mendatangkan beberapa pembicara kondang yakni Dosen Fakultas Ushuluddin Dr. H. Ahmad Zuhri, M.A, Ibunda Selfi Afriani SE, Ak, Ustadzah Mar’atuSholihah, Lc serta Ibunda Sutiaswati Handayani (istri WAGUBSU). Namun, Ibunda Sutiaswati tidak dapat hadir dikarenakan agak kurang sehat.
Dihadiri oleh sekitar lebih kurang 60 peserta dari 150 peserta yang mendaftar. Sempat terjadi salah paham dengan peserta laki-laki bahwa acara tersebut hanya diperuntukkan buat kaum perempuan saja. Sehingga muncul selentingan bahwa yang punya ibu bukan hanya perempuan saja tapai laki-laki juga punya ibu. Akhirnya kesalahpahaman tersebut dapat diatasi dengan penjelasan yang diberikan panitia bahwa acara talkshow tersebut diperuntukan buat semua kalangan yang merasa punya ibu.

Acara sedikit mundur dari jadwal yang seharusnya dikarenakan menunggu para pembicara yang belum hadir serta para peserta yang sebagian besar dari mahasiswa IAIN SU yang juga pada hari itu banyak yang sedang mengikuti perkuliahan di kelas masing-masing, hanya beberapa saja yang baru mengisi bangku-bangku yang kosong yang disediakan panitia. Tak berapa lama acara pun dimulai dan dibuka oleh protocol dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an serta beberapa kata sambutan salah satunya dari ketua panitia dan masuklah pada acara inti yakni talkshow yang dibawakan oleh ketua LDK Al-Izzah IAIN SU sebagai moderator.

Sebagai pembicara pertama yakni Ustadz Zuhri yang membawakan materi karakteristik Ibu yang baik dalam pandangan Islam, beliau mengatakan bahwa hari ibu bukan hanya sehari tapi harus setiap hari.

Dilanjutkan oleh Ibunda Selfi Afriani yang terfokus pada masalah “Peran Ibu dalam Mendidik Anak”, beliau mengatakan bahwa seorang ibu memiliki peran yang sangat vital dalam proses pendidikan anak sejak dini, sebab ibulah sosok yang pertama kali berinteraksi dengan anak. Karenanya ibu menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Pembicara terakhir disambung oleh Ustadzah Mar’ah yang memaparkan tentang sebuah pengalaman berharga para Ibunda di zaman Rasulullah. Dari materi yang dibawakan Ustadzah terungkaplah sejarah Ibunda-ibunda luar biasa yang hidup di zaman Rasulullah, seperti Ibunda Al-Khansa yang merelekan keempat anaknya syahid di medan jihad, juga ada Ibunda Ummu ‘Aiman yang selalu mendampingi Rasulullah sampai dewasa. Ustazah yang tampil bersahaja itu menjelaskan itu semua membawa para audiens serasa kembali ke masa lau masa dimana para Rasul dan sahabat serta sahabiah hidup dan menjadi contoh teladan, walaupun hujan deras di luar Aula sempat mengalahkan suara Ustazah dalam microphone sehingga sedikit agak kurang jelas.

Kemudian talkshow dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab, audiens cukup antusias, hal itu dibuktikan dengan banyaknya audiens yang mengangkat tangan ingin bertanya. Sebagian besar peserta menanyakan sejarah asal mula ditetapkannya tanggal 22 Desember sebagai hari ibu.

Acara pun ditutup dengan pengumuman pemenang lomba menulis Surat Cinta untuk Ibu , pemenangnya terdiri dari juara I umum sampai III umum, serta juara harapan I sampai juara harapan III. Mereka adalah Juara I Rosmalina (Fak. Tarbiyah/PBI/I), Juara II Murni Sari (Fak. Dakwah/ PMI/ I), Juara III Supriani (Fak.Tarbiyah/BKI/I). Juara Harapan I, Kaminah (Fak.Tarbiyah/PAI/VII), Juara Harapan II, Sugiarjo (Fak. Ushuluddin/FPI/I), dan Juara Harapan III Fitri Malyani (Fak.Tarbiyah/PMM/I).

Reported By: Zee


Berita Minggu ke V
Silent Week or Busy Week?

Berdasarkan kalender akademik IAIN SU tahun akademik 2008-2209 bahwa tanggal 29 Desember 2008 sampai dengan tanggal 3 Januari 2009 adalah liburan persiapan semester ganjil atau yang dikenal dengan Minggu Tenang atau istilah kerennya Silent Week.

Seharusnya yang namanya Minggu Tenang adalah waktu untuk para pegawai akademik mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan ujian semester ganjil supaya berlangsung lancer, aman, dan tertib. Sedangkan bagi para mahasiswa, Minggu Tenang adalah waktu untuk menenangkan hati dan pikiran dari segala bentuk hal yang membuat stress atau tertekan serta waktu untuk mengambil nafas karena selama ini disesakkan oleh kegiatan kampus dan perkuliahan yang seabrek-abrek.

Namun, fenomena yang terjadi di kehidupan nyata bahwa minggu tenang tidak berarti dan sepenuhnya tenang menenangkan tapi merupakan minggu untuk menyempurnakan mata kuliah atau praktikum yang belum mencapai bobot pertemuan yang seharusnya selain itu minggu tenang merupakan waktu untuk mencari bahan tugas di perpustakaan yang diembankan dosen biasanya berupa makalah ataupun laporan-laporan. Sekarang pertanyaannya adalah, minggu tenang atau minggu sibuk?.

Apapun itu bentuk dan istilahnya, baik itu minggu tenang,silent week atau apalah, yang penting tetap jaga kesehatan mental dan pikiran untuk menghadapi ujian semester ganjil ini. Chayo, Wish you luck!.

Reported by: Zee


Berita Minggu ke VI


IAIN SU : KAMPUS HIJAU?

Beberapa waktu lalu saya menghadiri sebuah acara di Universitas Panca Budi Medan sebagai salah satu peserta bazaar. Sudah lama saya tak berkunjung ke kampus ini terakhir kali berkunjung dalam rangka mengikuti Ujian Saringan Masuk STAN tahun 2006 lalu. Kini kampus tersebut tampak lebih hijau, asri dan sedap dipandang dan bahkan ada sebuah big plan di akhir tahun yakni 31 Desember 2008 mendatang bahwa Unpad akan menerapkan kampus bebas asap rokok. Wah..wah kira-kira kapan ya IAIN SU menerapkan hal yang serupa?.

Sungguh jauh berbeda dengan apa yang dialami kampus kita, saya suka sedih jika melihat ada mahasiswa yang tanpa rasa bersalah dan berdosa serta dengan ringannya tangan mereka membuang sampah sembarangan, membuang sampah keluar jendela kelas. Bahkan masjid Al-Izzah IAIN SU yang tak tahu kapan akan dibangan lantai duanya, hilang keindahannya karena di setiap sudut masjid pasti ada sampah yang menumpuk. Tidakkah terpikir untuk menyediakan tong sampah besar disetiap sudut masjid?.

Labelnya memang agama Islam, di bawah naungan Departemen Agama, tapi entah kenapa hadis Rasulullah yang terkenal bahwa Kebersihan adalah sebahagian dari iman, tidak menjadi salah satu prinsip hidup yang wajib ada pada diri yang merasa muslim. Aneh ya?.

IAIN SU menjadi kampus hijau, asri, bebas dari sampah, bebas dari asap rokok dan sedap dipandang butuh kerja sama dari semua warga IAIN SU dan tak hanya merupakan tanggung jawab petugas kebersihan kampus saja. Mau?.

Reported by: Zee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar