Kamis, 26 Maret 2009

ODONG-ODONG HAHAHA



Satu benda yang jika disebutkan berhasil menggelitik perutku, membuatku ingin tertawa, kadang tersenyum-senyum sendiri dalam setahun terakhir ini, yup kata itu adalah odong-odong hahaha, sekali lagi!, odong-odong hahaha, lagi!, odong-odong hahaha, lagi!, ah udah ah, kapan ceritanya dimulai nih.


Memang sejak beberapa tahun terakhir yang namanya odong-odong sedang naik daun, bisa diilang artis papan ataslah, saking terkenalnya dikalangan anak-anak. Entah siapa pencipta kata unik tersebut “odong-odong”, apakah dari bahasa Sansekerta tau dari bahasa mana. Ah entahlah perlu penelitian lebih lanjut sepertinya atau tanya saja pada rumput bergoyang.

Hiburan Anak Yang Murah Meriah


Praktis tak ada lagi pusat permainan anak yang murah meriah dan terletak di pusat kota , sejak Taman Ria Medan dirobohkan dan sudah berdiri megah pusat perbelanjaan terbesar di Medan, Plaza Medan Fair.


Dulu sewaktu saya masih kecil, asal ke Taman Ria saya paling suka naik odong-odong. Odong-odong yang berbentuk mobil-mobilan, kuda-kudaan atau tokoh karton. Untuk menaiki mainan tersebut kita harus memiliki koin khusus yang dijual pengelola. Saat naik odong-odong itu, saya tidak mau turun, yang penting tetap di atas odong-odong yang bergerak naik turun maju mundur dengan lembut sampai membuat saya terkantuk-kantuk dibuai odong-odong, kalau diangkat untuk digendong pasti saya menangis. Untung saya tidak ditinggal pulang orangtua saya, kalau itu terjadi saya sudah jadi anak pengelola odong-odong itu kali ya!:).


Walaupun Taman Ria sudah tidak ada kalaupun ada tapi jaraknya cukup jauh dari rumah serta mungkin saja harga satu permainan tidak seterjangakau seperti dulu. Kini, para bocah tidak perlu repot-repot ke mal ataupun ke Taman Ria untuk mencari hiburan. Mereka cukup nangkring di depan rumah mnunggu odong-odong lewat. Untuk menaiki odong-odong cukup membayar Rp.2000, sekali putaran.


Nama Kerennya Kiddi Ride


Ada berbagai macam odong-odong atau Kiddi Ride, mulai dari yang berbentuk kuda-kudaan atau komidi putar yang digerakkan dengan ontelan kaki sang operator, ada yang membutuhkan 1 koin atau 2 koin seperti yang ada di Taman Ria dulu atau sekarang masih ada di mal-mal, sampai kereta dua-tiga gerbong yang digerakkan dengan mesin bermotor. Untuk membuatnya lebih menarik perhatian, dipasanglah peranti pemutar musik dan pengeras suarau untuk melantukan lagu anak-anak.


Mainan ini memasarkan diri dengan cara jemput bola, mendatangi perumahan-perumahan. Mulanya mereka menjamur di perumahan-perumahan di Jakarta dan kota-kota di pinggirnya. Namun, kini sudah merebak di seluruh penjuru tanah air termasuk kota Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar